Menjadikan Tuhan sebagai Tuhan Saat Bekerja

-

 Kejadian 39:2 (TB)  Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.

Shalom, Saudaraku.. Sebuah lagu berkata, "Besar anugerah-Mu melimpah bagiku, semakin hari semakin bertambah besar anugerah-Mu."

Saudaraku, orang yg dewasa rohani itu menganggap enteng semua hal dunia, artinya tidak memprioritaskan apa yg dunia tawarkan. Kemudian, kita juga harus mati terhadap cibiran, celaan bahkan pujian dari orang lain; kita hanya perlu hidup untuk menyenangkan Tuhan. Hal ketiga ialah kemampuan untuk mengutamakan Tuhan dalam pekerjaan kita. Nah, banyak di antara kita memposisikan Yesus sebagai Tuhan saat beribadah tapi tidak memposisikan Tuhan saat kita bekerja. Kita beribadah ya sesuai kehendak Tuhan tapi bekerja ya pake cara sendiri. Nah, ini bukanlah tipe orang yg dewasa. Orang yg dewasa justru menempatkan Yesus saat ibadah sekaligus saat bekerja. Dia menjadikan Yesus sebagai Tuhan di segala aspek hidupnya. Ini dia yang penting. Orang yang dewasa rohani tidak akan pernah melupakan Tuhan dalam segala perkara tetapi terus melibatkan Tuhan. Yusuf itu bukan pendeta, bukan imam, bukan penatua. Dia pekerja, dia budak, dia hamba di rumah Potifar. Yusuf bukan bekerja di lingkungan agama tapi dia kerja jadi budak di rumah tuannya. Meski begitu, dia dapet penyertaan Tuhan. Kenapa? Karena dia jadikan Tuhan sebagai Tuhan di dunia kerja. Dia tidak jadikan Tuhan sebagai Tuhan saat dia berdoa atau memuji Tuhan saja tapi Dia jadikan Tuhan sebagai Tuhan saat dia bekerja.

Saudaraku, orang yg menjadikan Tuhan sebagai Tuhan dalam pekerjaannya akan dapat penyertaan Tuhan dan itu akan membuat kita berhasil. Yusuf dapat promosi jabatan. Pada umumnya, budak itu tinggal di luar rumah tuannya tapi beberapa waktu kemudian Yusuf bisa mengurus banyak hal di dalam rumah Potifar. Perhatikan, dulunya di luar kini di dalam. Dulunya belum dapet kepercayaan, kini dapat kepercayaan. Inilah tipe orang yg menjadikan Tuhan sebagai Penguasa saat ia bekerja. Tuhan akan buat berhasil, Tuhan akan jadikan kita kepala dan bukan ekor. Yusuf pun mendapatkan kasih dari tuannya. Ini tentu tidak lepas dari peran dan anugerah Tuhan dalam hidup Yusuf. Apapun yg kita kerjakan, baik itu ibu rumah tangga, karyawan kantor, PNS, tukang parkir, tukang soto, bos di perusahaan dan sebagainya, kita harus menjadikan Tuhan sebagai Tuhan dalam pekerjaan kita. Jadikan bekerja sebagai ibadah karena Tuhan jadi Tuhan dalam pekerjaan kita bahkan dalam segala aspek hidup kita.

Saudaraku, begitu banyak orang tidak suka hari Senin karena harus kembali bekerja. Mereka inginnya Sabtu dan Minggu saja karena bisa libur dan ga usah kerja. Orang Kristen harus suka sama hari Senin ya karena hari Senin itu harinya Tuhan dan semua hari itu harinya Tuhan, jadi mari kita bersukaria. Mestinya kita senang bisa masuk lagi ke hari Senin, itu artinya Tuhan masih percayakan satu hari lagi buat kita supaya kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dan terutama untuk memuliakan Tuhan lewat pekerjaan kita. Kita harus lakukan segala sesuatu dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kita harus jadi pribadi yg unggul di dunia kerja. Orang yg dewasa rohani akan mengekspresikan karakter Kristus di dunia kerja; dia bekerja dengan tulus, penuh sukacita, senyuman, sungguh-sungguh, memberi yg terbaik, senang hati dan memberi kontribusi positif. Waw, indah sekali kalau perusahaan kita dihuni oleh orang-orang yg menempatkan Tuhan menjadi Tuhan saat bekerja. Begitu besar kemuliaan Tuhan ketika kita bekerja bagi Tuhan. Ga usah kejar gaji, jabatan atau popularitas, yg terutama ialah kita bekerja dengan menempatkan Tuhan sebagai Tuhan, seperti Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir, Tuhan akan angkat kita indah pada waktunya.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jadikan Tuhan sebagai Tuhan saat kita bekerja
☆ Orang yg mengandalkan Tuhan dalam pekerjaan akan mendapat penyertaan Tuhan dan keberhasilan
☆ Tuhan akan angkat setiap orang yg bekerja dengan segenap hati untuk Tuhan
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 🫶😇✨

Kutipan
Jadikan Tuhan sebagai Tuhan saat kita bekerja

09-10-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya