Jangan Menghakimi

Ayub 32:3 (TB)  dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.

Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Ku ingin berperangai laksana Tuhanku, lemah lembut dan ramah dan manis budiku."

Saudaraku, Ayub punya 3 orang sahabat, namanya Elifas, Bildad dan Zofar. Mereka mendengar tentang kesengsaraan Ayub. Mereka sedih sekali melihat keadaan Ayub. Masing-masing mulai angkat bicara dan berpendapat mengenai keadaan Ayub. Sayang seribu sayang, ternyata sahabatnya ini menyangka bahwa Ayub melakukan dosa yang besar makanya dia ditimpa malapetaka dan musibah yg begitu besar. Sahabat Ayub ga tahu apa yg sebenarnya terjadi tapi mereka punya penilaian dan asumsi pribadi. Berbeda dengan kita, kita semua tahu bahwa Ayub alami itu semua karena Iblis sedang mencobai dia dan Allah izinkan ujian terjadi dalam hidup Ayub. Alkitab mencatat bahwa Ayub ini orang yang saleh dan jujur. Dia bukan orang jahat dan licik. Jadi sahabat Ayub melakukan suatu kesalahan, yaitu menghakimi Ayub. Seorang sahabat seharusnya mengerti kondisi, menghibur kawannya dan menolong sahabatnya. Sayang sekali, Ayub malah dicecar, ditegur dan dihakimi. Sayang sekali, sahabat Ayub kayak yg ga kenal sama Ayub. Kayak "haters" yg cuma bisa nyari kesalahan orang dan menghakimi. Kita ga boleh punya sikap begini. Kita nda boleh menghakimi sesama apalagi sahabat sendiri. Menghakimi itu sikap yang akan merusak persahabatan.

Saudaraku, mari kenali apa maksud Tuhan. Jangan asal ngomong, jangan asal bicara. Perlu kita ketahui bahwa Bildad, Zofar dan Elifas adalah orang yang berhikmat, pintar, berpengetahuan dan berpengalaman. Tapi sayang seribu sayang, mereka tidak gunakan hikmat dan pengetahuannya untuk membangun dan menghibur sahabatnya. Mereka malah gunakan itu untuk menghakimi. Aduh sayang sekali ya... Bisa jadi kita pinter, kita tahu banyak hal, kita udah jadi senior tapi kita malah menghakimi, kita malah menghina dan menyatakan yang buruk kepada orang lain. Hati-hati, jangan sampai begitu. Jangan sampai kita terjebak pada hikmat yg buta. Kita harus gunakan segala hikmat untuk kemuliaan Tuhan dan untuk mengasihi sesama. Jangan sampai hikmat justru membuat kita sok jago, sok pinter dan sok bener. Kita harus rendah hati. Kita harus tahu apa yg terjadi di balik setiap kejadian biar ga mudah menghakimi. Orang kan kadang menghakimi karena ga tau apa yg terjadi sebenarnya tapi buru-buru memberi penilaian. Kalau kita ga ngerti masalahnya secara jelas dan utuh, ya jangan langsung ceplas-ceplos dan asal ngomong. Kita harus berhati-hati gunakan ucapan kita supaya tidak menyakiti orang lain dan melukai hatinya.

Saudaraku, sahabat-sahabat Ayub meyakini suatu pengajaran yang keliru dan banyak juga yg mempercayai konsep ini. Apakah pengajaran dan konsep itu? Mereka meyakini bahwa ketika orang ditimpa malapetaka berarti Tuhan sedang menghukum orang itu sebab orang itu jahat. Di sisi lain, kalau orang mendapatkan kekayaan, kemakmuran dan kesehatan, maka dia orang yg diberkati Tuhan karena dia orang benar. Perlu kita ketahui bahwa ini bukan hal yang mutlak ya. Memang ada orang benar yg hidupnya diberkati dengan kekayaan tapi ada juga orang benar yg alami penderitaan dan kesengsaraan dalam hidupnya. Kesengsaraan itu bukan tanda mutlak bahwa seseorang jahat. Kalau kita yakini konsep yg salah tersebut, maka kita akan cenderung suka menghakimi. Kita harus sadari bahwa segala sesuatu itu ada di bawah kedaulatan Tuhan. Dia mengizinkan yang benar alami penderitaan karena Dia ingin menguji iman kita. Dia ingin kita bertumbuh. Kalau pun kita diizinkan alami kesengsaraan meskipun sudah hidup benar, maka tetaplah setia kepada Tuhan. Ingat, kita harus jaga komitmen kesetiaan kita kepada Tuhan. Komitmen tidak lihat kondisi dan situasi tapi berporos pada penyertaan Allah yg selalu hadir dalam hidup kita. Mari kita semangat ya...

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan menghakimi sesamamu kalau ga tau apa yg terjadi
☆ Jangan gunakan hikmat dan kepintaran untuk menghakimi
☆ Tidak selalu orang benar itu diberkati dengan kekayaan sebab ada juga yg diizinkan alami penderitaan
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin ✨🫶☀️

Kutipan
Jangan menghakimi kalau kita tidak tau apa yg sesungguhnya terjadi

23-12-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT