IRI DAN BENCI

(Kej 37:4) Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita berlimpah syukur dan berkat ya… 


Saudaraku, Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya. Apakah pantas Israel lebih mengasihi Yusuf? Ya pantas, karena Yusuf punya kepribadian yang baik, yang benar, dan jujur. Bukan semata-mata Yusuf lahir di masa tua Yakub, bukan juga Cuma karena Yusuf itu anak dari Rahel, tapi kepribadian Yusuf sangat layak untuk mendapatkan kasih. Saya mau coba kita renungkan lagi ya.. Dalam suatu Perusahaan terdapat banyak karyawan. Ada 1 posisi manajer yang kosong dan perlu diisi. Dari 20 staff, hanya 1 yang dipilih. Siapa yang dipilih ? Tentu yang miliki karakter lebih baik, yang lebih keras keras, yang lebih sungguh-sungguh bekerja dan yang lebih tulus. Dialah yang akan memiliki jabatan lebih baik dari staff lainnya. Dialah yang mendapat kasih lebih besar dari bosnya. Kasih yang besar itu dikelola oleh seseorang untuk orang yang layak menerimanya. Sama halnya dengan hal berdoa. Siapa yang TUHAN lebih kasihi? Yang malas berdoa atau yang rajin berdoa? Sesungguhnya Allah itu kasih dan Dia mengasihi semua orang tapi Dia lebih mengasihi orang yang rajin berdoa sehingga Ia mengabulkan apa yang didoakan orang yang rajin berdoa. Jadi kita perlu mengerti konteksnya. Israel tidak berusaha untuk berlaku pilih kasih dan tidak adil. Israel mau mengelola kasihnya dengan tepat dan bijaksana.


Saudaraku, jika Udin rajin berdoa untuk dapat pekerjaan lalu dia dapat pekerjaan, kemudian ada Sueb iri dan benci sama karena dia belum dapat pekerjaan dan dia pun malas berdoa, apakah sikap Sueb itu benar? Apa tanggapan Saudara terhadap Sueb? Tentu alasan Sueb menjadi iri dan benci adalah sebuah kesalahan dan kejahatan. Tidak sepatutnya dia kesal dan benci karena orang lain dikabulkan doanya sedangkan dia tidak. Ini yang terjadi pada saudara-saudara Yusuf. Mereka iri dan benci kepada Yusuf karena ia lebih dikasihi ayahnya. Inilah karakter orang-orang jahat. Mereka tidak senang dengan berkat yang orang lain terima. Mereka selalu merasa tersaingi. Mereka ingin jadi juara padahal mereka ga punya mental juara. Mereka egois sehingga tidak senang ketika orang lain senang. Mereka hampir tidak pernah berkaca tapi hampir selalu menghakimi orang lain. Itulah kejahatan manusia yang suka iri dan benci. Kalau kita punya karakter iri dan benci, segera bertobat. Itu merupakan benih kejahatan yang amat berbahaya dan dapat merusak hidup orang. Jangan pernah miliki karakter ini. Kalau orang diberkati, mestinya kita senang, sukacita dan turut gembira. Jangan benci dan marah dengan keberhasilan orang lain. Hati yang iri dan benci adalah benih yang akan membuat kejahatan semakin menjadi-jadi dan semakin berbahaya.


Saudaraku, saudara-saudara mereka membenci Yusuf dan mereka tidak mau lagi menyapa Yusuf dengan ramah. Inilah tanda dari orang yang tidak dewasa. Mereka ngambekan, kayak anak kecil, kayak anak yang belum sekolah, emosinya labil sekali. Mereka ga mau lagi menyapa dengan tulus. Mereka jadi judes, pedas dan datar. Tidak ada lagi sapa menyapa. Ya, itulah yang terjadi kalau kita bermusuhan dengan orang lain. Kita seringkali menghindar, buang muka dan tidak menyapa lagi. Hati berdebar-debar, pikiran begitu sibuk ketika kita melihat orang yang kita benci, tapi tidak satu kata pun keluar dari mulut kita untuk menyapanya, tidak ada senyuman tergambar dari mulut kita. Kita tidak lagi ramah sebab permusuhan sedang terjadi. Itu bahaya sekali. Itu merenggangkan hubungan, itu memisahkan hubungan. Saat iri dan benci menerpa, harusnya kita segera meminta maaf, jujur mengakui kesalahan lalu berdamai. Jangan simpan iri dan benci itu supaya tidak ada sifat dingin dan judes tergambar dari sikap kita. Sikap tidak ramah merupakan pertanda kuat bahwa ada iri dan benci yang menggerogoti hati kita. Itu bahaya sekali. Siapa yang berani menyapa musuhnya dengan ramah? Siapa yang mau berikan senyuman manis untuk orang yang dia benci? Ga ada..! Kalau mau menyapa dengan ramah dan berikan senyuman buat musuh, kita harus berdamai, kita harus minta maaf, kita harus rekonsiliasi. Mari jadi pribadi yang kembali memelihara keramahan. Jangan lagi ada iri hati dan kebencian apalagi di dalam keluarga sendiri, kaka beradik harus damai begitu juga dengan hubungan kita dengan orang lain. Ayo buang iri dan benci, ayo pelihara ramah tamah dan pengampunan.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau mendapatkan kasih yang lebih besar karena saya mau memiliki karakter yang benar 

2. Saya tidak mau menyimpan iri dan benci terhadap orang lain yang lebih diberkati dari diri saya. 

3. Saya tidak mau judes, pedes dan datar kepada orang lain. Saya mau berdamai dengan musuh dan menyapanya dengan ramah. 

Tuhan Yesus menolong kita. Amin…


Kutipan

Iri dan benci adalah karakter jahat yang menggerogoti hati. Segera buang sebelum hubungan makin retak dan rusak..!


17-10-2023

RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT