HIDUP BERHUTANG

(Amz 22:7) Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu dipenuhi oleh kasih dan kebenaran dari Allah. 


Saudaraku, kita harus berhati-hati dalam mengelola keuangan. Berusahalah agar kita tidak berhutang secara konsumtif. Ya, ada utang produktif tetapi ada juga utang yang konsumtif. Utang produktif itu artinya meminjam uang untuk tujuan usaha atau bisnis sehingga bisa memperoleh keuntungan. Banyak perusahaan menjalankan bisnisnya lewat utang namun mereka bisa mempertanggungjawabkan hutang itu. Namun paling aman ialah menjalankan usaha tanpa utang. Kemudian ada utang konsumtif, yaitu berhutang untuk memenuhi keinginan bukan kebutuhan. Ada yang pinjam uang untuk liburan, beli tas, beli kosmetik, beli makan dan beli yang lainnya. Ini utang yang harus kita hindari. Jangan berhutang untuk memenuhi gaya hidup agar terlihat keren dan hebat. Kita tidak boleh berusaha membuat orang terkesan karena kita beli ini dan beli itu atau jalan-jalan ke sini dan ke situ. Bahaya banget kalau berhutang untuk cari pujian dan pengakuan orang lain. Hindarilah kebodohan semacam itu.


Saudaraku, hutang juga bisa menjadi jerat bagi orang kaya. Banyak orang kaya yang memberi hutang kepada orang lain lalu mereka merasa lebih berkuasa dan lebih terhormat. Akhirnya mereka berlaku kasar dan tidak adil kepada yang berhutang. Wah, ini bisa jadi bahaya. Alkitab mengajar kita untuk tidak memberikan pinjaman tetapi kita harus memberi. Orang kaya harus belajar memberi dan tidak hanya memberi pinjaman. Kalau memberi pinjaman, maka jangan merasa sok jago dan sok berkuasa. Jangan menganiaya dan menekan orang miskin dan orang yang tidak mampu. Kita harus hati-hati dengan ini semua. Saya pun memberi pinjaman kepada orang lain namun orang ini tidak bisa membayar atau bahkan tidak mau membayar sehingga saya harus rela hati memberikan uang tersebut dan tidak menagihnya lagi. Saat kita meminjamkan uang, maka kita harus siap untuk kehilangan uang tersebut.


Saudaraku, kita harus belajar sederhana, sederhana dan sederhana. Jika tidak mampu, kita harus belajar membatasi diri dan tidak dimakan hawa nafsu. Kita harus menahan diri dari gengsi. Banyak orang hidup dengan gengsi yang tinggi padahal keuangan tidak setara dengan gengsi dan gaya hidupnya. Kita harus belajar hidup sederhana supaya hidup kita tidak dibebani oleh beban keuangan yang menumpuk akibat hutang. Kita harus belajar sadar diri bahwa hidup sederhana tanpa hutang jauh lebih nikmat dari pada hidup mewah dan keren tapi banyak hutang. Ada orang-orang yang nampak punya mobil mewah, pakaian mahal dan tas bagus, eh taunya hasil hutang semua dan hidupnya terus dililit hutang. Sudah banyak hutang, ia terus menambah hutang karena sudah terjebak dengan gaya hidup yang mewah. Sungguh, hal itu sangat menyiksa dan membuat diri tidak tenang. Kita harus waspada terhadap gaya hidup yang bodoh semacam itu. Kita harus belajar sederhana dan bersyukur akan segala hal yang kita miliki.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau berhutang untuk memenuhi keinginan lalu cari pujian dari orang lain. 

2. Saya tidak mau berlaku buruk dan jahat kepada orang yang berhutang kepada saya. 

3. Saya mau hidup sederhana dan tidak memaksa diri untuk punya gaya hidup yang mewah.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. ๐ŸŒธ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜‡


Kutipan

Hidup tanpa hutang membuat hati tenang dengan gaya hidup yang sederhana.


07-10-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT