Bahayanya Keluarga Yang Jahat

-

2 Tawarikh 22:3 (TB) Ia pun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, karena ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat.


Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Ku mau memuji-Mu ku selalu puji-Mu, ku mau menyembah-Mu, ku selalu sembah-Mu."


Saudaraku, waktu itu yang memerintah Yehuda ialah raja Ahazia. Kerajaan Yehuda itu berasal dari garis keturunan Daud. Ini adalah keluarga yg takut akan Tuhan, yg menyembah dan berbakti kepada Allah Israel. Namun raja Ahazia tidak mengikuti teladan hidup nenek moyangnya. Ia hidup menurut keluarga Ahab raja Israel yg jahat itu. Ternyata kalau mau ditelusuri, bapaknya Ahazia itu Yoram. Nah, Yoram ini kawin sama Atalya. Siapa Atalya itu? Dia adalah anak raja Ahab. Siapa raja Ahab itu? Raja yg jahat, penyembah berhala dan orang serakah. Nah, bahaya banget kalau kita menikah sama orang yg keluarganya ga beres. Keluarga Ahab ini ga beres, ga bener dan ga baik. Ini keluarga yang banyak dapat teguran dari Tuhan karena perbuatannya yg jahat dan licik. Hati-hati dalam memilih pasangan. Lihat juga bagaimana keluarganya, bagaimana ayah dan ibu pasangan. Banyak didikan yang ayah dan ibu berikan kepada anaknya. Kalau didikannya bagus dan benar, puji Tuhan tapi kalau didikannya salah dan jahat, aduh jangan menikah sama dia dah. Kita harus memilih pasangan yang sepadan di dalam Tuhan. Jangan pilih pasangan yg menjerumuskan kita ke dalam kejahatan. Kalau keluarganya ga menyembah Allah dan dengan terang-terangan melakukan yg jahat, maka jangan lanjutkan hubungan. Lebih baik putus sama pasangan dari pada sama Tuhan.


Saudaraku, Yoram memilih untuk kawin dengan anaknya raja Ahab. Ini menandakan bahwa Yoram mulai campur baur dengan kecemaran dan kejahatan. Ingat kembali ya, jalur keturunan raja Daud itu takut akan Tuhan dan hidup dalam kebenaran. Karena Yoram menikah dengan anak dari keluarga yg jahat, maka ia terhasut dalam gaya hidup yg jahat pula. Bukan hanya dia yg hidupnya jahat, anaknya pun jadi jahat dan tidak menyembah Allah Israel. Keluarga yg rusak akan menghasilkan keturunan yg rusak pula. Kenapa? Karena ayah dan ibunya mendidik anaknya ke jalan yang sesat dan gelap. Ini yang bahaya. Kita harus waspada dan berjaga-jaga. Jangan sampai kita terjebak dalam kebiasaan dari keluarga yg jahat. Untung banget kalau anaknya ga ikut-ikutan bapak dan ibunya yg jahat tapi kalau pun ada yg begitu, jumlahnya ga banyak. Kenapa? Karena banyak anak ya ngikut bapak ibunya. Saya kasih contoh ya. Kalau pasangan suami isteri agamanya Kristen maka kelak anaknya pun Kristen. Kalau orang tuanya Budha, anaknya pun bakal Budha. Sama halnya, kalau orang tuanya ajarin yg ga bener, maka anaknya pun kelak begitu. Jadi peran orang tua itu besar banget terhadap karakter anaknya baik di masa kini maupun masa mendatang.


Saudaraku, ibunya Ahazia yg bernama Atalya menasihati anaknya untuk melakukan yang jahat. Ini parah sekali. Yang kita tahu, ibu itu mengatakan kebaikan, sopan santun, kekudusan dan kebenaran. Tapi beda dengan ibunya raja Amazia, dia justru ajarin yg ga bener. Ibu yang aneh tapi nyata. Seorang ibu harus mengajarkan yang benar kepada anak-anaknya. Misal, ketika hp ibu berdering karena ada yg ingin menghubunginya maka jangan suruh anak untuk mengatakan ibu lagi ga ada, hpnya ga dibawa ibu atau menyatakan kebohongan lainnya. Ibu juga jangan ngajarin anaknya balas yg jahat dengan yg jahat. Misal si A dipukul ama temennya lalu ngadu ke ibunya. Nah si ibu ga boleh ngajarin anaknya untuk balas pukulan itu. Sejak kecil anak itu harus diajarkan kebaikan. Ajarkan untuk tidak balas kejahatan dengan kejahatan tapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ibu harus jadi pemberi didikan utama bagi anaknya yang terus-menerus mengajarkan kebenaran firman Tuhan. Jangan sampai ada kejahatan yg diajarkan kepada anak. Setialah untuk terus perdengarkan kebenaran bagi anak-anakmu.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar

☆ Jangan menikah dengan pasangan yang jahat dan hidup dalam kegelapan 

☆ Karakter anak bergantung pada didikan orang tuanya 

☆ Ibu harus mendidik anaknya dengan benar

Tuhan Yesus menopang kita. Amin ✨🤍🫶


Kutipan 

Keluarga yang buruk akan mencetak anak yang jahat


08-12-2022

RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya