Mau Besar? Jadilah Hamba
Markus 10:43 (VMD) Tidaklah demikian pada kamu, jika ada di antara kamu yang mau menjadi orang besar, ia harus menjadi hambamu.
Shalom, Saudaraku... Kau bukan Tuhan yang melihat rupa, Kau bukan Tuhan yg memandang harta, hati hamba yang selalu Kau cari dan Kau temukan di dalamku.
Saudaraku, orang besar dan pemegang kuasa seringkali memerintah kasar dan semauanya. Berhubung punya kuasa, mereka hanya ingin memegang kendali, memerintah dan mendominasi. Namun perhatikan pernyataan awal dari ayat ini. Dikatakan "tidaklah demikian pada kamu". Orang Kristen tidak seperti orang dunia. Orang dunia kalau pegang otoritas akan memerintah dengan kekuatan dan kuasa tapi orang Kristen diajar untuk menjadi hamba. Hah,,, hamba? Iya, beneran hamba. Para bos, manajer atau direktur punya posisi yg tinggi namun demikian mereka harus memiliki hati hamba, mereka harus rendah hati. Pendeta pun harus berhati hamba dan rendah hati, nda boleh memerintah tanpa mau melayani. Mau menjadi hamba berarti bersedia untuk merasa tidak lebih hebat dari orang lain malahan merasa lebih rendah dari yg lain sehingga punya kemauan untuk melayani yang lain. Saya mendefinisikan ini bukan untuk membangkitkan semangat negatif ya tapi untuk memberi gairah yg positif bahwa kita harus melayani satu sama lain. Ajaran Kristen dengan dunia jauh berbeda. Seringkali para senior, atasan dan bos hanya memerintah dan tidak mau terlibat di lapangan. Seringkali orang yg di tempat tinggi sulit untuk menjangkau area yang rendah. Memang berat kalau masih mengagungkan "aku" tapi akan jadi menyenangkan ketika kita hidupi kehendak Allah.
Saudaraku, semua orang pengen jadi nomor satu. Gimana caranya ya? Harus jadi hebat? Yes, kita harus jadi hebat menjadi pelayan. Hah, kok pelayan? Yes, beneran. Cuma pelayan yang akan dipercayakan di tempat tinggi. Ingat, barangsiapa merendahkan diri di hadapan Tuhan maka ia akan ditinggikan. Semua orang pengen jadi nomor satu tapi cuma sedikit yg mau jadi pelayan. Kalau kita mau jadi pribadi yang unggul, kita harus siap jadi pelayan. Jangan ngeluh, jangan cape, jangan beralasan, kita harus semangat untuk jadi pelayan yang bisa memberkati banyak orang dan memberi dampak positif. Pelayan itu ga punya pikiran untuk menyenangkan diri sendiri atau sibuk sama urusan pribadi. Pelayan itu mau memusatkan pikiran, tenaga dan kemampuannya untuk jadi berkat bagi orang lain. Pelayan itu posisi yg mulia dan kepadanya akan dikaruniakan posisi nomor satu dan ia pun akan jadi besar.
Saudaraku, kita tahu bahwa Tuhan Yesus adalah Raja di atas segala raja tapi Ia bukan Allah yg memenuhi diri-Nya dengan memerintah dari singgasana istana. Dia malah mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba. Dia melayani satu demi satu, Dia melayani begitu banyak orang. Dia blusukan dan menjadi pelayan bagi orang miskin, buta, tuli, bisu dan terikat. Kaum yg terpinggirkan justru mendapat pelayanan dari Tuhan Yesus. Inilah pemimpin yg besar, inilah orang nomor satu. Pemimpin bukan mereka yg memerintah dari atas tapi yg melayani dari bawah. Kita dapati itu dari Tuhan Yssus. Jadi mari kita hentikan pemikiran bahwa menjadi besar itu punya kuasa besar untuk memerintah orang lain. Mari kita bangun kesadaran bahwa jadi pemimpin itu melayani dari bawah dan merangkul yg lemah. Mari sadari bahwa pemimpin itu harus menjadi hamba. Bahkan untuk segala sesuatu yg kita kerjakan, kita tidak diperkenankan untuk menuntut ucapan terima kasih. Kita menyadari bahwa diri kita hanyalah hamba yg tidak berguna yg hanya mengerjakan tugas yg diberikan. Inilah bentuk kerendahan hati dari seorang hamba. Mari miliki hati hamba dan Tuhan akan percayakan dirimu menjadi pemimpin, orang besar dan orang nomor satu.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Untuk menjadi besar, jadilah hamba yg melayani bukan bos yg memerintah
☆ Pelayan rela untuk memberi dirinya menjadi dampak positif bagi orang lain
☆ Pemimpin ialah hamba bagi sesamanya dan pelayan bagi sekelilingnya
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇😊🌟
Kutipan
Orang besar dan orang nomor satu ialah mereka yg mau melayani dan mengambil posisi sebagai hamba
13-08-2022
RP
Komentar
Posting Komentar