Rendah Diri vs Rendah Hati
1 Korintus 15:9 (TB) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Shalom, Saudaraku... Ku ada sebagaimana ku ada, berdiri menghadap takhta-Mu Bapa, semua karena anugerah-Mu yang telah selamatkanku..
Saudaraku, Paulus punya sikap yang rendah hati. Dia menyadari bahwa dirinya adalah orang yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul. Nah, dari kalimat ini, apakah dia rendah hati atau rendah diri? Kalau kita mengatakan bahwa kita adalah pekerja yang bodoh dan tidak becus, kita akan berhenti bekerja dan keluar dari tempat kerja. Tapi beda dengan Paulus, dia menyadari bahwa dirinya yang paling hina di antara para rasul tapi dialah yang paling giat bekerja dan paling banyak memberitakan Injil di berbagai tempat. Jelas, ini bukti bahwa Paulus tidak rendah diri, buktinya dia bekerja paling giat. Beda sama kita. Kita ngomong diri kita jelek, buruk dan hina, lalu kita berhenti bekerja dan tidak semangat bekerja. Itu artinya kita rendah diri bukan rendah hati.
Saudaraku, kita perlu tahu tokoh Paulus ya dan tau konteks ayatnya. Dia ngomong bahwa dirinya adalah yang paling hina di antara para rasul tapi ga berhenti di situ. Selanjutnya dia menyatakan bahwa ada kasih karunia Allah yang menyertai hidupnya. Ini dia kunci dari segala kelemahan, keburukan dan kekurangan kita. Ya, kita memang lemah, ya kita memang hina, tapi ingatlah bahwa ada kasih karunia Allah yg melampaui segala kekurangan dan kelemahan kita. Seringkali kita hanya fokus sama kekurangan demi kekurangan sehingga kita terus terpuruk dan makin jatuh. Harusnya kita cari pertolongan, cari titik terang, cari pribadi yang dapat diandalkan, Dialah Tuhan Yesus. Kasih karunia dari Tuhan Yesus sanggup untuk mengangkat kita lebih dan lebih tinggi lagi. Ketika kita fokus kepada Dia, kita akan tetap rajin bekerja dan unggul dalam melayani meski di satu sisi kita memang orang yg lemah, hina dan buruk.
Saudaraku, orang yg rendah diri terlalu fokus sama kekurangan dirinya sendiri sedangkan orang rendah hati fokus sama kasih karunia Allah. Orang yg rendah diri sama orang yg sombong sama-sama fokus sama diri sendiri. Yg rendah diri fokus sama kekurangannya, yg sombong fokus sama kelebihannya. Jadilah orang yg rendah hati, yg ga fokus sama diri sendiri tapi fokus sama Tuhan, sama kasih karunia Allah. Ini yg kita perlukan untuk terus berjalan hari lepas hari. Jangan terlalu fokus sama apa yg ada dalam diri kita sebab ujungnya pasti ga beres dan ga bagus. Mari bangun fokus kita hanya kepada Tuhan. Dia itu pengasih dan penyayang. Dia akan tolong kita, Dia akan bantu kita. Dia akan beri kasih-Nya untuk kita dan itu akan membuat kita sadar bahwa kelemahan dan kekurangan kita justru menjadi ruang supaya kekuatan dan kebesaran Tuhan dapat dinyatakan dalam hidup kita.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Paulus menyadari bahwa dirinya adalah rasul yang paling hina tapi di sisi lain dialah yang paling giat bekerja dalam pekabaran Injil
☆ Kasih karunia Allah yg membuat kita giat dan rajin bekerja untuk Allah
☆ Jadilah orang yg rendah hati bukan rendah diri, fokus sama Tuhan bukan sama diri sendiri.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😊🌟☀️
Kutipan
Orang rendah diri fokus sama dirinya sendiri tapi orang rendah hati fokus sama Tuhan dan kasih karunia-Nya
03-07-2023
RP
Komentar
Posting Komentar