Media Sosial dan Kenyataan Hidup

 2 Korintus 10:11 (TB)  Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka.

Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Aku harap kita semua dalam keadaan baik dan sehat..

Saudaraku, saat itu ada yang menganggap bahwa Paulus menulis surat dengan keras dan tegas tapi kalau berhadapan muka dengan orangnya langsung, sikapnya lemah dan perkataannya tidak berarti. Seringkali kita disalahmengerti oleh orang lain. Kita udah lakukan yang baik, udah lakukan yang maksimal, tapi orang malah ngeliat kita berat sebelah, orang melihat kita dengan keliru. Sebaik apapun diri kita, kemungkinan itu akan kerap terjadi. Pak Jokowi saja sudah lakukan apa yang baik bagi negeri kita, sudah bekerja dengan dedikasi tinggi, tapi masih ada banyak orang yg menghina, meremehkan dan menilai beliau dengan keliru. Terlebih lagi Tuhan Yesus. Dia suci, kudus, baik, benar dan tanpa cela sedikit pun tapi begitu banyak orang menghina Dia, menilai Dia dengan salah dan memfitnah-Nya. Itu sebabnya kita harus berlaku benar bukan untuk diliat oleh manusia melainkan oleh Allah. Jangan harapkan pujian atau pengakuan dari manusia sebab kita akan kecewa. Harapkan Tuhan, maka Ia akan menghargai dan memberkati engkau.

Saudaraku, Paulus pun memberikan pernyataan bahwa ia punya sikap yang sama baik saat menulis surat maupun ketika berhadapan langsung dengan jemaat. Dia tidak bermuka dua. Dia tidak berdusta. Dia tidak merubah karakternya. Ketika ia menulis surat dengan tegas dan keras untuk menegur jemaat, maka ia pun akan melakukan yg sama ketika ia bertemu dengan jemaat. Ketika ia menyatakan kasih yg begitu besar di dalam suratnya, begitu juga ketika ia akan berhadapan dengan jemaat. Paulus konsisten dalam sikapnya baik ketika menulis surat maupun berhadapan langsung dengan jemaat. Saat ini kita tidak mengirim surat lagi tetapi kita gunakan aplikasi WA untuk berkomunikasi. Nah, sikap kita pun musti sama ketika di WA maupun berhadapan langsung. Jangan sampai di WA kita bijak, tapi pas ketemu langsung kita sama sekali ga berhikmat. Di WA mungkin kita berani blak-blakan dan terus terang tapi pas ketemu malah ciut dan ga berani bicara. Jangan sampai kita punya ketidakjelasan semacam itu. Apa yg kita lakukan di WA, cerminkan juga dengan baik ketika kita berhadapan langsung dengan orang lain.

Saudaraku, mari tiru dan teladani Paulus yg punya konsistensi dalam tindakannya. Ketika di WA kita suka bagikan firman Tuhan, maka bagikan juga firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika di WA kita suka beri masukan, kritik dan saran, maka lakukan juga di dunia nyata. Jangan sampai kita cuma beraninya di media sosial. Kita harus tunjukkan keaslian diri kita baik di media sosial maupun di kenyataan hidup sehari-hari. Kalau status kita bagus di WA atau Facebook atau Instagram, ya cerminkan juga status yg bagus itu dalam keseharian kita. Jangan sampai kita jadi orang yg palsu, yang berbeda antara di media sosial dan dunia nyata. Mari kita jadi original, jadi utuh dan asli. Mari kita selaras dengan Tuhan Yesus yg selalu pacarkan kebenaran.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Seringkali kita disalahmengerti oleh orang lain meski kita sudah lakukan yang terbaik
☆ Jangan sampai sikap kita di WA berbeda dengan sikap kita ketika berhadapan langsung dengan orang lain
☆ Jadilah utuh dan asli, selaras antara sikap di media sosial dan sikap di kenyataan hidup sehari-hari
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇🤍😊

Kutipan
Jadilah pribadi yg perbuatannya selaras antara di media sosial dan kenyataan hidup sehari-hari

08-07-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT