HIKMAT > KELIMPAHAN

(Kej 41:47) Tanah itu mengeluarkan hasil bertumpuk-tumpuk dalam ketujuh tahun kelimpahan itu, (Kej 41:48) maka Yusuf mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu.


Shalom Saudaraku, apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan syukur dan keceriaan ya..


Saudaraku, terjadilah masa kelimpahan di Mesir.. Wah, hasilnya di luar nayla alias di luar nalar… Buanyakkk bener… Buanyakk banget… Limpah selimpah-limpahnya. Coba bayangin kayak gini dah.. Bulan ini kita gajian normal 10 juta tapi bulan depan mendadak ada kenaikan gaji jadi 100 juta.. GImana perasaan kita? Pasti sueeenneengg bukan maen.. Ya, itulah kelimpahan yang bener-bener limpah. Hasil tanah di Mesir bertumpuk-tumpuk. Bukan cuma sehari tapi 7 tahun. Bayangin dah… Banyak banget itu pasti.. Ibarat begini, kalau mau panen beras, panen normalnya 1 ton tapi dalam tahun kelimpahan jadi 10 ton. 10 kali lipat naeknya. Buanyak banget.. Di luar batas normal.. Hal itu bisa terjadi di Mesir dan hal itu benar-benar menyatakan kelimpahan. Namun meski hasil limpah, Yusuf tidak larut dalam kenyamanan. Dia menyimpan hasiil tanah it uke tiap-tiap kota. Dia berhikmat dan ga boros, ga lupa arah. Yusuf bergerak berdasarkan hikmat TUHAN bukan berdasarkan kondisi dan keadaan. Ini yang patut kita tiru..


Saudaraku, saya pernah dengar cerita seorang dengan ekonomi sederhana lalu etos kerja biasa-biasa aja tiba-tiba dikasih duit besar. Awalnya dia hanya punya duit 2 juta tapi hari itu dia dikasih kelimpahan begitu banyak dan besar. Dia dikasih 2 miliar. Wouww besar banget ya.. Apa yang dia lakukan..? Wah dia mulai traktir banyak orang, dia mulai beli mobil, beli motor, kasih duit buat orang tua juga. Keren banget.. Udah gitu, dia juga bangun kerjasama usaha dengan temennya. Dia usaha ternak lele, ternak ayam dan sebagainya. Apa yang terjadi 2 tahun kemudian? Duitnya mulai menipis, mulai dikit lagi, mulai mirip sama kayak kondisi awalnya, yaitu cuma punya duit 2 juta. Kasian bener… Apa yang terjadi? Banyak usahanya kena tipu, hidupnya boros, dia ga bisa kelola kelimpahan yang dia miliki. Bahkan sedihnya lagi apa? Duitnya mendekati 2 juta dengan hutang ke beberapa orang. Aduh, aduh, aduh.. Sedih sekali sekaligus bodoh. Lihat, orang bodoh kalau dikasih 2 miliar bukannya menambah aset justru bikin duitnya menyusut menuju 0 rupiah bahkan buat dia ngutang kemana-mana. Maka yang kita butuhkan itu apa? Duit atau hikmat? Kelimpahan atau kebijaksanaan? Saya memilih hikmat, saya memilih bijaksana lebih daripada uang atau kelimpahan.


Saudaraku, di sisi lain ada orang sederhana yang terus belajar, terus hidup di dalam TUHAN. Duitnya ga banyak tapi karakternya begitu memukau. Suatu hari bos besar, investor ternama rekrut orang sederhana yang punya hikmat ini untuk bekerja bersama dengan dia. Investor ini kasih kepercayaan untuk jadi karyawan junior. Dia kerja dengan bagus, dengan lancar dan dia bisa kasih kontribusi positif buat kantor itu. Sang bos kasih posisi lebih tinggi lagi sehingga ia bisa menjadi karyawan senior. Gajinya naik dan tanggung jawabnya bertambah. Dia pun malah makin berprestasi, perusahaan makin maju. Kemudian sang bos percayakan dia posisi direktur. Wowwww… Kalau mau ingat, 5 tahun lalu dia masih orang sederhana, orang yang pas-pasan, yang ga punya posisi apa-apa tapi tekun untuk menuntut ilmu, mengasah dirinya dengan hikmat dan bijaksana. Kini dia sudah jadi direktur, dipercayakan tanggung jawab untuk mengelola aset senilai 50 Miliar. Wouww… Kelimpahan kini ada di tangannya untuk bisa dikelola. Luar biasa banget.. Dan di posisi ini pun dia sanggup untuk mengelolanya, ia jadi berkat dan bisa membawa Perusahaan semakin bersinar dan cemerlang. Mari kita juga seperti orang dalam kisah ini, memulai dari perkara kecil, terus berjalan dalam hikmat dan kelak dipercayakan tanggung jawab besar serta diberi kelimpahan.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau alami kelimpahan namun tetap hidup dalam hikmat TUHAN agar dapat mengelola kelimpahan dengan bijaksana.

2. Saya mau utamakan hikmat dan kebijaksaaan melebihi uang dan kelimpahan.

3. Saya mau tekun dan setia dalam perkara kecil sehingga saya mampu mengelola kelimpahan dan tanggung jawab besar.

Tuhan Yesus menopang kita. Amin..


Kutipan

Hikmat jauh lebih penting dari kekayaan, bijaksana jauh lebih utama dari pada kelimpahan.


10-12-2023

RP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN