JANGAN MENAHAN KEBAIKAN

(Amz 3:27) Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. (Amz 3:28) Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita limpah dengan syukur dan selalu baik… 


Saudaraku, orang Kristen haruslah hidup dalam rasa belas kasih terhadap sesame yang membutuhkan. Kita harus seperti Tuhan Yesus yang murah hati, baik hati dan lemah lembut. Tuhan Yesus banyak sekali membantu orang yang membutuhkan. Dia banyak sekali memperhatikan orang-orang kecil dan hina. Tuhan Yesus bahkan lebih banyak bergaul dengan orang miskin, orang biasa dan orang hina dari pada para pejabat, orang kaya dan orang besar. Kita bisa mendapati bahwa belas kasih Yesus begitu besar. Sebagai umat kepunyaan-Nya, kita pun perlu menerapkan hal yang sama. Kita perlu akrab dengan orang-orang yang perlu bantuan, perlu pertolongan dan perlu belas kasih dari kita. Kita perlu melatih diri untuk bantu orang dari perkara-perkara kecil. Saat kita melihat ada orang sedang sakit atau dirawat, kita katakana “lekas sembuh ya, saya doakan ya supaya engkau lekas pulih.” Banyak orang sudah tau temennya sakit tapi ga ngomong apapun, ga ada kepedulian sama sekali dan bersikap dingin. Gimana mau tolong orang dengan kasih bantuan dana kalau ucapan aja ga kita sampaikan kepada orang yang sedang sakit..? Kita ga boleh jadi orang Kristen yang bersikap dingin dan apatis.


Saudaraku, kita ga boleh menahan-nahan kebaikan. Mulailah dari yang sederhana, yaitu ucapan bibir yang menyatakan kepedulian. Setelah kita menjadi orang yang peduli dalam perkataan, kita bisa memberi diri untuk menolong orang tersebut dengan kehadiran kita, dengan memberi waktu, pemikiran dan tenaga. Kalau orang minta tolong, kita harus bersedia membantu dia. Saya sangat diberkati dengan prinsip orang Jepang. Bagi mereka, menolong adalah suatu kehormatan. Banyak orang di Indonesia masih merasa bahwa menolong itu adalah suatu beban yang merepotkan. Kita ga boleh punya pandangan seperti itu. Kita harus senang menolong orang lain dan tidak pernah mau menahan kebaikan. Kita harus jadi saluran kebaikan buat banyak orang. Saat kita punya makanan, kita perlu menawarkannya kepada orang lain bahkan memberikannya kepada mereka yang lapar. 


Saudaraku, ketika kita sudah menjadi saluran kebaikan buat orang-orang yang kita kenal maka kita akan tergerak menjadi berkat buat orang-orang yang belum kita kenal. Di sekeliling kita ada pemulung yang dengan keringat dan kerja keras mencari uang. Kita bisa memberi makan atau uang kepada mereka. Memberi 50 ribu atau 100 ribu tidak akan membuat kita miskin. Mari kita coba sambil mengatakan “Tuhan Yesus memberkati, Pak.” Kita bisa menyatakan kebaikan kita pada mereka dan melihat senyuman di wajah mereka setelah kita memberi. Kita memberi uang 10 ribu atau 20 ribu pun bisa membuat mereka bahagia. Seorang bernama Kalimasada pernah bilang bahwa hidup itu tentang memberi. Kita harus lebih banyak memberi dari pada menerima. Wah, itu kalimat yang indah sekali dan perlu kita terapkan. Kita ga boleh menunda-nunda untuk berbuat baik. Ketika kita bisa melakukannya sekarang, maka lakukanlah. Jangan ditunda, jangan diperlambat, kerjakan sesegera mungkin dan biarlah kebaikan kita menjadi berkat buat banyak orang dan menjadi kemuliaan bagi nama TUHAN.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau memperhatikan orang-orang sakit dan menyampaikan kalimat lekas sembuh kepadanya. 

2. Saya tidak mau menahan kebaikan tetapi mau menjadi saluran kebaikan bagi orang lain. 

3. Saya mau hidup untuk memberi dan menjadi berkat bagi banyak orang. 

Tuhan Yesus menopang kita. Amin..


Kutipan

Hidup itu tentang memberi. Kita harus lebih banyak memberi dari pada menerima


07-03-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT