Peringati Perayaan dengan Pengenalan

 Yesaya 1:13 (TB)  Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.

Shalom, Saudaraku.... Tuhan Yesus yg termanis dalam hidup kita

Saudaraku, Allah lebih berkenan pada ketaatan dibandingkan persembahan. Urutannya juga ga boleh kebalik. Musti ketaatan dulu, baru persembahan bukannya persembahan baru ketaatan. Kita ga bisa nyogok Tuhan dengan persembahan kita. Berkat yg kita terima datangnya bukan karena kita ngasih persembahan. Justru kita diberkati lebih dulu makanya kita bisa kasih persembahan. Kasih persembahan bukan supaya diberkati loh ya. Kalau motivasi kita begitu, maka persembahan kita adalah kejijikan. Itu adalah persembahan yg tidak sungguh. Persembahan harus diberikan dengan ucapan syukur yg tulus atas segala kebaikan dan kemurahan Tuhan. Pengertian dan penerapan itu bisa kita peroleh dan lakukan jika kita punya unsur ketaatan kepada Tuhan. Keataan kepada Allah jauh lebih penting daripada sekadar memberi persembahan tanpa kejelasan yg benar di dalam hati.

Saudaraku, di bulan ini, kita sedang banyak merayakan Natal. Kita perlu cermati perayaan ini dengan benar dan baik, jangan sampai Tuhan membenci perayaan ini. Jangan sampai perayaan Natal berlangsung untuk pesta pora saja, asal meriah, beli dan pamer baju baru, bahan untuk update status dan lain sebagainya. Tuhan tidak suka melihatnya. Tuhan muak dengan perayaan yg seperti itu. Dalam momen Natal ini, penggalian makna akan kelahiran Yesus harus ditingkatkan, pengenalan kita akan Kristus harus terus dikembangkan. Itu yg penting, itu yg harus kita perhatikan. Jangan sampai kita melewatkan hal yg esensi demi menonjolkan hal-hal yg sia-sia. Perayaan dan peringatan hari besar Kristiani harus menjadi perenungan kita untuk lebih lagi mengalami kasih dan kuasa Allah. Iman kita harus bertumbuh, ketaatan kita harus berkembang. Itulah yg harus nyata dalam hidup kita.

Saudaraku, kita juga perlu mengawasi hidup kita. Jangan sampai kita berikan persembahan dan merayakan hari Natal tapi karakter dan perbuatan kita cemar dan penuh cela. Itu bahaya sekali. Tuhan melarang hal itu. Percuma rayakan ibadah tapi karakter ga mau diubah jadi lebih baik. Kita perlu alami transformasi hati. Di momen perayaan Natal ini, saya pribadi mengikuti kelas diskusi Bedah Natal Menurut Lukas dan kelas diskusi Yesus Anak Allah di grup WhatsApp. Di samping itu saya juga ingin lebih memaknai kelahiran Yesus Kristus melalui bacaan artikel Kristen. Saya yakin ini akan menolong saya untuk lebih mengenal Kristus dan kasih-Nya. Kita masing-masing harus punya cara bagaimana agar momen Natal ini bisa membuat kita makin mengenal Dia dan merasakan kuasa kasih Allah. Jangan sampai perayaannya kita meriahkan tapi pengenalan kita akan Allah ga mengalami kemajuan. Ayo, bertumbuhlah dan kenali Dia lebih lagi sehingga kita terus hidup taat di dalam Allah.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Persembahan yg diberikan tanpa ketaatan adalah kejijikan bagi Tuhan
☆ Perayaan hari besar Kristiani harus jadi momen bagi kita untuk lebih mengenal pribadi Kristus dan mengalami kasih-Nya
☆ Pengenalan akan Allah akan mendorong kita menjadi pribadi yg taat
Tuhan Yesus memelihara kita. Amin 💕🙏😇

Kutipan
Rayakan Natal ini bukan dengan pesta pora tapi dengan mengenal Yesus lebih lagi

11-12-2021
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT