Udah Dikasihi Malah Jahatin Kawan

 Matius 18:27-28 (TB)  Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!

Shalom, Saudaraku... Sebuah lirik lagu berkata, "Betapa besar kasih pengampunan-Mu Tuhan tak Kau pandang hina hati yang hancur."

Saudaraku, kita yang hina, miskin dan penuh cela ini ternyata beroleh pengampunan dari Tuhan. Sekalipun kita tidak layak diampuni tapi dengan belas kasihan-Nya, Tuhan mau mengampuni kita. Begitu banyak dosa yang kita lakukan tapi Tuhan mau menaruh belas kasih itu. Kasih Tuhan yang besar harusnya menggerakkan kita untuk mengasihi dan mengampuni orang yg bersalah kepada kita. Jangan sampai setelah dikasihi kita malah membenci, setelah kita diampuni kita malah mendendam. Itu parah sekali. Kita harus menyalurkan kasih Allah supaya banyak yg diberkati.

Saudaraku, seorang hamba punya hutang begitu banyak, katakan saja 10 miliar. Bayangin, seorang hamba saja, gimana bisa dapet duit 10 miliar? Ngutang mah gampang, tapi hasilkan duit sebanyak gitu gimana caranya? Jelas ga bisa. Hamba ini harus minta belas kasih tuannya agar ia dilepaskan dari hutang tersebut. Tuannya pun tergerak oleh belas kasihan dan memberi pembebasan hutang pada hambanya. Kemudian hamba ini kenal seseorang yg berhutang padanya, ga seberapa, katakan saja 10 juta, tapi dia menangkap temannya, dia cekik dan menyuruh dia untuk membayar hutangnya. Parah bener... Hamba ini sudah diampuni 10 miliar tapi kawannya cuma berhutang 10 juta malah dicekik dan suruh bayar. Ga tau malu dan ga tahu terima kasih. Terima kasih kita itu tidak hanya ditujukan pada orang yg mengampuni kita tapi juga harus dinyatakan pada orang yg membutuhkan belas kasihan. Kita ga bisa balas budi berupa uang pada orang yg kaya raya sehingga kita harus menyatakannya pada orang yg ga mampu.

Saudaraku, seringkali kita pun seperti hamba yg jahat ini. Kita beroleh kasih begitu besar dari orang lain tapi kita sendiri pelit sama orang yg membutuhkan kasih. Kita terlalu egois. Hati kita jahat sehingga mau dikasihi tapi ga mau mengasihi, kita mau diberi tapi ga mau memberi. Ini jahat sekali. Hamba yg digambarkan ini ternyata bukan hanya jahat tapi sangat jahat sebab ia menangkap dan mencekik kawannya yg hanya berhutang sedikit kepadanya. Jangan kita tiru kejahatan ini ya. Hubungannya apa sama hidup kita? Kita sadari bahwa seringkali ada gesekan dengan orang lain, entah sama pasangan, keluarga, saudara, teman, tetangga dan rekan kerja. Lalu ada yang menyakiti kita. Nah, ingatlah bahwa kita yg penuh dosa ini sudah beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus sehingga sudah sepatutnya kita mengampuni orang yg bersalah kepada kita. Ga ada pilihan lain. Sesakit apapun luka yg orang berikan pada kita, mengampuni adalah pilihan satu-satunya.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita sebagai manusia berdosa sudah sangatlah hina tapi beroleh belas kasih dari Tuhan
☆ Kita ga bisa balas budi kepada orang kaya tapi kita bisa nyatakan belas kasihan pada orang yg berkekurangan
☆ Ketika orang menyakiti kita, pilihan satu-satunya adalah mengampuni dia
Tuhan Yesus mengajar kita. Amin πŸ™πŸΏπŸ€πŸ€²

Kutipan
Kita yang sudah dikasihi si A, ga boleh menyakiti si B

13-05-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT