Mesti Totalitas
2 Raja-raja 10:28-29 (TB) Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan.
Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Ini aku bejana-Mu bentuklah sesuai kehendak-Mu tuk genapi firman-Mu."
Saudaraku, Yehu adalah seorang raja Israel. Dalam pemerintahannya, ia menyingkirkan penyembahan Baal bahkan membinasakan seluruh penyembah Baal. Yes, Tuhan tidak berkenan terhadap penyembahan Baal sebab dia adalah dewa yang tidak punya kuasa apapun. Banyak bangsa lain menyembah Baal dan orang Israel seharusnya mengkhususkan diri dan menyembah Allah Abraham saja. Saudaraku, kembali lagi saya menyatakan bahwa menyingkirkan apa yg sudah dibangun sejak lama itu merupakan tantangan yg sangat besar. Penyembahan berhala sudah berlangsung lama di zaman Israel saat itu lalu ada seorang raja yg berani menyingkirkan praktik penyembahan yg salah. Hal ini pasti menimbulkan pro dan kontra bahkan bisa mengakibatkan keributan yg begitu sengit. Namun ketika kita mengasihi Tuhan, kita harus benar-benar mau menyingkirkan segala hal yg menjadi kejijikan di hadapan-Nya. Sekalipun kita didemo dan diprotes, kita tetap bersikukuh untuk menegakkan kebenaran. Itulah ciri anak Tuhan yg benar.
Saudaraku, di satu sisi Yehu lakukan yg benar, yaitu menyingkirkan Baal tapi di sisi yang lain ia masih membiarkan praktik penyembahan anak lembu emas. Ini sangat amat disayangkan. Baik Baal maupun anak lembu emas, keduanya tidak boleh disembah juga tidak boleh diagungkan sebab keduanya hanyalah berhala. Yehu melakukan hal yg aneh. Dia tidak totalitas dalam menyingkirkan kejahatan. Kita pun perlu koreksi diri, apakah kita total dalam menyingkirkan setiap kejahatan dalam diri kita? Seringkali kita singkirkan 3 kejahatan tapi kita masih melakukan 1 kejahatan tertentu karena kita merasa sudah terikat dan ga bisa lepas lagi. Ada seseorang yg memang terikat dengan dosa kemudian dia mau bertobat. Dia ambil keputusan untuk tinggalkan rokok, minuman keras dan dunia malam tapi ada satu hal yg dia tidak bisa tinggalkan, yaitu pergaulan buruknya. Dia masih ingin berbaur dengan teman-temannya yg masih tinggal dalam kegelapan. Sekalipun dia sudah tinggalkan 3 kebiasaan buruk, dia ternyata kembali lagi ke situ karena dia tidak mau tinggalkan pergaulannya yg buruk. Seandainya dia mau totalitas, yaitu ketinggalan 3 kebiasaan buruk itu plus meninggalkan pergaulan buruknya, maka dia bisa makin fokus untuk hidupi buah pertobatan.
Saudaraku, Tuhan itu sayang banget sama kita, yes sama kita manusia berdosa. Tidak dihukumnya kita setimpal dengan perbuatan kita tetapi Dia mau mengampuni dan mengasihi kita. Seperti bapa sayang anak-anaknya demikian juga Tuhan mengasihi kita. Kalau kita mau bertobat, meninggalkan cara hidup yg lama lalu benar-benar ikut Tuhan, maka hidup kita pasti dipulihkan, pasti dijamah dan pasti alami sukacita ilahi. Marilah kita selalu berproses hidup dalam kebenaran. Jangan fokus sama hidup yang sementara ini. Fokus kita haruslah pada berita Injil yg benar lalu menyebar kemana-mana sehingga ini semua dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kerinduan kita haruslah banyak orang diselamatkan dan semua harus bermula dari kita. Mari singkirkan yg cemar dan mulai hidupi yg benar. Mari kita senangkan hati Tuhan lewat kehidupan kita yg benar, lurus dan jujur serta berani menyingkirkan setiap kejahatan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Miliki keberanian untuk menyingkirkan apa yg menjadi kejijikan bagi Allah
☆ Jadilah orang yg totalitas dalam meninggalkan dosa
☆ Senangkanlah hati Tuhan melalui hidup yg jujur, lurus dan benar
Tuhan Yesus mengasihi kita. Aminπππ«
Kutipan
Ketika tinggalkan dosa, jangan setengah-setengah tapi harus totalitas.
25-11-2022
RP
Komentar
Posting Komentar