Kesimpulan Agar Tak Berakhir Sia-sia
Pengkhotbah 12:13 (BIMK) Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya.
Shalom, Saudaraku.... Aku ada hari ini semuanya karena kasih-Mu, aku hidup hari semua berkat kemurahan-Mu...
Saudaraku, dari awal sampai menjelang akhir kitab Pengkhotbah, Salomo sebagai penulis menyampaikan bahwa segala kekayaan, pencapaian dan hikmat yg ia miliki ialah usaha menjaring angin, hanya berujung pada kesia-siaan. Hal ini dinyatakan dan diakui oleh orang yg sudah mempertimbangkan segala hal dan diialah orang yang paling berhikmat di antara umat manusia. Kehidupan di luar Tuhan tidak akan pernah berarti. Semuanya berujung pada kesedihan dan kesia-siaan. Sehebat apapun pencapaian yg pernah kita raih, tanpa Tuhan semuanya hanyalah kesia-siaan. Sudah berapa banyak hal yg kita lakukan tanpa melibatkan Tuhan? Sudah berapa hal yg kita raih tapi bukan untuk kemuliaan Tuhan? Oh, sesungguhnya segala sesuatu yg tidak dipersembahkan kepada Tuhan akan berujung pada kesia-siaan. Tak ada yg berguna, tak ada yg berarti.
Saudaraku, dari segala pemaparan Salomo tentang kesia-siaan, ia menyimpulkan seluruh tulisannya pada hal ini, yaitu, pertama: Takutlah kepada Allah. Takut kepada Allah akan menyatakan sikap rendah hati di hadapan Allah. Dia tidak sok-sokan hidup dalam dosa. Dia tahu bahwa Tuhan mengawasi segala tindakan dan perilaku kita. Dia sadar bahwa Tuhan ada di dalam dirinya. Dia ga sembarangan dalam bersikap. Dia tahu kehendak Allah dan mau melakukannya. Salomo menyatakan bahwa ini tidak sia-sia. Inilah yg sangat penting. Kita harus hidupi kebenaran ini. Sudahkah kita takut kepada Allah? Jika kita takut kepada Allah, kita tidak akan takut lagi akan ancaman manusia. Sekalipun mereka berusaha menjatuhkan kita karena kita taat akan perintah Allah, kita tidak takut akan ancaman itu. Kita berani menghadapi segala tantangan karena kita memilih untuk takut kepada Allah.
Saudaraku, hal kedua yg jadi kesimpulan Salomo ialah taatilah segala perintah Allah. Ini tidak menuntun kita pada kesia-siaan. Taat merupakan bukti nyata bahwa kita percaya dan beriman kepada Allah. Tanpa ketaatan, orang yg mengaku beriman hanya mengucapkan omong kosong. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Taat kepada Allah akan menyenangkan hati Tuhan. Kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik dan saat kita melakukan pekerjaan baik, itu menjadi pernyataan kita bahwa kita taat kepada Allah. Menjadi pribadi yg taat merupakan suatu teladan yg dunia perlukan saat ini. Kita perlu jadi salah satu pribadi yg taat di tengah-tengah angkatan yg bengkok hatinya. Kita perlu meneladani sikap Nuh. Dia taat dan menjadi pemberita kebenaran bagi keluarganya sehingga ia dan 7 orang lainnya selamat. Nuh hidup taat meski lingkungannya sungguh buruk dan masa bodoh. Kita pun harus memilih untuk taat. Ini merupakan identitas yg harus kita bangun. Jangan mau jadi serupa dengan dunia. Jadilah berbeda di dalam kebenaran. Jadikan hidup kita berarti dengan taat dan kita mematahkan kuasa kesia-siaan dari hidup kita.
Haleluya, hari ini kita sudah belajar
☆ Tanpa melibatkan Tuhan, semua usaha dan pencapaian kita adalah kesia-siaan
☆ Takutlah kepada Allah sehingga kita tidak takut lagi akan ancaman manusia
☆ Jadilah pribadi yg taat sehingga kita membuat hidup ini berarti bukan sia-sia
Tuhan Yesus menolong kita. Amin 😊😇⭐
Kutipan
Takut kepada Allah dan taat terhadap segala perintah-Nya merupakan kesimpulan agar hidup kita tidak menjadi sia-sia.
09-12-2021
RP
Komentar
Posting Komentar