Ga Bicara Hal-hal Duniawi

-

 1 Yohanes 4:5 (TB)  Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus sungguh peduli kepada kita

Saudaraku, kita memang tinggal di dunia tapi orang percaya itu bukan berasal dari dunia. Kita ini warga negara Kerajaan Sorga. Kita perlu punya iman seperti ini. Kita bukan berasal dari bumi tapi kita berasal dari sorga. Sebelum dunia dijadikan, Allah sudah memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, untuk hidup kudus dan tak bercacat. Dahsyat banget kan...? Itu sebabnya kita harus punya gaya hidup Kerajaan Sorga. Yesss, ini dia yang penting... Salah satu ciri gaya hidup Kerajaan Sorga ialah punya topik pembicaraan seputar hal-hal rohani, tentang Allah dan tentang pertumbuhan iman. Kalau kita mengaku bahwa kita anak-anak Allah, maka pastikan bahwa topik pembicaraan itu ada di pikiran dan mulut kita.

Saudaraku, orang dunia akan ngobrolin hal-hal duniawi. Mereka ga betah dan ga nyaman ngomongin sesuatu tentang pertumbuhan iman dan hidup dalam Roh. Omongan mereka cuma seputar duit, kerjaan, gosip terbaru dan sejenisnya. Obrolan orang dunia itu ngalor ngidul. Mereka ga peduli sama kehidupan kekal yg kelak akan dialami. Mereka cuma ingin hidup yg kaya raya dan masa depan yg nyaman tanpa mikirin abis mati entar kemana. Hati-hati dengan orang-orang dunia. Jangan bergaul dengan mereka. Jangan terbawa arus pengajaran mereka. Kelihatannya ga ada masalah dan ga bahaya, tapi ngobrol tanpa ada topik tentang pertumbuhan iman adalah sesuatu yg sia-sia. Buat apa kita kejar semuanya, raih semuanya tapi sama sekali ga peduli sama Tuhan? Semuanya sia-sia, sungguh kesia-siaan belaka.

Saudaraku, hal-hal duniawi tidak boleh jadi prioritas dalam hidup kita. Memang ada kebutuhan yg perlu dipenuhi, ada mimpi yg mau kita raih, tapi jangan sampai itu membutakan mata rohani kita. Misal, kita ingin raih jabatan sebagai manajer. Untuk itu, kita bekerja begitu keras, bekerja mati-matian. Dia cuma fokus sama kekuatannya dan ga mengandalkan Tuhan. Dia obrolin hal ini ke banyak orang, dia ikut seminar supaya bisa raih karier yg baik. Tapi kita bisa liat, dia sama sekali ga fokus sama Tuhan. Dia ga melibatkan Tuhan sama sekali. Itu bahaya sekali. Dia terlalu menomor-satukan keinginan pribadinya, ambisi pribadinya. Dia ga peduli sama Tuhan. Topik obrolannya adalah hal-hal duniawi. Mengejar karier jadi manajer itu bagus? Ya, bagus. Tapi kalau itu menggeser prioritas untuk mengandalkan dan mengutamakan Tuhan, maka semuanya akan jadi sia-sia.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Kita bersalah dari sorga dan topik pembicaraan kita seputar hal-hal rohani
☆ Orang-orang dunia membicarakan topik yang sia-sia
☆ Hal-hal duniawi bukanlah prioritas. Hidup mengandalkan Tuhan dan memuliakan Dia, itulah prioritas utama kita.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 🤍🌹🌟

Kutipan
Jadilah orang yg suka membicarakan hal-hal rohani bukan hal-hal duniawi

31-07-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya