PILIH KASIH?

(Kej 37:3) Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.


Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik berkata, “Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap hatiku.. Aku mengasihi Engkau Yesus dengan segenap jiwaku.”


Saudaraku, Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain. Wouw… Apakah ini tindakan pilih kasih? Apakah Israel salah dalam mengelola kasih? Apakah ada ketidakseimbangan dalam mengasihi anak? Kita tahu bahwa Yakub punya 12 anak laki-laki, ada yang udah umur 30an, 27an, 25an, 20an dan Yusuf masih 17 tahu, kalau orang Batak bilang, masih doli-doli. Apakah perlakuannya beda? Tentu beda… Saya masih ingat, waktu Bou (Tante) saya mau pulang setelah liburan di Bandung, kakaku dan aku dikasih uang tapi nominalnya berbeda. Kakaku dikasih 20 ribu, aku dikasih 10 ribu. Apakah ini pilih kasih? Ternyata setelah direnungkan, umurku kan beda, kakaku lebih tua, mungkin lebih banyak kebutuhannya, jadi kaka diberi lebih banyak. Apakah boleh saya mengatakan Bou lebih mengasihi kaka saya daripada saya hanya karena dikasih uang yang berbeda? Dalam suatu keluarga, ada 2 anak; yang satu berprestasi ranking 1 dan yang satu lagi tidak raih prestasi apapun, nilainya biasa aja. Ayahnya kasih hadiah buat yang ranking 1 tapi yang ndak raih prestasi ndak dapet hadiah. Apakah Ayahnya lantas tidak mengasihi anak yang ndak dapat hadiah? Tentu dikasihi juga tapi ada hadiah khusus untuk yang raih prestasi. Bukan ayah mau pilih kasih tapi itulah caranya mengelola kasih. Kita harus belajar bisa mengelola kasih dengan benar. Ndak semua harus dikasihi dengan cara yang sama tapi semua harus dikasihi dengan hati yang tulus.


Saudaraku, perlakuan orang tua terhadap anak yang berbeda usia tentu berbeda. Saya melihat murid saya yang kelas 6, saya panggil dia Cece, Sekarang dia punya adik, masih bayi umur 2 tahun. Dulu sebelum punya dede, kasih papa mama terpusat ke Cece tapi setelah dia punya dede, kasih papa mama harus terpusat pada 2 orang. Karena dede masih kecil, dede mendapat perhatian lebih banyak, dede mendapat porsi kasih yang lebih besar. Apa artinya Papa Mama udah ga sayang cece? Tentu tidak..! Papa mama masih sayang cece, tapi kini mereka juga sayang dede dan dede dikasihi lebih banyak karena masih bayi, masih kecil, masih perlu digendong, ditimang, dimanjain. Boleh dibilang dalam kondisi seperti ini, Papa Mama lebih mengasihi dede daripada cece. Tapi ingat, ini bukan berarti papa mama berhenti mengasihi cece. Ingat bahwa Papa Mama masih sangat mengasihi cece tapi kini porsi kasihnya berbeda, sudah ada porsinya masing-masing antara Dede dan Cece. Orang tua harus bijak dalam mengelola kasih. Semua harus dapat porsi kasih yang tepat dan bijaksana. Bayangin, punya 2 anak aja orang tua harus hati-hati, bijak dan tepat dalam mengelola kasih, gimana dengan Yakub yang punya 12 orang anak? Tentu tantangannya sangat besar dan menantang. Saat itu Israel lebih mengasihi Yusuf karena alasan-alasan tertentu.


Saudaraku, kita tahu bahwa saudara-saudara Yusuf itu jahat sedangkan Yusuf ini orang yang lugu, jujur dan baik. Kita sadar bahwa orang yang baik lebih mudah dikasihi sedangkan orang jahat itu ngeselin, perlu usaha besar untuk mengasihi orang jahat. Justru banyak orang memusuhi orang jahat. Gimana kalau orang tua punya anak yang jahat dan licik? Akankah orang tua kesal terhadap anaknya? Yes, tentu ada rasa kesal tapi orang tua tetap harus mengasihi anaknya sekalipun mereka jahat. Nah, kalau orang tua punya anak yang baik dan anak yang jahat, mana yang akan lebih dikasihi oleh orang tua? Tentu anak yang baik. Ingat, orang yang baik lebih mudah dikasihi dan lebih mudah mendapat kasih. Anak bandel dan jahat akan memedihkan hati orang tuanya. Inilah salah satu sebab mengapa Israel juga lebih mengasihi Yusuf bahkan memberi jubah maha indah baginya. Kita tahu dalam perlombaan, ada banyak peserta tapi hanya 1 yang mendapatkan juara terbaik. Kenapa? Karena dia sudah berlatih begitu banyak, sudah begitu baik mengikuti perlombaan dan dengan kerja keras dapat memenangkan pertandingan. Bukan maksudnya penyelenggara benci sama semua peserta dan cuma mengasihi 1 peserta, bukan, bukan itu. Yang dapat piala juara 1 ya memang harus 1 orang saja. Nah, di mata Israel, Yusuf inilah juara 1-nya, maka dia memberikan jubah maha indah. Kalau Ruben baik, Lewi baik, Yehuda baik, mereka pun akan dapat perhatian lebih dari ayahnya. Tapi nyatanya hanya Yusuf yang berbuat baik kala itu sehingga ia mendapat perhatian khusus dari ayahnya. Maka jadilah anak yang baik, yang berbakti kepada orang tua dan yang mengasihi saudara-saudara lainnya.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu

1. Saya mau mengelola kasih dengan benar 

2. Saya mau memberikan porsi kasih yang tepat dan bijaksana.

3. Saya mau menjadi anak yang baik sehingga mendapat kasih yang besar dari ayah. 

Tuhan Yesus menopang kita. Amin


Kutipan

Kita harus mengelola kasih dengan benar, harus menyalurkan kasih dengan bijaksana dan tepat


16-10-2023

RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT