JANGAN MEMUJI DIRI SENDIRI

-

(Amz 3:7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan;


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini…? Kiranya semua dalam keadaan sehat dan penuh sukacita… 


Saudaraku, kita perlu menjadi pribadi yang rendah hati dengan tidak pernah menganggap diri sendiri bijak. Kita harus belajar untuk tidak memuji diri sendiri. Biarlah orang yang memuji dan menilai kita. Saat kita memuji diri sendiri, maka kita akan jadi seperti Lucifer, malaikat yang jatuh dan dilempar itu. Lucifer itu bijak, hebat dan luar biasa. Karena kehebatannya itu, dia mau menyamai Yang Mahatinggi. Dia mau bersaing dengan Allah dan dia ingin disembah karena dia pun hebat dan luar biasa. Dia memuji dirinya sendiri dan mencari penyembahan dari malaikat lainnya. Dia cari pengikut untuk dapat mengaguminya. Ini bahaya sekali. Memuji diri sendiri adalah wujud dari tindakan Iblis yang sangat berbahaya, yang berpotensi membuat Allah melempar dan menghempaskan kita. Karena itu jangan pernah kita mau meniru apa yang Lucifer pernah lakukan. Memuji diri sendiri apalagi dilakukan secara berlebihan akan membuat kita lupa diri, sombong dan hendak menyamai Yang Mahatinggi.


Saudaraku, kita harus menyadari bahwa yang bijak dan berhikmat adalah Allah. Kita hanyalah mahkluk yang bodoh, penuh cela dan kesalahan. Kita seringkali jatuh di lubang yang sama. Apakah pantas kita menyebut diri sendiri bijak? Orang lain mungkin hanya liat kita dari sisi yang baik dan positif, sisi yang hebat dan luar biasa sehingga mereka memuji kita dengan mengatakan “Anda orang bijak.” Namun mereka tidak tahu sisi buruk dari diri kita. Mereka tidak tahu diri kita secara keseluruhan. Yang tahu hanya diri kita sendiri dan TUHAN. Inilah ruang yang akan menyadarkan bahwa kita tidak boleh memuji diri sendiri sebaliknya kita harus merendahkan hati dan memohon belas kasih TUHAN. Ketika orang memuji kita sebagai orang bijak, maka katakana “Puji TUHAN” sebab TUHANlah yang layak dipuji dan disembah, Dialah yang bijaksana. Menerima pujian itu boleh tetapi jangan pernah memuji diri sendiri sebab kita harus sadar bahwa kita ini masih sering berlaku bodoh dan melakukan banyak kesalahan.


Saudaraku, kita mesti takut akan TUHAN. Wujud dari takut akan TUHAN ialah rendah hati dan tidak memuji diri sendiri. Orang yang memuji diri sendiri adalah orang yang tidak takut akan TUHAN. Kelihatannya memuji diri sendiri itu tidak merugikan orang lain atau tidak menyakiti orang lain tetapi di dalamnya ada roh yang berbahaya, roh yang berasal dari Lucifer. Hal ini nampaknya ga kelihatan serius tapi nyatanya serius. Yang namanya sakit asam urat, kolestrol tinggi, jantung, paru-paru, itu semua ga keliatan sebab itu adalah organ yang ada di dalam tubuh. Justru yang ga kelihatan ini yang nyatanya menyebabkan penyakit serius dan kritis. Maka hati-hati juga dengan perilaku buruk yang ga kelihatan serius tapi nyatanya serius seperti halnya memuji diri sendiri. Memang ini kelihatan biasa-biasa aja tapi bisa jadi berbahaya sekali sebab sekali lagi saya ingatkan ada spirit Lucifer di dalamnya, ada roh dari Iblis yang memuji diri sendiri, hendak menyamakan diri dengan Yang Mahatinggi dan hendak disembah. Hati-hati dengan karakter ini..


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar banyak hal dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau memuji diri sendiri sebab itu bisa menuntun saya pada kesombongan. 

2. Saya mau merendahkan hati di hadapan TUHAN sebab sesungguhnya saya masih memiliki sisi buruk dan masih melakukan banyak kesalahan. 

3. Saya mau takut akan TUHAN sehingga saya tidak memuji diri sendiri tetapi mau terus merendahkan hati saya di hadapan TUHAN.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. 


Kutipan

Memuji diri sendiri bisa menuntun engkau pada kesombongan. Jangan pelihara spirit Lucifer di dalam dirimu..!


05-03-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya