Mengosongkan Diri

 Ibrani 4:15 (TB)  Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus itu baik pake banget...

Saudaraku, hari ini saya belajar tentang suatu istilah, yaitu kenosis. Apa itu kenosis? Kenosis itu mengosongkan diri dan itulah yg terjadi di dalam Yesus Kristus. Kita sama-sama percaya bahwa Yesus itu Allah dan Dia adalah Raja di atas segala raja. Namun Dia rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba bahkan Dia taat sepanjang hidupnya sampai rela mati di kayu salib. Sungguh luar biasa... Semua manusia ingin jadi Tuhan tapi Tuhan justru ingin menjadi manusia. Ini sungguh menyentuh hati. Kenapa Tuhan ingin menjadi manusia? Agar Ia dapat menyelamatkan manusia dari jerat dosa dan maut. Yang berdosa manusia, yg salah manusia, jadi bukan binatang yg harus dikorbankan melainkan harus manusia. Lalu, kita pun harus sadar bahwa manusia yg bercacat ga bisa berkorban untuk menyelamatkan dirinya dari dosa apalagi nyelametin orang lain. Perlu manusia sempurna yg tanpa cacat cela, Dialah Yesus, Dialah yg menebus kita dari dosa. Puji Tuhan Dia mau mengosongkan diri-Nya. Kalau Dia gengsi dan mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Allah yg bertakhta, maka tidak ada karya keselamatan di kayu salib.

Saudaraku, selama Ia hidup di dunia, banyak sekali kesengsaraan yang Ia alami. Coba pikirkan kalau Raffi Ahmad punya anak lalu lahirnya di kandang domba. Sengsara ga anaknya? Sengsara banget. Bapaknya dianggap ningrat dan sultan tapi kok lahir di kandang domba. Dari sisi tempat lahir, Yesus sudah alami kesengsaraan. Lalu Dia pun harus alami proses pertumbuhan dan perkembangan, mulai dari bayi. Bayangin, Allah yang adalah Raja di atas segala raja harus rela nangis owe owe karena Ia memilih untuk menjadi manusia, karena Ia mau mengosongkan diri-Nya. Ia harus rela digendong, digantikan baju dan celananya dan dimandikan. Bayangin... Pada kodrat ilahinya, Dia adalah Allah, tapi Dia memilih untuk jadi 100% manusia. Dia alami apa yg manusia pada umumnya rasakan. Dia alami kelemahan itu. Siapa coba direktur utama yang mau ngulang lagi hidup jadi bayi yg tak berdaya dan kebanyakan nangis? Ga ada.. Para direktur sudah senang dengan posisi dan jabatannya. Tapi Yesus mengosongkan diri. Dia rela alami kelemahan-kelemahan yg manusia rasakan. Sungguh baiknya Tuhan kita.

Saudaraku, banyak pergumulan yg kita rasakan saat kita sudah tumbuh remaja, pemuda dan dewasa. Ada yg alami kelemahan karena sakit, ga punya uang, dibenci, dituduh, difitnah dan lain sebagainya. Ada orang yg merasa dirinyalah yg paling sengasara dan paling menderita. Seberat apapun kesakitan yg kita alami, kita akan malu kalau melihat penderitaan yg dialami Tuhan Yesus. Kita berdosa dan kita sebenernya layak untuk alami penderitaan tapi Yesus itu suci, benar dan kudus. Dia tidak layak terima penghukuman, penderitaan dan kesengsaraan namun itulah yg Ia alami. Tuduhan, cambukan, ludah, paku dan salib ditimpakan kepada-Nya. Sungguh, level tertinggi kelemahan dan penderitaan dialami oleh Yesus. Dia lakukan itu semua untuk menjadi teladan. Dia sudah rasakan kelemahan tersakit dan Dia sanggup untuk menolong kita ketika kita ada di fase tersebut. Tuhan mau tolong kita. Tuhan mau topang kita. Jangan larut dalam kesedihan tapi andalkanlah Tuhan. Minta bantuan sama Tuhan. Ngadu sama Dia. Dia pasti menolong. Dia pasti buka jalan. Dia Imam Besar yg baik, yg mengerti semua kelemahan manusia.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Yesus Kristus rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba untuk menebus kita dari dosa
☆ Yesus alami kelemahan-kelemahan yg dialami oleh manusia saat masih bayi
☆ Level tersakit dari penderitaan dan kelemahan telah dialami oleh Yesus dan Dia mau agar kita mengandalkan-Nya
Tuhan Yesus menolong kita. Amin 🤍☀️🌟

Kutipan
Dia tahu semua kelemahanmu dan Dia mau tolong engkau di setiap kelemahanmu

20-07-2023
RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT