HAJARLAH ANAKMU
(Amz 19:18) Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.
Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus sangat baik dalam kehidupan kita dan biarlah kasih-Nya senantiasa mengalir dalam hidupmu.
Saudaraku, kita tahu bahwa tabiat manusia itu adalah rusak, jahat dan kotor. Ya, itu semua terjadi karena manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Anak-anak pun sekalipun terlihat baik, manis dan polos ternyata mewarisi dosa turunan. Banyak anak yang suka melawan, memberontak, berkata kasar dan nakal. Mereka susah diatur, mau menang sendiri, cengeng dan keras kepala. Inilah akibat dari dosa. Banyak anak semakin hari semakin liar dan nakal. Namun sayangnya adalah kenakalan anak justru dipicu oleh pengabaian dari orang tua. Ya, orang tua yang tidak hadir buat anak akan menyebabkan anak-anaknya kehilangan karakter yang baik. Kalau orang tua cuma sibuk kerja dan cari uang, orang tua ga hadir buat anak-anaknya, maka mereka akan jadi anak yang bandel, nakal dan suka melawan. Banyak kenakalan anak terjadi karena pondasi pendidikan karakter dari keluarga sangatlah minim. Saat ia ke luar rumah, melihat pergaulan yang ga beres, maka mereka akan dengan mudah terpapar keburukan dan kenakalan anak.
Saudaraku, di sisi lain ada orang tua yang hadir bagi anak-anaknya di rumah namun pergaulan yang buruk di luar tidak bisa dibendung. Anak dididik dengan baik di rumah tetapi rusak karena pergaulan di luar. Anak menjadi suka melawan, memberontak dan mengabaikan perintah orang tua. Beberapa orang tua ada yang abai terhadap potensi buruk yang bisa semakin menjadi-jadi. Orang tua abaikan anak yang suka melawan, menganggap hal itu wajar. Orang tua tidak tega memarahi anak dan enggan mendidik anaknya dengan keras sebab ia takut anaknya menangis. Alkitab memperingatkan orang tua untuk menghajar anaknya selama ada harapan. Mumpung ia masih kecil, masih remaja, masih tinggal di rumah, didiklah anak kita dengan benar. Kalau sudah nakal, tegorlah dengan keras, kalau bisa, ya kita hajar. Jangan kompromi dengan karakter buruk sebab kalau itu sudah berkembang sejak kecil maka akan matang ketika ia sudah besar. Didikan yang keras memang diperlukan ketika karakter buruk makin berkembang dalam diri anak.
Saudaraku, kita harus berani tegas dalam mendidik karena kita sayang dengan anak-anak. Lebih baik anak menangis karena didikan yang benar dari orang tuanya dari pada ia menangis karena menyesali masa depannya yang suram akibat karakternya yang buruk. Kita menghajar karena maksud baik, bukan karena ingin meluapkan kebencian atau ingin menyakitinya. Kita mendidik dengan hajaran karena itu keharusan supaya kita dapat menyelamatkan anak dari karakter buruk. Kalau kita kompromi dengan karakter buruk, maka saat ini anak tidak menangis karena dihajar orang tuanya tapi di masa depan ia akan rusak dan hancur. Dunia di luar sana juga keras dan berbahaya. Namun kerasnya orang tua tidak membahayakan anak. Kerasnya orang tua adalah untuk menyelamatkan anak. Hajaran keras yang dibalut dengan cinta hanya bisa diekspresikan oleh orang tua, bukan yang lain. Oleh karena itu, jangan urungkan niat untuk menghajar anak ketika itu perlu diterapkan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau menjadi orang tua yang tidak hadir bagi anak sebab hal itu bisa memicu kenakalan anak.
2. Saya mau menghajar anak ketika ia memiliki karakter buruk yang semakin berkembang.
3. Saya mau agar anak saya menangis karena didikan yang benar dari pada menangis karena kejamnya dunia ini.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin… ๐๐๐
Kutipan
Menghajar anak di masa kini adalah untuk menyelamatkannya dari hajaran dunia di masa mendatang.
31-07-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar