Tahir dari Segala yang Cemar

 Nehemia 13:30 (TB)  Kutahirkan mereka dari segala sesuatu yang asing dan kutetapkan tugas-tugas untuk para imam dan orang-orang Lewi, masing-masing dalam bidang pekerjaannya,

Shalom, Saudaraku.... Apa kabarnya hari ini? Semoga sehat, semangat dan bersukacita selalu yaaa...

Saudaraku, penting sekali bagi kita untuk menjadi tegas dan jelas dalam bersikap. Saat itu Nehemia kembali lagi ke Yerusalem sebab ia awalnya memang bekerja di istana raja. Jadi setelah kembali ke Yerusalem dia melihat banyak hal ganjil terjadi. Rakyat mulai menyimpang dan mereka melakukan hal yang buruk. Kedatangan pertama Nehemia melihat puing-puing tembok Yerusalem yang runtuh sedangkan kedatangan Nehemia yang kedua melihat moral dan karakter rakyat yg runtuh. Mana lebih mendukakan? Tentu keruntuhan moral. Perlu kita ketahui bahwa runtuhnya tembok Yerusalem itu didasari karena keruntuhan moral bangsa Israel. Kita perlu menyadari bahwa keruntuhan moral akan memicu keruntuhan lainnya, seperti runtuhnya kesehatan, kesejahteraan juga hubungan. Keruntuhan moral merupakan kedukaan besar. Kita tidak boleh dengan sengaja membiarkan kemunduran karakter dan degradasi moral terjadi terus-menerus. Kita ga boleh nyaman dengan kemerosotan. Kita harus berani tegur dosa, kita harus berani menyatakan kebenaran.

Saudaraku, melihat keruntuhan moral yg terjadi di Yerusalem, Nehemia pun ambil tindakan. Dia menegur keras orang-orang yg menyimpang dari kebenaran, dia bahkan lempar perabot rumah Tobia dari bilik pelataran rumah Allah karena Tobia ini orang licik yg cuma nyari untung. Nehemia begitu keras dalam menentang kelicikan. Dia segera menyuruh untuk mentahirkan bilik itu dan membawa kembali perkakas-perkakasan rumah Allah. Sungguh, apa yang cemar, licik dan busuk dalam diri kita haruslah dibuang dan dilempar. Jangan biarkan ada bilik di dalam hati kita yg masih menyimpan kenajisan atau menyisakan kejahatan. Segera buang dan masukkan perbendaharaan firman Tuhan ke dalamnya. Bilik hati kita hanya layak diisi dengan sabda Tuhan, dengan perkataan Tuhan. Ketika perkataan Tuhan tersimpan dalam hati kita maka kita akan memancarkan kehidupan. Oh sungguh indah. Tapi kita harus rela, harus berani dan harus tegas membuang apa yg salah, membuang apa yg najis dan membuang segala yg licik. Perkataan firman Tuhan ga bisa tinggal bersama dengan kenajisan. Justru perkataan firman Tuhan harus membuang segala kenajisan itu.

Saudaraku, waktu itu juga orang Israel malah kawin campur dengan perempuan bangsa lain, yaitu perempuan Asdod, Amon dan Moab. Ini pun jenis pelanggaran yang besar. Hal ini menyebabkan orang Israel mencondongkan hatinya kepada para dewa. Salomo sudah menjadi contoh bahwa dengan berbuat demikian maka kehancuran akan segera tiba. Nehemia ga mau hal ini terulang. Kita pun tidak boleh kawin dengan pasangan yang tidak seiman, yang tidak sepadan. Nehemia menegur keras perbuatan orang Israel tersebut. Nehemia fokus pada pentahiran dari segala kenajisan dan kecemaran bangsa Israel. Coba kita lihat diri kita. Minta Tuhan juga selidiki hati kita. Betapa kita sudah cemar dan najis. Betapa kita sudah jauh dari hadirat Tuhan. Betapa kita sudah lupa untuk terus mentahirkan diri di dalam kuasa darah Yesus. Mari kita akui, sesali dan minta ampun dosa kepada Tuhan. Kita sudah berbuat cemar dan dosa kita sudah menumpuk begitu banyak. Hanya kuasa darah Yesus yang sanggup menyucikan dan memulihkan kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Keruntuhan moral memicu keruntuhan lainnya dalam hidup kita
☆ Buang segala hal yang cemar dan najis dari bilik hati kita lalu simpanlah firman Tuhan di dalamnya.
☆ Biarkan darah Yesus mentahirkan kita dari segala yang cemar dan najis
Tuhan Yesus menyucikan kita. Amin ✨πŸ«ΆπŸ™πŸΏ

Kutipan
Segala yang cemar dan najis harus segera dibuang agar bilik hati kita diisi oleh firman Tuhan

15-12-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT