MENARA YANG KUAT

-

(Amz 18:10) Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.


Shalom, Saudaraku… Sebuah lirik lagu mengatakan, “Sungguh indah Kau TUHAN, penuh kasih dan sayang, Engkau tempat perlindungan bagi setiap hati yang terluka.” 


Saudaraku, TUHAN adalah menara yang kuat. Kita tahu menara adalah suatu bangunan yang tinggi yang bisa dilihat dari kejauhan. Kita tahu juga bahwa menara yang sangat terkenal ada di kota Paris, namanya menara Eiffel. Ya, itu menjadi ikon yang sangat terkenal di dunia dan banyak orang foto di sana serta mengabadikan momen di menara Eiffel. Lebih dari itu, kita punya menara yang lebih tinggi dari Eiffel, lebih kuat dan lebih megah. Dialah TUHAN. Dia mengatasi segala bangunan. Dia tinggi sekali. Dia telah naik ke sorga dan pertolongan kita berasal dari tempat Mahatinggi. Haleluya… Pertolongan dari dunia tidak bisa memberikan kita ketenangan tetapi pertolongan dari sorga sanggup memberi kita kedamaian. Allah Yang Mahatinggi sanggup melihat segala sesuatu dan Ia sanggup menaklukkan semuanya. Kalau kita berbeban berat dan putus asa, datanglah kepada Allah, Sang Menara Yang Kuat. Dia akan menolong kita dari Tempat Yang Mahatinggi…!!


Saudaraku, kita harus berlari kepada TUHAN. Saat bahaya datang menerpa, jangan melawannya sendirian. Kita ga akan kuat, kita pasti kalah. Kita harus berlari kepada TUHAN, kita berada di belakang-Nya dan biarkan Dia pimpin kita di depan. Biar TUHAN yang berperang bagi kita dan kita akan diam saja. Kita harus ada di posisi yang tepat. Jangan di depan. Berdirilah di belakang TUHAN. Ketika Daud melawan Goliat, posisinya adalah di belakang TUHAN sebab TUHAN ada di barisan paling depan. Daud akan mati dan kalah kalau melawan Goliat sendirian. Puji TUHAN, Daud lawan Goliat bersama dengan TUHAN yang ada di depan. Apapun tantangan di depan, entah itu berat, sulit dan mencekam, semuanya bisa ditaklukkan asal TUHAN ada di depan kita. 


Saudaraku, kalau kita ada di belakang TUHAN dan membiarkan Dia di depan, maka kita akan selamat. Haleluya… DI dalam TUHAN, kita tidak akan binasa, kita tidak akan kalah. Haleluya, kita selamat di tangan Yesus, sungguh aman pelukan-Nya. Kita bersyukur karena TUHAN membela kita dan kita dijadikan umat yang lebih dari pemenang. Haleluya… Kita harus kenali siapa menara yang kuat itu, kita harus berlari ke menara itu sebab siapa yang ada dalam naungan menara kuat akan menerima pertolongan dan keselamatan. Apa masalah kita hari ini…? Ragu akan penyertaan TUHAN? Ragu akan kondisi kesehatan? Ragu akan kondisi keuangan? Ragu akan karakter anak? Alami rusaknya relasi dengan orang lain? Mari datang kepada Yesus, Sang Menara Kuat, Dia akan menolong, menopang dan menaklukkan setiap kesulitan yang kita alami. Dia akan memberi kemenangan demi kemenangan dan kita akan selamat.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau meminta pertolongan dari Allah Yang Mahatinggi. 

2. Saya mau berlari kepada Allah, berada di belakang-Nya dan membiarkan Dia berperang  membela saya. 

3. Saya mau datang kepada Yesus, Sang Menara Kuat dan saya pasti beroleh selamat. 

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 😇😃🙏


Kutipan

Pertolonganku berasal dari Tempat Mahatinggi dan saya pasti selamat.


08-07-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya