Tinggalkan Kenyamanan Demi Pelayanan

 Nehemia 2:5 (TB)  kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."

Shalom, Saudaraku... Sebuah lagu berkata, "Bagi bangsa ini kami berdiri dan membawa doa kami kepada-Mu, sesuatu yang besar pasti terjadi dan memulihkan negeri kami, hanya nama-Mu Tuhan ditinggikan atas seluruh bumi."

Saudaraku, Nehemia merupakan tokoh inspiratif dalam Alkitab yang memberi banyak sekali pelajaran hidup bagi kita. Dia berprofesi sebagai juru minuman raja Persia. Di mana Nehemia tinggal? Tentu dia tinggal di istana. Nehemia ini orang buangan loh tapi dia bisa berkarya dengan luar biasa di negeri orang. Banyak dari antara orang tua akan bangga kalau anaknya bekerja sebagai PNS apalagi bekerja di lingkungan pemerintahan pusat dan di istana negara. Ini hal yang sangat membanggakan. Untuk bisa bekerja di pemerintahan pusat, maka perlu jadi orang yg unggul, rajin, pintar dan terpercaya. Ini menandakan bahwa Nehemia adalah pribadi yang luar biasa. Kita harus juga meniru teladan ini. Kita harus jadi pribadi yg rajin bekerja, jujur, tulus, unggul, beri yg terbaik dan persembahkan segalanya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. Kita harus belajar menghidupi kebenaran ini. Jangan jadi orang yg malas, yg cuek dan bodoh. Orang seperti ini tidak akan pernah laku, tidak akan diandalkan dan jadi beban bagi masyarakat. Jadilah orang yg rajin bekerja, yang semangat dan Tuhan akan percayakan tugas besar bagi kita.

Saudaraku, Nehemia sudah bekerja di istana raja dengan profesi yg bagus dan membanggakan. Dia sudah dapat kenyamanan dan kenikmatan di sana. Namun ketika ia mendengar bahwa tembok Yerusalem telah terbongkar dah telah terbakar, dia menangis, berdoa dan berpuasa. Ini sikap yg luar biasa. Ketika mendengar kabar kehancuran, apakah sikap kita biasa aja, sedih atau justru gembira? Nehemia sangat berdukacita atas kehancuran tanah airnya. Dia tak kuasa menahan air mata. Kita pun harus memiliki hati yg mengasihi bangsa dan negara kita. Ketika mendengar kabar kehancuran, musibah, bencana alam dan peristiwa lainnya, kita mau turut berduka, mau turut mendoakan bahkan berpuasa. Kita bahwa bangsa dan negeri kita ini ke hadapan Tuhan, mengakui dosa bangsa ini juga dosa keluarga. Mintalah belas kasihan Tuhan. Mintalah pengampunan dari Tuhan. Jangan jadi orang Kristen yg cuma doain keluarga sendiri atau bahkan doain diri sendiri doang. Jangan biasakan sehari-hari cuma doa makan..! Mari jadi orang Kristen yg berdoa bagi bangsa dan negara setiap hari. Berdoa juga bagi kesejahteraan kota di mana kita tinggal. Begitu banyak waktu yg kita miliki, berapa menit kita luangkan waktu untuk berdoa? Begitu banyak kabar duka kita dengar dari bangsa ini, berapa banyak rintihan yg kita naikkan di hadapan Bapa untuk negeri ini? Mari kita luangkan waktu dan beri hati untuk berdoa bagi bangsa Indonesia.

Saudaraku, hal indah lainnya yang bisa kita pelajari dari Nehemia adalah dia berani tinggalkan kenyamanan demi suatu keperluan yang jauh lebih penting. Dia rela tinggalkan istana demi melayani di tempat yg dipenuhi reruntuhan dan puing-puing. Ini merupakan hal yang luar biasa. Banyak dari antara kita hanya ingin melayani di tempat yg nyaman, enak dan nikmat. Kita menolak melayani di tempat yg lebih memerlukan kehadiran kita karena kita rasa tempat itu kumuh, jelek dan kotor. Orientasi pelayanan kita seringkali hanya seputar kenikmatan bukan kebutuhan. Kita cuma pengen tinggal di zona nyaman dan ogah masuk ke area yang bikin kita menderita sekalipun itu penting banget. Kita ga boleh melayani karena alasan kenyamanan. Kita harus melayani karena alasan kebutuhan. Mana yang lebih perlu, itu yg harus kita layani. Orang yg mengasihi Tuhan pasti punya konsep tersebut. Mereka tidak cuma ingin melayani orang kaya atau gereja besar. Mereka justru bersukacita sekali ketika melayani orang miskin atau gereja kecil. Yesus adalah Raja di atas segala raja. Takhta-Nya begitu agung dan mulia tapi Dia rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba. Ini jelas banget memberi kita teladan untuk tidak utamakan kenyamanan bahkan mengabaikan kenyamanan demi suatu pelayanan yang mulia. Mari kita melayani dengan hati yg bersih, tulus dan ikhlas. Kita mau rela tinggalkan kenyamanan demi melayani yang membutuhkan meski harus alami penderitaan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jadilah orang yg rajin, unggul, jujur dan hebat dalam bekerja
☆ Doakan bangsa dan negara kita dengan sungguh-sungguh setiap hari
☆ Keluarlah dari zona nyaman dan layani mereka yg membutuhkan sekalipun kau harus menderita di situ
Tuhan Yesus menolong kita. Amin ☀️🫶🤍

Kutipan
Jadilah pribadi yg unggul, peduli dan berdoa bagi bangsa dan negara serta melayani dengan mengabaikan faktor kenyamanan

13-12-2022
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT