Belajar dari 4 Binatang
Matius 10:16 (TB) "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus mengasihi semua orang. Cinta-Nya begitu besar bagi kau dan saya.
Saudaraku, menarik sekali, dalam ayat ini Yesus menyebut 4 binatang. Bayangkan, 4 binatang dalam 1 ayat. Ini menarik sekali. Yesus mengutus kita seperti domba ke tengah-tengah serigala. Apa ga aneh ya? Apa Tuhan ga jahat? Apa Tuhan ingin kita dicabik-cabik, luka lalu mati? Katanya Tuhan jagain kita. Katanya Tuhan gembala yang baik. Kok utus kita seperti domba ke tengah serigala sih? Saudaraku, dunia ini sudah terkontaminasi oleh dosa. Begitu gelap dan jahatnya dunia ini sehingga ketika kita melihat ke kanan, kiri, depan, belakang dan sekeliling, kita akan melihat serigala. Tapi dengan catatan, kita akan merasakan bahwa sekeliling kita adalah serigala ketika kita hidupnya lurus, benar dan suci. Tapi kalau kita ikut-ikutan karakter mereka, ikut arus dunia, ya kita ga ngerasa sekeliling kita serigala. Kita merasa lingkungan kita baik-baik aja kok. Kita ga sadar, sebenernya kita itu serigala. Tuhan ga mau kita jadi serigala. Tuhan ingin kita jadi domba. Tuhan ga utus kita jadi binatang buas. Dia utus kita jadi binatang jinak, yg bisa diatur meskipun lemah.
Saudaraku, ular itu punya kesan negatif di dalam Alkitab. Dia adalah lambang Iblis. Kita tau bahwa Iblis itu jahat bahkan dia adalah bapa dari segala pendusta. Namun Yesus justru munculkan ular untuk jadi contoh. Apa yg kita perlu tiru dari ular? Dia cerdik. Ambil cerdiknya dalam konteks yang positif. Contoh ya.. Waktu itu Rahab menyembunyikan 2 pengintai. Orang Yerikho datang untuk menangkap mereka. Tapi Rahab cerdik. Dia sembunyikan mereka di dalam rumah tapi dia bilang 2 pengintai itu sudah pergi. Itu cerdik... Contoh lain ya.. Satu gereja diserang lalu dilarang untuk beribadah. Pendeta dan jemaat tidak putus asa. Mereka cerdik. Muncul ide untuk ibadah di rumah-rumah jemaat secara bergiliran. Banyak ide cerdik lainnya. Kita harus cerdik dalam konteks positif. Anak-anak Tuhan ga boleh kehabisan akal dalam melakukan kebenaran. Tuhan akan karuniakan ide cemerlang ketika kita meminta. Kesusahan dan kesulitan justru memicu kita untuk berpikir cerdik tapi kalau kita hanya ada dalam kondisi nyaman, maka ide cerdik tidak akan muncul.
Saudaraku, Yesus pun menyebut hewan ke-4, yaitu merpati. Merpati merupakan lambang dari kehadiran Roh Kudus. Merpati itu binatang yg ga punya empedu, artinya dia ga simpan kepahitan. Kita perlu tulus seperti merpati. Beritakan firman itu ga boleh pake modus macem-macem, entah itu untuk dapat pengakuan, dapat pujian, dapat duit, dapet pacar dan lain sebagainya. Kita musti belajar tulus, ikhlas, ga punya kepentingan apapun selain untuk memuliakan Tuhan dan mengasihi sesama. Beritakan Injil ga boleh untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan Kerajaan Sorga, untuk kemuliaan Bapa. Mari kita belajar tulus masukan segala sesuatu. Ketulusan harus menjalar ke segala aspek hidup kita.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita diutus jadi domba di tengah serigala
☆ Kita harus cerdik dalam konteks positif
☆ Kita harus tulus, tidak punya kepentingan pribadi tapi hanya untuk memuliakan Allah
Tuhan Yesus menjaga kita. Amin
Kutipan
Engkau domba yg diutus di tengah serigala sehingga engkau harus cerdik dan tulus
07-05-2023
RP
Komentar
Posting Komentar