Kuasa Allah vs Kebijaksanaan Manusia

 1 Korintus 2:4-5 (BIMK)  Berita yang saya sampaikan kepadamu tidak saya sampaikan dengan kata-kata yang memikat menurut kebijaksanaan manusia. Saya menyampaikan itu dengan cara yang membuktikan bahwa Roh Allah berkuasa.   Saya berbuat begitu, supaya kepercayaanmu kepada Kristus tidak berdasarkan kebijaksanaan manusia, melainkan berdasarkan kuasa Allah.

Shalom, Saudaraku... Bukan karena kehebatanku dan kekuatanku, ku dipilih, ku dipakai-Nya.

Saudaraku, Paulus menjadi teladan bagi kita semua. Dia melayani Tuhan bukan dengan kebijaksanaan dan kepintarannya melainkan dengan kuasa Allah. Paulus ini sangat cerdas, rajin dan disiplin tapi ia tidak mengutamakan hal itu dalam pelayanan dan pekerjaannya. Dia sepenuhnya bergantung pada kuasa Allah. Ini hebat banget. Ini luar biasa banget. Manusia memang bisa berusaha, bisa berjuang untuk dapatkan hikmat dan pengertian tapi kita ga boleh tergoda untuk mengandalkan itu semua. Yang harus kita andalkan cuma kuasa Tuhan, cuma kedahsyatan Tuhan. Itu aja dan itu cukup.

Saudaraku, mengandalkan kuasa Allah sungguh-sungguh menyatakan bahwa kita bergantung pada iman. Apa saja yg kita kerjakan, kita doa dulu, kita minta hikmat Tuhan, kita minta bimbingan Tuhan. Kita menjadi sangat dekat, akrab dan bestie banget sama Tuhan. Sudah sepatutnya kita mengalami hubungan Bapa dan anak dengan Allah kita. Dia baik sekali, sangat amat baik. Kasih-Nya begitu mempesona. Dengan murah hati, Dia mau memberikan segala sesuatu yg kita butuhkan. Ketika kita melayani Dia, gunakan kuasa Allah bukan kehebatan sendiri. Bahkan ketika melayani sebagai penerima tamu, kita pun harus menggunakan kuasa Allah bukan kebijaksanaan pribadi. Semua jenis dan bidang pelayanan harus bergantung pada kuasa Allah. Saat kita menjadi petugas pembawa persembahan, pemimpin pujian, pemain musik, operator LCD, petugas sound system, pelayan firman dan sebagainya, kita harus gunakan kuasa Allah. Minta arahan Tuhan, minta hadirat Tuhan. Itu yg kita butuhkan, itulah yg esensial.

Saudaraku, kita boleh punya pengetahuan, kita boleh punya kehebatan, kita boleh punya hikmat, tapi ga boleh jadiin itu yg utama. Tetapkan bahwa yg utama cuma kuasa Tuhan dan ga ada yang lain. Saat bekerja, meski ga di gereja, sadarilah bahwa kita pun sebenarnya sedang melayani dan kita perlu kuasa Allah di situ. Dalam keluarga, kita pun sebenernya melayani dan kita pun harus tetap gunakan kuasa Allah sehingga di mana pun kita berada, kuasa Allah yg mendominasi hidup kita, yg terutama dalam hidup kita. Kebijaksanaan manusia justru sering membuat kita sombong dan menghakimi orang lain dengan cara yg salah tapi ketika kita gunakan kuasa Allah, maka kita mengasihi sesama, peduli kepada mereka dan ingin memberi yg terbaik demi kemuliaan nama Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Andalkan kuasa Tuhan bukan kebijaksanaan dan kepintaranmu
☆ Jadilah pribadi yg akrab, melekat dan bestie sama Tuhan
☆ Kebijaksanaan pribadi memicu diri untuk sombong tapi kuasa Allah memacu kita untuk mengasihi sesama dan memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus menyertai 😇✨🌟

Kutipan
Kuasa Allah yg terutama, hikmat dan kepintaran manusia jangan pernah jadi yg terutama

29-06-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT