Pergi ke Rumah Tuhan

-

 Mazmur 122:1 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus begitu baik, dulu sekarang dan sampai selamanya, Tuhan Yesus selalu baik.

Saudaraku, apa hal yang membuat kamu bersukacita? Ada yang karena dapat duit, makan es krim, jalan bareng pacar, tik tokan sama temen, main PS barang bestie, liburan bareng keluarga dan lain sebagainya. Banyak banget alasan mengapa orang bersukacita. Namun saya juga punya alasan, yaitu ketika orang ngajak saya pergi ke rumah TUHAN. Hati tuh seneng banget kalau ada yg ngajakin ibadah bareng, persekutuan doa bareng, praise and worship bareng, penginjilan bareng dan lain sebagainya. Sukacitaku terletak di rumah Tuhan. Sungguh ini adalah alasan yang baik bagi kita untuk dapat alami sukacita yang besar, utuh dan murni. Di rumah Tuhan kita bisa memuji dan menyembah Dia, kita bisa alami hadirat-Nya, kita bisa menggali kekayaan firman Tuhan dan lain sebagainya. Kita perlu alami keindahan berdiam di rumah Tuhan. Bahkan lirik dari suatu lagu lawas pun mengatakan, "Dalam hadirat-Nya ku rasa bahagia."

Saudaraku, hari-hari ini orang ngajak kita ke mana sih? Banyak orang ngajak nongkrong. Anak muda hobinya nongkrong. Ngobrolin apa? Ngobrolin sesuatu yg lagi hits baru-baru ini, ngobrolin kabar dan kisah hidup masing-masing dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan nongkrong ga bawa manfaat apapun untuk masa depan dan jangka panjang. Nongkrong hanya jadi kegiatan membunuh waktu yang sekilas "oh udah jam segini, balik yuk." Untuk nongkrong yg ga produktif dan ga bermanfaat, mari kita tolak, mari kita jauhi. Jangan bergaul dalam kumpulan orang yg hanya buang waktu dan ga mikirin hari depan. Jangan banyak bergaul dengan orang yg hanya ngomongin perkara dunia tanpa ngobrolin firman Tuhan. Justru kalau mau, kita yang ngajak anak nongkrong pergi ke rumah TUHAN untuk bisa beribadah, bersekutu dan berdoa bersama. Itu akan jauh lebih indah, lebih produktif dan lebih penting.

Saudaraku, jadilah orang yg aktif mengajak sesamanya untuk produktif. Libatkan mereka untuk banyak bersekutu dengan saudara seiman dan bertumbuh di dalamnya. Selain mengajak orang pergi ke rumah Tuhan untuk ibadah, di era digital ini, kita pun bisa mengajak mereka untuk nonton video khotbah yang bagus, kirimin ayat firman, undang mereka ke persekutuan via zoom, ngajak mereka komsel, ngajakin mereka ikut kelas diskusi Alkitab dan lain sebagainya. Banyak ajakan positif yg bisa bermanfaat banget buat orang lain juga diri kita. Kita harus sepeduli itu kepada sesama kita. Kita harus bertumbuh bersama makanya kita harus ajak mereka untuk terus positif dan produktif. Di era teknologi seperti ini pun, kita bisa ajak orang untuk video call lalu di situ kita bisa doa bareng, bagi firman bareng dan memuji Tuhan bersama. Wah, indah banget ya. Mari kita ajak orang-orang untuk mencintai Tuhan lebih lagi.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Sukacita meluap ketika orang mengajakku pergi ke rumah Tuhan
☆ Jangan habiskan waktu cuma untuk nongkrong dan ngobrolin perkara duniawi
☆ Di era digital ini, mari gunakan teknologi Internet untuk semakin bertumbuh dalam persekutuan dan di dalam iman
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇🤍✨

Kutipan
Sukacitaku terletak ketiak orang mengajakku pergi ke rumah Tuhan

18-01-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya