DIBERKATI SECARA MATERI TAPI HATINYA GA BERES
(Kej 36:6) Esau membawa isteri-isterinya, anak-anaknya lelaki dan perempuan dan semua orang yang ada di rumahnya, ternaknya, segala hewannya dan segala harta bendanya yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia ke negeri lain dan ia meninggalkan Yakub, adiknya itu.
Shalom Saudaraku, apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu semangat, gembira dan berharap senantiasa kepada TUHAN.
Saudaraku, Esau adalah anak Ishak, cucu Abraham. Garis keturunan Abraham adalah orang yang diberkati TUHAN, namun berkat Esau tidak lebih besar daripada berkat yang diterima oleh Yakub. Sebagai anak sulung, seharusnya Esau jadi yang terutama tapi di masa mudanya, Esau malah meremehkan hak kesulungan, menganggap rendah suatu kedudukan dalam keluarga. Jika kita meremehkan sesuatu di masa lalu, maka kita akan menyesal di masa depan. Jangan pernah anggap rendah apa yang mulia sebab jika itu terjadi, masa depanmu akan diwarnai dengan kekecewaan. Apakah kita pernah menganggap rendah posisi kita? Apakah kita pernah meremehkan sesuatu yang dipercayakan kepada kita? Si Udin menganggap rendah jabatannya sebagai seorang manajer. Dia rasa itu jabatan yang mudah didapat padahal para staff dan karyawan lain menganggap bahwa butuh kerja keras yang besar untuk bisa dapat posisi jabatan manajer. Karena anggap rendah itu posisi, dia kerja jadi asal-asalan, jadi semberono dan ga serius. Atasannya yang punya jabatan senior manajer melihat perilaku Udin yang meremehkan jabatannya. Akhirnya jabatan itu diambil darinya dan diserahkan kepada karyawan lain yang serius dan sungguh-sungguh mau berkontribusi untuk kemajuan perusahaan.
Saudaraku, meski Esau tidak mendapatkan berkat hak kesulungan tapi dia juga dapat berkat lain dari ayahnya meski tidak sebesar dan seberharga adiknya. Esau pun ternyata punya banyak harta dan ternak. Dia juga punya banyak pasukan. Dia punya banyak isteri, anak dan budak. Secara materi dia memang diberkati. Tapi apakah kita mau melihat hidup ini dan menilainya hanya dari sudut pandang harta? Kalau ngomong soal harta, Esau juga diberkati. Esau telah memedihkan hati kedua orang tuanya karena dia mengambil isteri dari negeri Kanaan yang tidak menyembah Allahnya Abraham. Itu membuat Esau menjadi penyembah berhala. Namun meski demikian dia punya banyak harta dan kekayaan. Apakah kita mau kaya raya tapi ga bertumbuh dalam iman? Lebih baik mana, kaya tapi ga mengenal Allah atau miskin tapi mengenal Allah? Sesungguhnya kekayaan terbesar ialah dapat mengenal Allah Yang Benar. Jadi kita harus menilai hidup ini dengan tepat. Kita harus mengutamakan hal rohani lebih dari perkara duniawi, iman lebih penting dari pada harta. Kita harus fokus pada pertumbuhan iman bukan pertumbuhan harta.
Saudaraku, kalau kita baca keseluruhan Kejadian 36, kita akan melihat keturnan Esau yang begitu banyak, menduduki suatu tempat bahkan menjadi suatu kerajaan. Kita harus sadar bahwa dunia ini tidak hanya dikuasai oleh 1 Kerajaan yang benar. Malah yang banyak adalah kerajaan yang salah dan menyimpang. Bahkan seringkali yang menyimpang ini punya kekuatan besar sehingga bisa menindas bangsa lain. Orang jahat juga bisa bertumbuh besar bahkan memimpin suatu kerajaan. Sebagian dari kita tahu pemimpin Jerman Bernama Hitler. Dia berhasil menduduki posisi pertama di pemerintahan Jerman. Apakah dia orang baik? Tidak, dia kejam dan keji. Dia membunuh banyak orang dengan cara yang jahat. Dia otoriter dan bertindak sangat bengis. Ini menandakan bahwa yang jadi pemimpin itu bukan cuma orang benar; orang jahat pun menempati posisi puncak. Meski hatinya busuk dan bengis, meski hatinya menyimpan banyak dendam, mereka dapat menduduki posisi penting dalam pemerintahan dan membuat kebijakan besar dalam pemerintahan. Mereka keliatan diberkati dengan posisinya yang tinggi, padahal itu semua akan menuntun dia pada kehancuran. Di bumi dia tampak berkuasa tapi di dalam pengadilan Allah dia akan dihakimi dan dihukum sangat berat. Maka jangan pernah kita bertumbuh jadi orang yang keliatannya diberkati secara materi dan kedudukan tapi hatinya jahat dan busuk.
Puji TUHAN hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau meremehkan posisi dan kedudukan yang saya miliki saat ini.
2. Saya tidak mau menilai banyaknya harta sebagai tolak ukur berkat yang terutama dari TUHAN
3. Saya tidak mau bertumbuh jadi orang yang hatinya jahat dan busuk.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin…
Kutipan
Siapa meremehkan sesuatu pasti akan kecewa di masa mendatang.
14-10-2023
RP
Komentar
Posting Komentar