Sekalipun Aku Sangat Amat Menderita

 Ayub 2:10 (TB)  Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Semoga baik-baik selalu ya

Saudaraku, bagian awal kitab Ayub sungguh memilukan. Tokoh yang begitu saleh, jujur dan baik ini alami suatu pencobaan yang begitu berat bahkan sangat amat berat. Kalau kita mau berkaca pada penderitaan yang dialami Ayub, kita akan malu dan menyadari bahwa penderitaan yg kita alami belum ada apa-apanya dibanding dia tapi ngeluhnya kita begitu banyak dan kita ngomel mulu. Ayub kehilangan 10 anaknya dalam semalam, ia kehilangan kambing dombanya dan segala hartanya habis lenyap. Kehilangan anak merupakan pukulan yang sangat berat. Hilang 1 anak saja sudah membawa duka mendalam apalagi kehilangan 10 anak. Coba saudara bayangkan, renungkan dan refleksikan. Sungguh hancur hati ini kalau kita ada di posisi Ayub. Saya juga ketika menulis renungan ini sedih sekali, mata saya berkaca-kaca. Di tengah kondisi yg berat ini, apakah kita mau menyalahkan Tuhan? Apakah kita mau menuduh Tuhan bahwa Dia jahat dan kejam..? Kiranya kita tidak pernah menuduh atau menyalahkan Allah. Di tengah kesulitan ini kita harus percaya bahwa Tuhan pasti buka jalan, pasti Tuhan beri solusi. Tuhan sayang kita di tengah penderitaan yg kita alami.

Saudaraku, kehilangan harta benda pun merupakan hal yang sangat memedihkan. Apa yg sudah kita usahakan selama bertahun-tahun ternyata harus hilang dalam semalam. Gimana kalau hal itu terjadi pada kita? Akankah kita menyerah, putus asa dan mengakhiri hidup? Hilangnya segala harta dan kekayaan mengajarkan kita untuk sadar bahwa kita ga bisa bergantung pada apa yg kita miliki sebab sewaktu-waktu itu bisa hilang dalam sekejap. Kita harus bergantung penuh kepada Allah sebagai satu-satunya kekayaan dan kelimpahan dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk puas memiliki Allah. Kita harus sadar bahwa Allah kita itu cukup bahkan lebih dari cukup. Kita harus miliki keyakinan bahwa Allah lebih dari pada emas dan perak, lebih dari segala harta yg dapat dibeli oleh uang. Pemahaman dan keyakinan semacam ini akan membentuk kita menjadi pribadi yg tetap teguh kepada Tuhan di dalam segala kondisi hidup yg kita alami khususnya saat alami penderitaan dan kesusahan yang besar. Kita harus percaya bahwa di tengah kesulitan pun Tuhan tidak akan menyembunyikan diri-Nya dari kita sebab Dia mau agar kita benar-benar memiliki-Nya di saat kita tidak memiliki apapun.

Saudaraku, Ayub pun ditimpa kemalangan yang lebih lanjut, yaitu kulitnya rusak, hancur dan penuh borok. Ayub alami luka pedih di sekujur tubuhnya. Sungguh, ini penderitaan yang sangat amat berat. Menurut konsep kita, orang saleh dan jujur tidak mungkin alami hal semacam ini tapi inilah kebenarannya bahwa itu dapat terjadi. Hal ini bikin isteri Ayub geram dan menyuruh suaminya untuk mengutuki Tuhan. Secara logika, inilah yang akan timbul di hati dan pikiran kita, yaitu untuk mengutuki Allah, menyalahkan, menuduh dan mendakwa Dia. Namun Ayub tidak mau melakukannya. Ayub berpendirian bahwa kita harus menerima yang baik sekaligus yg buruk dari Tuhan. Kenapa? Saya punya keyakinan: Ayub percaya bahwa segala sesuatu yang Allah izinkan pasti mendatangkan kebaikan. Meskipun dia belum baca Roma 8:28, saya yakin Ayub mengenal Allahnya dengan baik. Ayub percaya bahwa Allah itu benar dalam segala keputusan dan kehendak-Nya. Kita pun harus punya prinsip demikian. Apapun yg terjadi dalam hidup kita, mari terima semuanya, entah itu baik atau itu buruk. Selama kita punya Tuhan yang benar, kita akan tetap selamat. Entah itu kita miskin, menderita atau dalam lembah kelam, kita akan tetap selamat. Relasi, materi dan jasmani bukanlah yang terpenting. Yang Tuhan inginkan ialah kita punya pengenalan yang benar dan dalam akan Tuhan sehingga itu akan membuat kita teguh beriman kepada Tuhan dan kita senantiasa meyakini Dia baik sekalipun orang menyuruh kutuki saja Allahmu.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Sekalipun hidup saleh dan jujur, Tuhan bisa diizinkan pencobaan berat menimpa hidup kita
☆ Kehilangan harta dan kekayaan mengajarkan kita bahwa Allah adalah yang terutama dalam hidup ini
☆ Entah menerima yang baik atau buruk, aku tetap yakin bahwa Allahku baik.
Tuhan Yesus menjaga kita. Amin 😃✨☀️

Kutipan
Sekalipun semuanya hilang, sekalipun dagingku lenyap, keselamatanku tetap terjamin di dalam Allah

18-12-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN