CARI HARTA BENDA SEKALIGUS CARI MAUT
(Amz 21:6) Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya ni..? Kiranya kita selalu semangat dan hidup dalam kasih Kristus ya…
Saudaraku, seorang teman saya dengan terbuka menceritakan pengalamannya berjualan dengan cara licik. Ya, dia berdusta, berbohong. Dia lakukan itu untuk bisa menarik minat dan perhatian dari calon pembeli. Hasilnya, orang ini berhasil menjual dan terus maju di bidang penjualan namun caranya kurang patut ditiru sebab ada kebohongan di dalamnya. Saya yang mendengar caranya berjualan merasa hati nurani saya tidak pas, saya tidak berani melakukannya. Dia mengajurkan saya juga untuk berbohong namun hati nurani saya gelisah dan tidak berani untuk melakukannya. Kita harus hati-hati dengan cara berjualan yang salah. Jangan sampai kita rela mengejar harta benda dan uang sambil mengabaikan kejujuran dan kebenaran. Jangan menipu dan berdusta demi dapatkan rupiah. Cari uang itu penting tetapi cara mendapatkannya juga penting untuk kita perhatikan.
Saudaraku, buat apa kita kejar harta benda yang banyak tetapi di waktu yang bersamaan kita juga mencari maut? Aduh, bahaya bener.. Hari ini nikmati harta benda hasil menipu tapi buat apa kalau setelah mati disiksa siang dan malam? Ah, ngeri sekali.. Kita harus belajar untuk mengarahkan diri pada perkara yang kekal, yang bertahan lama dan jangka panjang. Jangan hanya karena kesenangan sementara, kita rela menukar kehidupan kekal dengan harta benda. Jangan, jangan deh..! Saya juga belajar banget untuk hidup sambil memikirkan perkara yang di atas di mana Kristus hidup dan memerintah dalam kekekalan. Saya tidak mau disiksa di dalam kengerian dan kesakitan. Orang yang tinggal di dalam maut akan menetap di situ untuk selama-lamanya. Kenikmatan yang dialaminya di dunia sudah terlupakan dan tidak bisa dikenang lagi. Yang ada hanyalah kesakitan, siksaan dan penyesalan yang tiada berujung.
Saudaraku, kita harus ngerti mana perkara yang sia-sia dan mana yang berguna. ^Jangan sampai kita ditipu oleh perkara yang sia-sia. Kenikmatan yang ditawarkan dunia ini kelihatannya enak tetapi ujungnya berbahaya. Kita harus waspada. Jangan sampai terbuai dengan hingar-bingar dunia ini. Kita harus terus memfokuskan diri pada perkara yang di atas, kepada Allah, pada hidup yang kekal. Mari lapar dan haus oleh karena kebenaran bukan karena uang, uang dan uang. Kita harus belajar mendisiplinkan diri untuk kejar dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya bukan cari harta benda apalagi dengan cara yang salah dan menyimpang. Belajar jujur dalam segala keadaan. Aktifkan kepekaan kita dan kegelisahan kita akan dosa. Jangan sampai bikin dosa dengan hati yang nyaman dan damai. Tapi biarlah kita responsif untuk segera bertobat ketika alami kejatuhan.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mencari uang dengan cara yang benar bukan dengan dusta.
2. Saya tidak mau mencari harta benda namun sekaligus mencari maut karena itu ngeri sekali.
3. Saya mau pikirkan perkara yang di atas, perkara kekal, perkara sorgawi.
Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 🙏🤝🤲
Kutipan
Jangan sampa cari harta benda tapi ujungnya menemukan maut.
08-09-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar