Hidup Untuk Kekekalan
1 Yohanes 2:17 (TB) Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus begitu indah, baik dan manis
Saudaraku, kita ini diciptakan untuk hidup selama-lamanya. Kita tidak diciptakan untuk sementara atau jangka pendek. Kita diciptakan oleh Allah untuk jangka waktu yg sangat amat panjang, yaitu hidup kekal. Hidup di dunia adalah persiapan bagi kita untuk masuk ke dalam hidup yg kekal. Dunia itu seperti kemah dan hidup bersama Allah ialah suatu rumah bagi kita. Dunia memang sementara, tubuh kita yg sekarang pun sementara, tapi ada suatu hal yg kekal yang sudah Allah berikan bagi kita, yaitu roh di dalam diri kita. Ketika kita menghembuskan nafas yang terakhir, tubuh kita mati, kita berakhir di dunia tapi diri kita ga berakhir, diri kita di dalam roh masih ada dan masih hidup. Orang yg mati di dalam Tuhan akan tinggal di sorga. Sorga pun bukanlah tempat yg kekal. Itu adalah tempat sementara. Hah? Beneran? Yes, sebab yang kekal itu akan Tuhan nyatakan di langit dan bumi yg baru, di Yerusalem Baru. Itulah yg kekal. Di sorga kita menanti, kita menantikan kedatangan Kristus yg ke-2 dan kelak akan terjadi kebangkitan orang mati. Setiap orang yg percaya kepada Allah akan dibangkitkan dan beroleh tubuh kemuliaan. Haleluya...
Saudaraku, berhubung kita diciptakan untuk kekekalan, maka kita harus pikirkan, renungkan dan maknai hidup ini untuk hidup yg kekal bukan yg sementara. Kalau kita cuma hidup untuk suatu hal yang sementara, betapa bodohnya kita. Semuanya akan lenyap, usang dan binasa, tidak ada yang kekal dari segala barang, harta dan kepunyaan kita. Fokus kita tidak boleh terletak pada hal-hal sementara dan juga duniawi sebaliknya harus berpusat pada Kristus, Sang Kekekalan. Kalau kita ga persiapkan hidup untuk kekekalan, kita akan menyesal, menangis dan meratap. Andai engkau mau pergi ke Papua naik pesawat. Kemudian engkau kurang persiapan sehingga tidak membawa tiket. Sesampainya di bandara, Anda mau masuk ke pesawat tapi petugas harus memeriksa tiket anda lebih dulu. Saat diminta tiket, anda tidak bisa menunjukkan tiketnya. Meski anda sudah membayar, anda tetap tidak bisa terbang karena anda tidak bawa tiket. Anda sangat menyesal, menangis dan meratap. Itulah yg terjadi kalau kita kurang persiapan. Ga bawa tiket pesawat aja kita udah sedih sekali karena ga bisa terbang, lebih sedih lagi kalau kita ga persiapan untuk hidup yg kekal. Tuhan akan melihat, apakah kita memiliki iman atau tidak, apakah kita bertanggung jawab atas talenta yg dipercayakan atau tidak. Tuhan akan perhatikan kesiapan kita. Tanpa kesiapan, kita pasti akan nunggu di luar. Seperti gadis bodoh yg kekurangan minyak dan tidak bisa menyalakan pelitanya, mereka tidak akan turut dalam perjamuan yg diadakan sang tuan. Sungguh malang orang yg hidup tanpa kesiapan.
Saudaraku, kalau dibandingkan dengan kekekalan, hidup 80 tahun itu cuma sekejap doang. Kita rasa lama banget hidup 80 tahun di dunia ini, tapi itu ga ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan waktu di dalam kekekalan. Dalam kekekalan, nda ada batas waktu. Di sisi lain, meskipun hidup di dunia ini sementara tapi konsekuensinya kekal. Apapun yg kita lakukan di dunia ini harus kita pertanggung-jawabkan. Hidup yg sementara ini menentukan jalur kekekalan mana yg akan kita masuki, apakah Yerusalem Baru atau lautan api yg menyala-nyala. Jika kita hidup dalam dosa, mengabaikan firman dan jauh dari Tuhan, maka itu indikasi kuat bahwa kita memilih kekekalan di dalam lautan api yg menyala-nyala. Itu sangat amat mengerikan. Di sisi lain, ketika kita hidup percaya kepada Allah, setia kepada-Nya dan terus mengikuti kehendak-Nya, maka kita dianugerahi hidup yg kekal oleh Allah, beroleh sukacita kekal di Yerusalem Baru. Oh sungguh indahnya. Jadi mari ingat, apakah yg kita lakukan di dunia ini sesuai kehendak Allah atau tidak. Kalau tidak, ya kita memilih cara hidup lautan api tapi kalau kita hidup dalam kehendak Allah, maka kita memilih cara hidup sorgawi.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita diciptakan untuk hidup yang kekal bukan sementara
☆ Persiapkan hidupmu untuk kekekalan
☆ Konsekuensi di dalam hidup yg sementara ini sifatnya kekal
Tuhan Yesus mengajar kita. Amin 🌟🤍🔥
Kutipan
Kita diciptakan untuk kekekalan karena itu hiduplah di dalam Allah agar kita beroleh anugerah menikmati Yerusalem Baru
19-08-2022
RP
Komentar
Posting Komentar