Cukuplah...
1 Timotius 6:8 (TB) Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita semua sehat dan baik ya...
Saudaraku, siapa yang hari gini ingin hidup cuma dengan makanan dan pakaian? Wah, langka banget... Hampir ga ada... Semua ingin punya rumah, motor, mobil dan berbagai instrumen investasi lainnya. Mungkin kita berpikir, "mana bisa hidup dengan makanan dan pakaian doang?" Namun saat itu Paulus memiliki hidup yg sederhana, yang cukup. Dia bersyukur untuk makanan dan pakaian dan dia tidak mengejar harta duniawi apapun sebab baginya harta yang paling berharga dan memukau hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Itulah yg dia beritakan sehari-hari dan fokusnya ialah pekabaran Injil. Dia kerja sebagai tukang tenda bukan untuk jadi orang kaya tapi untuk bisa beli makanan dan membayar uang transport perjalanan misinya dari satu titik ke titik lainnya. Dia ga mau jadi beban bagi orang lain, makanya dia kerja. Nah, kita kerja buat apa? Kita sudah bisa beli makanan sehari-hari tapi kita ingin lagi dan lagi. Kita ingin menumpuk harta duniawi. Ingin punya rumah lebih dari 1, mobil lebih dari 1, motor lebih dari 1 dan semuanya ingin lebih. Manusia yg belum mencintai Tuhan Yesus dengan sungguh pasti lebih mengutamakan mengejar harta dunia lebih dari harta sorgawi.
Saudaraku, belajarlah untuk miliki rasa syukur atas kecukupan yang dimiliki. Segala harta benda ketika dikumpulin pun ga akan kita bawa saat kita mati. Kita datang ke dunia ga bawa apa-apa. Bawa popok pun ndak... Kita telanjang bulat dan ga miliki sedikit harta saat berojol dari perut mamah. Lalu selama kita hidup, kita bekerja keras untuk kejar ini, kejar itu, kumpulkan ini, kumpulkan itu. Banyak sekali yg ingin kita raih. Namun semuanya itu tidak akan dibawa saat kita mati. Makanya kita harus belajar punya rasa cukup. Kita harus belajar banyak dari Tuhan Yssus yg begitu sederhana dan juga dari Paulus yg hidup dalam kecukupan. Kalau kita ingin kaya, kita akan jatuh ke dalam berbagai jerat dan pencobaan. Para koruptor itu kan sebenernya udah kaya kalau mereka ga curi uang negara. Tapi karena mereka ingin lebih kaya, makanya jatuh ke berbagai jerat. Itu yg terjadi kalau nda punya rasa cukup.
Saudaraku, cinta akan uang adalah akar segala kejahatan. Orang model begini akan terus kejar uang dan tidak pernah rasa cukup. Ambisinya begitu tinggi dan ingin menumpuk begitu banyak padahal dia tidak berkuasa atas jiwanya sendiri. Sewaktu-waktu bisa saja Tuhan cabut nyawanya lalu dia tidak dapat menikmati hasil kerjanya. Dalam Tuhan, kita diajar untuk punya rasa cukup, hidup dalam kesederhanaan. Kalau punya lebih, ya bagi ke orang lain yg membutuhkan. Bahkan kalau jemaat mula-mula, mereka dalam kondisi kurang pun tetap mau berbagi. Luar biasa banget ya.. Kenapa dalam kekurangan mereka tetap mau berbagi? Karena mereka ga cinta uang, karena mereka ga kejar kekayaan. Mereka cinta Tuhan dan mengasihi umat Tuhan, itu sebabnya mereka tetap mau memberi.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Orang yg mencintai Tuhan Yesus dengan sungguh pasti lebih mengejar harta sorgawi dibanding duniawi
☆ Orang yg nda tau rasa cukup akan kejar kekayaan lalu jatuh ke dalam berbagai jerat
☆ Miliki rasa cukup dan bersyukurlah kepada Tuhan sehingga kita tidak cinta uang dan tidak mengejar kekayaan
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 🔥👏🙏🏻
Kutipan
Bersyukurlah di dalam kecukupan agar kita tidak menjadi hamba uang
16-07-2023
RP
Komentar
Posting Komentar