Cara yang Salah
2 Samuel 4:8 (TB) Kepala Isyboset itu dibawa mereka kepada Daud di Hebron dan mereka berkata kepada raja: "Inilah kepala Isyboset, anak Saul, musuhmu itu, yang ingin mencabut nyawamu; TUHAN pada hari ini telah membiarkan tuanku raja mengadakan pembalasan atas Saul dan atas keturunannya."
Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Saudaraku dan saudariku, Tuhan cinta dan mengasihimu. Mari bersukacita semua di dalam rumah Tuhan."
Saudaraku, Daud adalah orang yg sangat menghormati pemimpinnya. Dia sadar bahwa Saul adalah raja yang diurapi oleh Tuhan sehingga ia tidak berani dan tidak punya niat untuk membunuh Saul yg terus mengejar dan hendak mencelakakan Daud. Daud tahu bahwa kejahatan tidak boleh dilawan dengan kejahatan. Biarlah orang yg berbuat jahat kepada kita dihukum oleh Tuhan dan bukan oleh diri kita sendiri. Saat pertempuran melawan bangsa Filistin, Saul mengalami ketakutan sebab bangsa Israel telah digempur dan diserang. Anaknya Yonatan sudah mati dan Saul pun putus asa, hilang harapan. Akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri dari pada jatuh ke tangan orang Filistin. Sungguh keputusan yang berbahaya. Tekanan, masalah dan pergumulan berat tidak boleh membuat kita mengambil keputusan untuk bunuh diri. Tuhan sudah katakan bahwa pencobaan-pencobaan yg kita hadapi itu biasa dan tidak akan melampaui kekuatan kita. Tuhan pun menyatakan bahwa ada jalan keluar dari setiap masalah yg kita hadapi. Kalau ada masalah pasti Tuhan sudah sediakan solusinya. Kalau kita cuma mengandalkan kekuatan diri sendiri, maka keputusan kita akan berujung pada kekecewaan, kejengkelan, ketakutan bahkan keinginan untuk bunuh diri. Mereka yg tidak lagi mengandalkan Tuhan tidak akan melihat terang, tidak lagi memiliki harapan. Kematian Saul menjadi pengingat bagi kita untuk tidak mengandalkan diri sendiri tapi mau mengandalkan Tuhan yang memberi solusi, jawaban dan pengharapan.
Saudaraku, melihat Saul yg bunuh diri, seorang Amalek memberitahukan kabar kematian Saul kepada Daud. Kabar kematian itu tapi dibumbui cerita bohong. Yang benar ialah Saul bunuh diri bukan dibunuh. Nah, untuk mendapatkan simpati dan penghargaan dari Daud, orang Amalek ini mengatakan bahwa dialah yang membunuh Saul oleh karena Saul memintanya. Kenapa orang Amalek ini berbohong? Dia tahu bahwa Saul itu musuh dari Daud sehingga dengan membunuh Saul, dia berharap dapat ucapan terima kasih dari Daud dan dapat penghargaan dari Daud. Tapi nyatanya salah. Orang Amalek ini justru mengundang kemarahan Daud. Meski Saul adalah musuhnya Daud tapi Daud mengasihi Saul. Ketika ada orang membunuh Saul, dia tidak senang, dia tidak bahagia. Kebohongan orang Amalek ini justru menghantarkannya pada kematian. Dia pun dibunuh oleh karena kesaksiannya. Ini pun jadi peringatan bagi kita. Seringkali kita berbohong untuk menyenangkan hati orang lain padahal itu justru akan merugikan diri kita. Contohnya si A punya duit lalu kita gunakan untuk memberi makan para pengemis di jalan. Tapi saat si A memberi kesaksian di pertemuan keluarga besar, dia mengatakan bahwa uang yg ia miliki disumbangkan ke gereja. Nah, mulai nampak ada kebohongan. Setelah beberapa hari, ada orang yg mau tau pemasukan di gereja ternyata ga ada persembahan dari si A yg ia ceritakan di pertemuan keluarga itu. Akhirnya si A dicap pembohong, tidak dipercaya lagi dan nama baiknya tercemar. Jelas sekali, kebohongan itu sangat merugikan.
Saudaraku, setelah Saul mati, anak Saul pun diangkat menjadi raja. Nama anak Saul ini adalah Isyboset. Dengan keadaan ini, tentu posisi Daud terancam sebagai raja yg sudah diurapi. Singkat cerita, komandan pasukannya Isyboset yang bernama Baana dan Rekhab ingin melakukan perlawanan dan memihak pada Daud. Mereka pun menyelundup masuk ke kamar Isyboset lalu memenggal kepalanya. Sungguh sangat sadis. Jadi kepala Isyboset ini ditenteng sampai ke Hebron dan diberikan kepada Daud. Mereka pikir Daud akan senang dan bangga tapi nyatanya Daud sama sekali tidak bersukacita atas apa yg mereka perbuat. Daud justru berdukacita atas kematian Isyboset meski dia adalah saingan raja Daud. Segala tindakan jahat yg kita lakukan demi menyenangkan orang itu merupakan perilaku yang keliru, menyimpang dan salah. Untuk menyenangkan hati orang, lakukanlah yang benar. Jangan membunuh, jangan berbohong dan jangan mencibir. Itu adalah cara-cara Iblis, cara roh jahat bekerja. Sebaliknya, lakukan yang benar, yg mulia, yg suci, yg adil, yg manis didengar, yg disebut kebajikan dan patut dipuji untuk menyenangkan Tuhan dan sesama.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Orang yg tidak mengandalkan Tuhan berpotensi untuk bunuh diri ketika tekanan berat menghadang
☆ Jangan kira kebohongan mendatangkan kebaikan, nyatanya pasti mendatangkan kerugian
☆ Jangan lakukan apa yg jahat demi menyenangkan orang lain
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin ☀️
Kutipan
Jangan kira perbuatan jahatmu menyenangkan orang lain sebab pada akhirnya kau akan dihakimi karena kejahatanmu itu
14-11-2022
RP
Komentar
Posting Komentar