KEKAYAAN ATAU HIKMAT?

(Amz 8:20) Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan, (Amz 8:21) supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.


Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini…? Kiranya kita diliputi sukacita dan ucapan syukur ya…


Saudaraku, semua orang pengen jadi orang kaya, pengen punya harta banyak. Enak ya kalua jadi orang kaya, beli ini itu ga perlu mikir, tinggal keluarin duit, beres. Kita boleh jadi orang kaya, kita boleh kepengen jadi kaya, tapi kita harus menekankan pentingnya ingin jadi orang bijak, ingin jalan dalam kebenaran dan ingin hidup dalam keadilan. Ya, kita boleh kepengen kaya tapi kita harus lebih pengen jadi orang bijak. Bijaksana lebih dari pada kekayaan. Orang yang lebih kepengen kaya akan jatuh miskin sedangkan orang yang lebih kepengen bijak akan peroleh kekayaan. Ingat Salomo, yang dia minta bukan kekayaan, kemenangan atas musuh atau kemashyuran melainkan kebijaksanaan. Apa efeknya? Dia malah memperoleh apa yang tidak dia minta, yaitu kekayaan, kemenangan dan kemashyuran. Dahsyat ya.. Minta 1 dapat 4. Minta bijaksana dapatnya malah lebih dari itu. Ini yang perlu kita renungkan, ini juga yang perlu kita lakukan.


Saudaraku, saya melihat banyak orang malas jadi miskin. Kasian sekali. Orang yang jahat pun mengakhiri hidupnya dengan kemiskinan. Rugi sekali ya jadi orang malas. Disuruh ini ga mau, disuruh kerjain itu ga pengen dan alasannya adalah malas. Yang terjadi adalah kemiskinan menggerogoti hidupnya dan ia jadi sengsara. Sebaliknya orang rajin itu bekerja keras, lakukan ini dan itu, mau belajar banyak hal dan sebagai buahnya adalah ia memperoleh kekayaan. Jadi jangan kejar kekayaan. Kejar karakter yang bikin kita kaya, yaitu bijaksana, rajin, hidup benar dan adil. Itu yang akan membawa kita pada kekayaan. Baca Alkitab dan merenungkannya ga bikin kita jadi kaya raya tapi bikin kita jadi bijaksana. Nah, bijaksana ini akan mengundang kekayaan masuk dalam diri kita. Jadi ingat ya, jangan baca Alkitab supaya jadi kaya raya. Itu motivasi yang salah. Bacalah Alkitab untuk peroleh hikmat dari Allah sehingga TUHAN pun akan mengaruniakan kekayaan bagi kita.


Saudaraku, ayat di atas memberi keterangan yang jelas bahwa harta itu diwariskan dan TUHAN yang mengisi penuh perbendaharaan kita. Jadi bukan karena kinerja atau kehebatan kita tetapi karena kemurahan TUHAN. Ini dia yang lagi-lagi harus kita tekankan, yaitu kekayaan bukan sesuatu yang harus kita kejar sebab itu adalah buahnya, itu adalah bentuk pemberian TUHAN ketika kita hidup bijak, rajin dan benar. Karakter yang harus jadi pondasi, jadi titik pusat dan titik berat kita, bukan kekayaan. Berharaplah kepada TUHAN Yang Mahakaya sehingga kita dipercayakan berkat oleh-Nya sekaligus yang paling penting ialah kita bisa mengelola uang itu dengan bijaksana. Kita tidak rakus, ga serakah dan tidak tamak. Kita mau berbagi, mau berkontribusi dan mau menolong orang banyak melalui uang banyak yang kita miliki. Kita harus baik hati, murah hati dan peduli kepada sesama. Jangan biarkan uang mengendalikan hidup kita tapi mari kita kendalikan uang untuk membawa manfaat bagi banyak orang. Oleh karena itu, yuk sekali lagi saya mengajak miliki karakter Kristus, miliki bijaksana dan hidup benar.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya lebih kepengen meminta kebijaksanaan lebih dari pada kekayaan; 

2. Saya mau tidak mau mengejar kekayaan tetapi saya mau memiliki karakter yang mengundang kekayaan;

3. Saya mau mengelola uang dengan bijaksana sehingga saya bisa membawa manfaat dan jadi saluran berkat.

Tuhan Yesus menolong.. Amin..


Kutipan

Jangan pernah kejar kekayaan tetapi usahakanlah kebijaksanaan dan hidup benar maka TUHAN akan mengaruniakan kekayaan bagimu


25-03-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT