Hal Berpakaian
1 Timotius 2:9 (TB) Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
Shalom, Saudaraku... Ku datang Tuhan dalam hadirat-Mu berhiaskan kekudusan
Saudaraku, ingatlah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan perlu kita persembahkan bagi kemuliaan Tuhan. Dalam hubungan suami isteri, dalam mendidik anak, dalam menjalin persahabatan, dalam bergaul, dalam mencari hiburan dan dalam segala hal, semuanya haruslah untuk kemuliaan Tuhan. Nah, hari ini kita akan bahas tentang hal berpakaian. Ketika kita mengenakan pakaian, kita juga perlu memperhatikannya agar kita bisa memuliakan Tuhan. Bukan cuma dalam hal beribadah, membaca Alkitab dan memuji Tuhan kita dapat memuliakan Tuhan. Kita harus melihat dan memandang semuanya lebih luas. Tuhan juga menghendaki kita untuk berpakaian dengan baik, sopan dan pantas. Aneh jika seseorang bertekun dalam membaca firman, melayani dan berdoa tapi berpakaian tak senonoh dan mengumbar aurat. Orang yg mengasihi Tuhan akan menyadari bahwa dirinya perlu berpakaian dengan benar, pantas dan sopan. Ia tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain, tidak mau jadi pusat perhatian dan menarik pandangan banyak orang. Seseorang yg mengasihi Tuhan tidak akan mengumbar bagian-bagian yg menimbulkan pertanyaan dan opini negatif dari orang lain. Baginya hal berpakaian pun penting seperti halnya beribadah.
Saudaraku, hal berpakaian perlu diperhatikan oleh laki-laki dan perempuan. Namun, hal ini lebih cenderung banyak ditekankan kepada perempuan. Menarik sekali, Alkitab memberi nasihat agar perempuan tidak memakai pakaian yang mahal-mahal. Ini jelas menandakan bahwa orang Kristen perlu menjalani cara hidup yg sederhana. Orang Kristen tidak perlu wah dalam hal berpakaian. Biasa aja... Kenapa? Karena Tuhan lebih suka melihat hatimu daripada pakaianmu. Sayangnya banyak orang mulai melihat dan menilai orang dari pakaiannya bukan pribadinya. Saudara kalau menilai bunga, liat bunganya atau vasnya? Tentu bunganya. Nah, saat menilai orang, dari orangnya atau pakaiannya? Harus dari orangnya dong. Kita lihat pribadinya, sikap dan karakternya bukan pakaiannya. Yang kita puji haruslah orangnya bukan pakaiannya. Nda salah memuji pakaian tapi jangan salah fokus ya. Orangnya lebih penting untuk kita perhatikan. Sekalipun ia mengenakan pakaian yang sangat berharga, sadarilah bahwa orang itu jauh lebih berharga. Perempuan perlu berdandan dengan perbuatan baik. Itulah wanita yang unggul, yg dikehendaki Allah dan dipuji oleh orang benar.
Saudaraku, waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka sadar bahwa dirinya telanjang dan mereka malu. Kemudian mereka cari daun pohon ara lalu menjadikannya sebagai penutup kemaluan. Singkat cerita, Tuhan ganti daun pohon ara itu dengan kulit binatang sebagai pakaian mereka. Oh, Tuhan begitu baik. Tuhan kasih pakaian untuk menutupi kemaluan mereka. Jelas sudah bahwa pakaian bertujuan untuk menutupi aurat. Tapi apa yg terjadi zaman sekarang? Banyak pakaian tidak lagi dibuat untuk menutupi aurat. Banyak pakaian yang "kurang bahan". Banyak pakaian mini, tidak lagi menutupi area yg harusnya ditutup. Area yang menimbulkan nafsu dipertontonkan dan tidak ditutupi. Sayang sekali, fungsi pakaian mulai luntur. Dulu Adam dan Hawa malu karena mereka jatuh dalam dosa tapi sekarang justru diperlihatkan secara sengaja tanpa malu. Miris sekali. Jika itu kita, mari kita datang kepada Allah, tanya kepada Dia, "Ya Tuhan, apakah aku memuliakan-Mu dengan mengenakan baju dan celana ini?" Pertanyaan ini bagus sekali agar kita berhikmat dalam hal berpakaian.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita perlu berpakaian untuk kemuliaan nama Tuhan
☆ Jadilah pribadi yang berdandankan kebaikan
☆ Jangan mempertontonkan aurat dengan menggunakan pakaian yang kurang pantas
Tuhan Yesus memberi hikmat. Amin ☀️🤍☘️
Kutipan
Fungsi pakaian ialah untuk menutupi aurat bukan malah mengumbar aurat
15-06-2022
RP
Komentar
Posting Komentar