MAKIN DIBENCI KARENA NYATAKAN NUBUAT
(Kej 37:5) Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu berkata, “Engkaulah TUHAN yang Mahatahu, yang memberi mimpi dan penglihatan.”
Saudaraku, kisah tentang mimpi Yusuf merupakan cerita yang sangat terkenal, anak sekolah minggu pun tahu. Saya harap kita pun tahu kisah ini. Mimpi Yusuf ialah dia punya berkas gandum yang tegak tetapi berkas-berkas gandum saudara-saudaranya sujud menyembah kepada berkas gandum Yusuf yang tegak. Juga Yusuf bermimpi bahwa matahari, bulan dan 11 bintang menyembah kepada Yusuf. Ini mimpi yang asing bagi seisi keluarga. Mereka tidak pernah dengar jenis mimpi yang gamblang semacam itu. Kita tahu bahwa mimpi ini bukan sekadar bunga tidur melainkan nubuat Allah tentang masa depan Yusuf. Allah sanggup menggambarkan masa depan kita lewat mimpi. Yusuf menerima gambaran mengenai apa yang akan dialaminya di masa depan. Yusuf menceritakan mimpi tetapi bukan sekadar mimpi, sesungguhnya Yusuf menyampaikan sebuah nubuat. Nah, seringkali ada orang menganggap rendah nubuat dan menganggap remeh mimpi yang TUHAN taruh dalam hidup kita. Kita masih ingat Nuh, dia mau bangun bahtera sebab Allah bernubuat bahwa akan terjadi air bah yang sangat besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apa yang orang-orang sekeliling lakukan? Mereka semua meremehkan, mengejek dan menghina Nuh. Mereka ga percaya dengan kata-kata nubuat itu. Nah, inilah yang terjadi ketika seseorang sampaikan nubuat. Yusuf pun jadi makin dibenci oleh saudara-saudaranya setelah dia menceritakan mimpinya.
Saudaraku, Allah itu Alfa dan Omega, Dia sudah ada sejak awal dan Dia sudah sampai di akhir. Dia tahu masa depan kita, Dia tahu masa depan Yusuf. Yes, kelak Yusuf akan menjadi penguasa yang berdiri tegak dan semua orang akan sujud menyembah kepadanya sebab Yusuf adalah penguasa di negara adidaya dunia, yakni menjadi penguasa Mesir. Itu nubuat, itu yang akan terjadi di dalam diri Yusuf dan TUHAN pasti genapi nubuat itu dalam diri Yusuf. Kita harus sadar bahwa nubuat dan firman Allah itu harus diberitakan dan disampaikan. Saya sering mendengar, ketika seseorang beritakan firman dan nyatakan kebenaran, dia akan diremehkan, direndahkan dan disingkirkan. Orang-orang akan berkata, “Ah sok suci lo..!, Ngomong apa sih?!?! Biasa aja kali..!, udah ga usah kebanyakan teori, ngomong doang lo…!, kalau mau khotbah ke gereja sono, jangan di sini..!” Itulah kalimat yang mungkin terdengar ketika kita nyatakan nubuat dan firman TUHAN. Itu juga yang bisa memicu mereka makin benci ama kita. Ini terdengar kontradiktif’ kita sampaikan firman TUHAN tapi kita malah makin dibenci; kita beritakan kebenaran tapi kita terima kejahatan. Kita harus berani ke level tersebut. Berani alami penderitaan demi beritakan firman dan nubuat.
Saudaraku, mimpi yang Yusuf terima dari Allah bukan bermaksud untuk menyombongkan diri atau memegahkan diri. Yusuf tidak sedang pamer. Yusuf harus nyatakan itu sebagai nubuat dan firman Allah. Ketahuilah, ketika Yesus mengampuni dosa orang lumpuh yang digotong oleh 4 orang temannya, banyak juga orang gusar dan benci kepada Yesus karena perkataannya itu. Ketika Yesus menegur ahli Taurat dan orang Farisi, Yesus pun makin dibenci. Tapi apakah Yesus berhenti nyatakan kebenaran? Tidak, tidak pernah..! Yesus terus beritakan yang benar meski harus dihina dan disalibkan. Yusuf pun diberi keberanian untuk nyatakan mimpi itu karena ia mendapatkannya dari TUHAN dan itu harus disampaikan. Firman yang tertanam dalam diri kita gak boleh ditahan tapi harus dinyatakan dan disalurkan. Kita ga boleh jadi pihak yang males-malesan beritakan firman. Jangan tutup mulut karena takut. Beritakan firman itu memang mengandung resiko, yaitu disingkirkan, dibenci bahkan dibunuh. Tapi berbahagialah orang yang kehilangan nyawanya demi Kristus sebab ia akan mendapatkannya. Kita mau berkenan di hadapan manusia atau di hadapan Allah? Kalau mau cari muka di hadapan manusia, maka kita akan tutup mulut, akan menahan omongan dan diem-diem bae tapi ketika kita mau berkenan kepada Allah, maka kita akan berani dan tegas sampaikan firman, sampaikan pesan Allah yang Ia nyatakan melalui mimpi. Saya pun menyadarinya dan mengalaminya. Ketika saya tegur orang dengan firman TUHAN, tidak semua orang suka, tidak semua orang terima, justru ada yang makin benci lalu menganggap saya rendah, munafik dan berhati kotor. Namun itulah resiko menyatakan kebenaran sejati. Kita harus berani, mari maju terus di dalam TUHAN meski harus dibenci.
Puji TUHAn, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal yaitu
1. Saya tidak mau menganggap rendah mimpi dan tidak mau menganggap remeh penglihatan
2. Saya mau berani menyatakan firman TUHAN dan nubuat meski saya harus dihina, direndahkan dan disingkirkan.
3. Saya mau tanggung resiko makin dibenci ketika saya tegur orang dengan firman TUHAN
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin…
Kutipan
Saya rela makin dibenci orang lain, asal saya dapat senantiasa sampaikan firman TUHAN
18-10-2023
RP
Komentar
Posting Komentar