Allahku, Tempat Pelarianku

 2 Samuel 22:3 (TB)  Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.

Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Tuhanlah kekuatan dan mazmurku, Dia gunung batu dan keselamatanku."

Saudaraku, Daud adalah seorang yang suka merenungkan seluruh pengalaman hidupnya. Ketika dia merenungkan apa yg ia alami, Daud selalu mengaitkannya dengan pribadi Tuhan. Daud melihat bahwa tangan Tuhanlah yang menolong, menopang dan menyertai hidupnya. Kita harus belajar untuk melihat kisah dan perjalanan hidup kita dan mengaitkannya dengan Tuhan. Kita tidak boleh lepas dari perenungan akan siapa Tuhan dalam hidup kita. Jangan hanya mengenal Tuhan sebatas hanya sebagai Juruselamat. Dia itu limpah, besar dan tak terbatas. Kita harus tahu bahwa Dia pun gunung batu, keselamatan, kekuatan, menara perlindungan, kota benteng yg teguh dan gembala kita. Dialah segala-galanya. Dialah yg terindah, yg termulia dan yang terbesar. Semakin kita merenungkan siapa Tuhan maka semakin kagum kita akan kemuliaan-Nya. Mari penuhi hati dan pikiran kita dengan perenungan akan Tuhan.

Saudaraku, Daud adalah seorang pengembara. Dia dikejar-kejar oleh Saul sehingga ia harus kabur dan mencari tempat pengungsian. Sering sekali Daud bersembunyi di gunung batu. Yes, gunung batu itu memang ada dan memang nyata tapi Daud justru menyatakan bahwa gunung batu yg sejati ialah TUHAN. Sekalipun kita bisa bersembunyi di balik gunung batu, tapi kita akan diserang dan dikepung musuh kalau bukan Tuhan yang melindungi kita. Jadi gunung batu yg sejati itu Tuhan dan bukan lokasinya. Daud juga seorang tentara bersenjata. Dia sering berperang. Dia gunakan perisai untuk pertahanan diri. Tapi perisai sejati bukanlah barangnya tapi Allah. Wouww, sungguh indah, bukan..? Seringkali kita terlalu fokus sama lokasi dan barang yg kita gunakan untuk berlindung ataupun mempertahankan diri. Kini kita harus belajar untuk mengaitkan segalanya dengan Tuhan sebab memang Tuhan adalah segalanya.

Saudaraku, bagi Daud TUHAN pun menjadi kota benteng. Musuh akan kesulitan bahkan takut kalau harus menghadapi musuh yang kotanya berbenteng. Kota benteng melambangkan perlindungan yang kuat dan kegagahan. Sekali lagi, bukan kotanya yang penting tapi Tuhanlah yang penting. Yerusalem bukanlah kota benteng, Roma pun bukan kota benteng. Tidak ada satu pun kota di dunia ini yg mampu menandingi Tuhan sebagai kota benteng. Kemudian Daud menyatakan Tuhan sebagai tempat pelarian. Oh ini sungguh indah. Banyak di antara kita ditimpa kesusahan dan tekanan. Lalu ke mana kita berlari saat itu terjadi? Kita cari pelarian ke alkohol, ke teman yang ga bener, ke tempat nongkrong, ke tempat karaoke atau liburan ke luar kota. Itu tempat pelarian yang salah, yang tidak memberi solusi. Allah, Dialah tempat pelarian kita. Apapun masalahnya, apapun pergumulannya, hanya Dia yang pantas untuk kita percaya. Di dalam Dia kita aman, mendapat perhentian, kelegaan dan jalan keluar. Oh haleluya... Mari berlari kepada Tuhan dan nikmati Allah sebagai Juruselamat kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kaitkan semua kisah dan perjalanan hidup kita dengan Tuhan
☆ Tuhan adalah gunung batu dan perisai dalam hidup kita
☆ Tuhan adalah kota benteng dan tempat pelarian bagi kita.
Tuhan Yesus menguatkan kita. Amin 😇😊😃

Kutipan
Allahku adalah tempat pelarianku

18-11-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT