Kesatuan

 Kisah Para Rasul 9:5 (TB)  Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Shalom, Saudaraku... Jadikan kami satu seperti kerinduan-Mu agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu.

Saudaraku, menarik sekali membaca jawaban Tuhan Yesus mengenai siapa diri-Nya. Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Saulus dalam perjalanannya menuju Damsyik, Tuhan Yesus menjawab bahwa Dialah yang dianiaya oleh Saulus. Benarkah Saulus menganiaya Tuhan Yesus? Bukankah Tuhan Yesus telah bangkit, naik ke sorga dan bertakhta dalam kemuliaan? Saulus kan menganiaya jemaat Tuhan, menganiaya orang pengikut Kristus. Sangat menarik untuk mendalami jawaban Tuhan Yesus sebagai orang yg dianiaya oleh Saulus. Jawaban Tuhan Yesus menandakan bahwa Tuhan Yesus dan gereja adalah satu. Wouwwww.... Sungguh, Tuhan Yesus dan jemaat adalah SATU. Ketika jemaat dianiaya, maka Tuhan Yesus pun dianiaya. Ketika penginjil dibenci, maka sebenarnya Tuhan Yesus duluan yg dibenci. Tindakan buruk yg dilayangkan kepada orang Kristen sebenarnya adalah tindukan buruk yg juga dilayangkan kepada Tuhan Yesus. Mengapa? Karena Tuhan Yesus dan umat-Nya adalah satu. Kita ndak lagi terpisah, kita ndak lagi tercerai-berai. Kita adalah satu dengan Tuhan Yesus.

Saudaraku, gimana hubungan kita dengan sesama orang Kristen? Apakah kita satu juga dengan mereka? Yes, kita adalah satu tubuh. Saya ingat, waktu itu jemaat di Yerusalem mengalami kelaparan. Kemudian Paulus pergi ke luar Israel untuk memberitakan Injil sekaligus mencari persembahan kasih bagi jemaat di Yerusalem. Banyak dari antara jemaat, misalnya jemaat di Makedonia yang turut ambil bagian dalam memberikan persembahan dengan tulus dan totalitas. Kenapa? Karena mereka sadar bahwa jemaat Makedonia dan jemaat Yerusalem adalah satu sehingga ketika yg satu kekurangan, maka yang lain memberi bantuan agar timbul keseimbangan. Ketika yg satu mengalami kekurangan, yg lain harus merasakan kekurangan itu dengan turut membantu. Ini prinsip yg indah sekali. Kita pun harus belajar membantu orang yang benar-benar dalam kekurangan. Kita perlu tolong mereka. Dasarnya apa? Dia dan kita adalah satu. Dia dan kita sama-sama anak Tuhan. Sesama anak Tuhan harus saling menolong dan menopang. Oh ini prinsip yg sangat indah. Kita perlu belajar bantu semua orang khususnya saudara seiman.

Saudaraku, sebagai umat Tuhan yang sudah merdeka, kita harus menyadari posisi kita. Kita tidak boleh lagi menjadi satu dengan kegelapan, kita nda boleh menjadi satu dengan kecemaran. Kesatuan kita sudah dimateraikan bersama dengan Tuhan Yesus dan itu CUKUP. Makanya kita nda boleh menjadi satu daging dengan orang yg beda agama, yg tidak percaya. Kita nda boleh menjadi satu dengan kejahatan, kecemaran dan penyimpangan orang-orang dunia. Jangan lagi menjadi satu dengan dunia. Kita harus keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Bukannya kita mau sok jago atau sok suci. Engga, bukan itu maksudnya. Kita justru mau menunjukkan kesungguhan kita bahwa Tuhan itu cukup bagi kita. Kesatuan dengan Tuhan adalah paket lengkap yg tidak ada bandingannya. Bersama Dia dan saudara seiman lainnya, kesatuan kita begitu indah dan mulia. Sebelum kematian-Nya, Tuhan Yesus pernah berdoa agar jemaat Tuhan dan diri-Nya menjadi satu sama seperti Kristus dan Bapa adalah satu. Oh, begitu indahnya kesatuan ini. Haleluya..

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Tuhan Yesus dan gereja-Nya adalah satu
☆ Ketika yg satu kekurangan, yg lain harus membantu.
☆ Jangan lagi menjadi satu dengan kecemaran dunia ini
Tuhan Yesus menyatukan kita. Amin 🥳😇

Kutipan
Bapa dan Anak adalah satu dan kini pun Kristus dan kita menjadi satu

26-06-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT