Menegakkan Kebenaran
1 Raja-raja 15:11-12 (TB) Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang dibuat oleh nenek moyangnya.
Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Mu. Mulia, suci pada kedatangan-Mu."
Saudaraku, kerajaan Israel kini terpecah menjadi 2 oleh karena Salomo telah menyembah allah-allah asing bahkan berbakti kepada mereka. Isteri-isteri Salomo yang berasal dari bangsa lain telah mencondongkan hati orang paling berhikmat di dunia ini pada penyembahan berhala. Kerajaan Israel tidak terpecah saat Salomo masih hidup tapi setelah ia mati barulah kerajaan itu terpecah. Orang egois akan berkata, "Asal ada ketentraman dan kedamaian di zamanku, tak apa lah..." Tapi anak-anak Tuhan ga boleh punya pola pikir seperti itu. Kita harus mempersiapkan generasi berikutnya, memikirkan anak cucu kita dan kita menjadi berkat bagi keturunan kita. Kalau kita hidup hancur dan berantakan, maka kasian anak cucu kita nanti. Mereka akan mendapatkan akibatnya. Salomo begitu diberikati karena ayahnya Daud hidup benar di hadapan Allah dan melakukan kehendak Allah dengan sepenuh hati. Nah, ini menjadi keuntungan dan berkat bagi Salomo. Tapi kehidupan Salomo malah membawa celaka bagi keturunannya. Jangan sampai kita menjari orang yg membawa celaka bagi keturunan kita.
Saudaraku, kerajaan Yehuda itulah yang diteruskan oleh keturunan Daud. Jadi setelah Salomo, ada Rehabeam lalu Abiam kemudian Asa. Nah, Rehabram dan Abiam itu jahat. Ga boleh kita tiru. Saat ini kita mau tiru Asa karena dia melakukan kehendak Allah dengan sepenuh hati seperti Daud moyangnya. Sekalipun ayah dan kakeknya Asa itu orang jahat, tapi Asa hidup benar. Ini kontradiksi yang bagus. Kalau orang tua kita hidupnya ga benar, ga beres dan ga menghormati Tuhan, maka jangan tiru orang tua kita. Kita harus lebih hormat kepada Allah yang tidak kelihatan dari pada orang tua yang kelihatan. Allah harus jadi puncak tertinggi dalam hidup kita. Kita harus menghormati Allah lebih dulu. Kita harus berani beda di dalam keluarga demi jalani kebenaran. Sekalipun kita dilahirkan oleh ayah dan ibu, tapi kita diizinkan hidup hanya oleh Allah dan kita itu diberi nafas oleh Tuhan. Jadi yang memberi hidup dan nafas, Dialah yang lebih penting. Kita harus tegakkan kebenaran. Jangan takut untuk hidup suci dan taat kepada Allah kalau orang tua atau kaka adik kita menentang. Lebih baik jalan sendiri untuk ikut Tuhan dari pada jalan bersama keluarga tapi menuju kebinasaan. Namun di sisi lain ada yang lebih indah. Kita harus bawa keluarga kita yg membelot dan menyimpang agar mereka mengenal Tuhan dan mengikuti Dia sehingga keselamatan terjadi bagi keluarga kita, bagi seisi rumah kita.
Saudaraku, bukan hanya melawan kejahatan di tengah keluarga, Asa pun berani untuk menentang setiap orang yg melakukan pelacuran bakti dan penyembahan berhala. Mari kita jujur, apakah mudah melawan kejahatan di tengah-tengah kegelapan dunia ini? Semakin kita hidup benar, maka semakin banyak orang akan membenci kita bahkan berusaha untuk membunuh kita. Ketika Asa melawan pelacuran bakti, pasti dia dilawan dan diprotes oleh banyak orang. Ketika Asa melakukan yang benar, pasti ada beberapa orang yg membenci dia. Asa bukanlah tipe orang yg ingin menyenangkan semua orang melainkan orang yang hanya ingin menyenangkan Tuhan. Begitu banyak dari kita ingin menyenangkan semua orang sehingga mengabaikan dosa orang lain dan tidak menegur mereka. Ciri hidup yang seperti itu mencerminkan penyimpangan bahkan kemunafikan. Kalau kita benar-benar mau menyenangkan Tuhan, maka kita harus berani menegur dosa sekalipun konsekuensinya kita akan dilawan bahkan menderita. Sungguh, ketika kita sedang menegakkan kebenaran, kita harus sepenuhnya melibatkan Tuhan sehingga kekuatan dari Tuhan saja yg menopang kita dan kita tetap berdiri teguh dalam kebenaran itu.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan sampai kita membawa celaka bagi anak cucu kita
☆ Pilihlah untuk hidup benar demi mengikut Allah dari pada ikut orang tua yang hidup dalam kejahatan
☆ Tegakkan kebenaran dan lawanlah kejahatan. Jadilah orang yg berani menegur dosa.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin ✨🤍😊
Kutipan
Perlu keberanian untuk menegakkan kebenaran dan biarlah keberanian itu bersumber dari Allah
21-11-2022
RP
Komentar
Posting Komentar