Marah-marah

 Yunus 4:4 (TB)  Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"

Shalom, Saudaraku... Sabar, Tuhan ada sertamu... Sabar, Tuhan ada sertamu... Sabar, sabar, tabahkan hatimu.

Saudaraku, saat ini dunia sedang diramaikan dengan suatu hal yang disebut "trolling". Apa itu "trolling"? Trolling itu sebenarnya berarti memancing dengan tali. Nah, namun maknanya saat ini ialah tindakan marah-marah yang sangat hebat kemudian disertai dengan permintaan maaf atas perbuatannya itu. Pernah denger kisahnya nda? Saya mendengarnya cukup banyak di internet dan di TV. Misalnya saja ada orang yang berselisih di Bandara. Salah satu dari yang berselisih marah-marah sambil menunjuk pihak lawannya dan menghina. Uhmm, dia emosi, naik darah lalu pulang dijemput mobil dinas tentara. Pernah dengar beritanya? 🥲😮‍💨😫... Haduh, masih ada contoh lainnya. Jadi ketika beritanya sudah viral, barulah dia minta maaf di hadapan publik. Beberapa berita yg viral akhirnya mengharuskan pihak yg marah-marah ini jadi minta maaf. Emang ngapain sih harus marah-marah? Emang dirimu layak marah? Coba pikirkan dulu, coba renungkan dulu. Sebelum memecahkan kepalamu dengan amarah, pertimbangkan dulu, apakah engkau layak marah?

Saudaraku, seringkali kita ga perlu marah untuk hal-hal tertentu, tapi akhirnya malah berujung dengan marah-marah. Kita masuk barisan manusia bersumbu pendek. Kalau sumbu pendek disulut dengan korek, ya akan cepet kebakar, cepet terbakar. Nah, apakah kita juga gitu? Sedikit terpancing, sedikit disinggung, apakah kita langsung marah? Coba cek yuk. Orang yg ga bisa menahan diri dan segera meluapkan amarahnya adalah orang bodoh sedangkan orang yg sabar dan menguasai dirinya bagaikan pahlawan dan penjaga kota. Ketahuilah, kalau kita jadi orang yg suka marah, ga ada yg suka sama sifat kita. Orang jadi risih, orang ga menghargai kita lagi, orang jadi kesel sama kita, orang jadi ga menaruh hormat sama kita. Pernah saya juga ketemu orang marah-marah di Apotek sambil merendahkan harga diri si apoteker sekaligus meninggikan dirinya sendiri dan menyatakan dirinya siapa. Ibu ini marah-marah karena nda bisa terima suatu obat. Haduh, kok bisa marah-marah gitu ya? Sedih saya melihat dan mendengarnya. Tolonglah, dijaga emosinya. Ketahuilah, Tuhan juga nda suka kalau kita jadi pribadi yg suka marah, emosional apalagi merendahkan orang lain. Yang sopan ya, jadilah santun.

Saudaraku, ternyata Yunus pun pribadi yg suka marah. Aneh loh. Bangsa Niniwe bertobat melalui perkataan mulutnya tapi dia ga suka dengan pertobatan itu. Dia lebih suka orang Niniwe dihukum, ditunggang-balikan oleh Tuhan dan binasa. Yunus menaruh dendam karena bangsa ini jahat dan keji sehingga ketika yg baik diterima oleh bangsa ini, reaksi dan respons hatinya jadi marah. Ini alasan marah yg aneh selaku orang Kristen. Orang dunia umumnya begini, marah dengan situasi yg justru benar bukan untuk sesuatu yg salah. Kalau orang bertobat, ya bersyukur dong bukannya marah. Jangan aneh, jangan bodoh. Jadilah pribadi yg berhikmat. Jangan habiskan energi kita untuk tindakan marah yg ga berguna, yg ga tepat dan yg menghabiskan waktu juga tenaga. Ngapain coba marah dengan hal seperti itu? Kalau itu kita, mari kita bertobat. Mari minta Tuhan angkat akar kemarahan itu dari diri kita. Mari kita ampun dan akui semua keterbatasan kita di hadapan takhta kasih karunia Allah. Mari minta hatinya Yesus yg lembut, sabar dan penuh pengampunan. Mari minta penguasaan diri dari Tuhan Yesus sehingga kalau pun kita harus marah, kita sedang marah untuk hal yang tepat bukan hal yang salah, selayaknya Tuhan Yesus marah saat Bait Allah dijadikan sarang penyamun.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Pikirkan dulu, apakah kita layak untuk marah atau tidak
☆ Nda ada yang suka sama pemarah
☆ Minta kepada Tuhan Yesus hati yg sabar, yg menguasai diri dan tepat sasaran ketika memang kita harus marah.
Tuhan Yesus membimbing kita. Amin 😇☀️🤩

Kutipan
Pribadi yg suka marah-marah ga bakalan disukai oleh orang-orang

22-01-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT