Dihukum dan Dibuang
2 Raja-raja 24:2 (TB) TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.
Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Terpujilah Tuhan Allah yg perkasa, dulu sekarang dan selamanya."
Shalom Saudaraku, Kerajaan Yehuda akhirnya takluk oleh Kerajaan Babel. Takluknya Yehuda dari Babel ialah karena dosa orang Yehuda yang mulai menggunung, yang menyembah berhala dan meninggalkan Allah. Dulu Israel begitu jaya, aman dan tenteram di bawah pemerintahan Raja Daud. Kenapa? Karena raja dan rakyat hidup benar sesuai kehendak Allah. Jadi bukan karena Daud itu jago perang atau ahli strategi melainkan karena pertolongan dan pembelaan Tuhan itu nyata bagi orang yang taat dan rendah hati. Kita harus kembali merenungkan bahwa kekalahan atau kemenangan seringkali tergantung dari seberapa berserahnya kita kepada Tuhan. Kalau kita jauh dan makin menjauh dari Tuhan, maka kita akan alami kesengsaraan, penderitaan dan pembuangan. Jangan anggap enteng kasih karunia Allah. Dia sudah beranugerah maka sepatutnya kita berikan hidup kita untuk kemuliaan Tuhan.
Saudaraku, Allah tidak akan segan-segan untuk menghukum umat-Nya yang keras, bebal dan jahat. Jangan jadi orang yg memandang Allah dengan berat sebelah. Kita seringkali mendengar Allah itu kasih tapi kita seringkali tidak menyadari bahwa Allah itu kudus. Penyebutan Allah itu kudus memiliki penekanan yang lebih besar dari pada Allah kasih. Dalam kitab Yesaya, para serafim menyembah Allah dengan berkata: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan." Bayangkan, kalau kita sebut sesuatu 1 kali, maka itu penting. Kalau kita sebut sesuatu 2 kali, itu sangat penting. Kalau kita udah sebut sesuatu 3 kali, itu sangat amat penting. Allah itu kudus merupakan sifat Allah yang sangat amat penting. Kesadaran ini akan mengajarkan kita untuk hidup kudus sama seperti Allah adalah kudus. Di sisi lain, beberapa orang hanya menyadari bahwa Allah itu kasih tanpa memaknai Allah itu kudus sehingga mereka lagi-lagi nyaman untuk hidup dalam dosa. Kits harus berikan fokus yang lebih lagi untuk suatu kekudusan. Allah kudus itu diberi tekanan hingga 3 kali. Ini sungguh harus jadi perhatian kita. Gimana caranya hidup kudus? Kenakan Kristus Yesus. Kedudukan kita haruslah di dalam Yesus. Jangan hidup pakai kehendak sendiri. Hiduplah serurut dengan kehendak Allah. Itulah makna dari mengenakan Kristus.
Saudaraku, kalau kita memutuskan untuk tinggalkan kekudusan dan hidup dalam kecemaran, maka Allah akan menghukum kita bahkan membuang kita. Orang Yehuda alami pembuangan ke Babel. Hal ini merupakan hukuman yg harus dimaknai sehingga membuat kita berbalik kepada Allah. Hukuman merupakan efek jera supaya kita sadar akan kesalahan dan keburukan diri. Kalau kita ga dihukum, kita akan terus nyaman dalam kubangan dosa. Bersyukurlah ketika kita dihajar bahkan dibuang oleh Allah. Selama kita masih hidup, Allah itu masih beranugerah buat kita meski kita dibuang. Pembuangan orang Yehuda pun disertai dengan pengharapan bahwa mereka akan kembali ke tanah air mereka dengan batin dan hati yang baru. Jadi hukuman dan pembuangan yang Allah izinkan memang bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Bersyukurlah, bersyukurlah... Tapi kalau masa anugerah itu sudah usai, maka tidak ada ampun lagi tetapi hanya ada siksaan kekal di api neraka siang dan malam.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kekalahan suatu bangsa disebabkan karena hati bangsa yg menjauh dari Tuhan
☆ Allah itu kudus dan kita pun harus kudus dengan mengenakan Kristus
☆ Hukuman dan pembuangan yang Allah izinkan sebenarnya bertujuan untuk membawa kita kembali kepada-Nya
Tuhan Yesus menghibur kita. Amin 😊✨💫
Kutipan
Saat kau dihukum Tuhan, bersyukurlah karena kita masih diberi perhatian dan pintu anugerah masih terbuka bagi kita.
27-11-2022
RP
Komentar
Posting Komentar