Kristus Yang Tak Terbatas

-

 Efesus 3:18 (TB)  Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,

Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik berkata, "Tiada terukur besar kasih setia-Mu Tuhan, panjang dan lebarnya melebihi lautan."

Saudaraku, pernah liat lapangan sepak bola? Lebar banget ya... pernah masuk tol Jakarta-Cikampek? Panjang banget ya.... Pernah cari tahu dalamnya Danau Toba? Dalem banget yaa... Pernah liat tingginya pesawat? Tinggi banget yaa... Tapi saya mau beritahu bahwa itu semua masih bisa diukur. Tapi siapa yg bisa ngukur lebarnya, panjangnya, dalamnya dan tingginya kasih Kristus? Ga ada, ga akan ada yg bisa. Kenapa? Karena unlimited, karena ga terbatas. Oh haleluya... Kasih Yesus itu melampaui semua, melebihi segalanya. Kita bangga punya Tuhan yg lebih dari cukup, Allah yg limpah dan penuh keagungan. Kita perlu mengagumi Tuhan yang besar dengan segala kuasa dan kasih-Nya yang tak terbatas. Mari memuji Dia, mari ingat kebesaran-Nya yang mulia.

Saudaraku, suatu ketika ada seorang ibu yang mempunyai 1 suami dan 5 anak. Saat itu dia sedang mengandung anak ke-6. Dia khawatir jikalau dia tidak bisa mengurus 6 anak. Dia pun meminta nasihat dari seorang pendeta. Pendeta ini pun menjawab, "Kau hanya butuh Kristus." Msksudnya gimana? Saat kau hanya punya 2 anak, kau kuatir kalau punya 3 anak. Tapi kau bisa lalui itu bersama dengan Tuhan. Kemudian saat kau hanya punya 4 anak dan mengandung anak ke-5, ternyata kau pun sanggup mengurus 5 anakmu oleh anugerah Tuhan. Betapa besarnya kasih Tuhan! Pendeta itu terus melanjutkan perkataannya, "Allah kita sungguh besar dan terlalu besar. Dia tidak terbatas. Allah sanggup memberkati engkau, suamimu dan 6 anakmu. Bahkan Dia sanggup memeliharamu jika engkau memiliki 8 atau 10 anak sebab Allah kita tidak terbatas." Ibu ini pun bersukacita karena dia baru saja menyadari bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang tidak terbatas, Allah yg sanggup memelihara. Haleluya...

Saudaraku, apa bedanya kasih Kristus dengan kasih kita? Kita mengasihi teman kita hari ini. Kita mengasihi dia keesokan harinya. 1 minggu berlalu, kita masih bisa mengasihi dia. Bahkan selama 6 bulan, kita masih sanggup mengasihi dia. Mulai masuk 1 tahun, kasih kita mulai pudar, masih kita mulai hambar dan dingin. Itulah kasih kita, itulah kasih manusia. Gimana dengan kasih Allah? Dia mengasihiku hari ini, kemarin pun Dia mengasihi aku. 2 bulan yg lalu Dia mengasihi aku. Bahkan 5 tahun yg lalu Dia mengasihi aku. Gimana dengan 1 tahun ke depan? Dia pun pasti tetap mengasihi aku. 10 tahun lagi, Tuhan masih mengasihi aku dan pasti mengasihi aku. Kenapa? Karena Allah adalah kasih dan kasih-Nya tidak terbatas. Oh haleluya... Gimana dengan perbedaan antara kesabaran kita dan kesabaran Kristus? Kesabaran kita sangat amat terbatas. Semakin nyaman kondisinya kita semakin sabar, semakin nyebelin dan ngeselin, kita udah kehilangan kesabaran. Kalau kesabaran Kristus beda sama kita. Semakin Dia dicaci, semakin Dia sabar. Semakin Dia dihina, semakin Dia sabar. Semakin Dia dianiaya, semakin Kristus sabar. Dahsyat.... Oleh karena itu, mari kita gunakan kasih dan kesabaran Kristus... Haleluya...

Puji Tuhan, hari ini kita belajar
☆ Kasih Allah tidak terbatas
☆ Allah sanggup memelihara keluarga kita
☆ Gunakan kasih dan kesabaran Kristus
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇✨🤍

Kutipan
Kristus itu tak terbatas. Mari alami Dia yang tak terbatas.

08-02-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya