HIDUP BIJAK DALAM KEUANGAN

"(Amsal 22:26) Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang." 


Shalom, Saudaraku! Kiranya damai sejahtera dan berkat Tuhan melimpahi hidup kita hari ini.

Saudaraku, ayat ini menyampaikan nasihat yang penting bagi kita mengenai kehati-hatian dalam membuat persetujuan atau menjadi penanggung hutang. Di masa sekarang, akses untuk berhutang begitu mudah. Kita bisa tergoda oleh janji-janji kemudahan, tanpa memikirkan konsekuensi yang lebih dalam. Namun, Tuhan mengingatkan agar kita tidak sembarangan dalam mengambil tanggung jawab yang bisa menjerat dan memberatkan kehidupan kita. Kita harus melatih hati untuk merasa cukup dengan berkat yang Tuhan berikan. Godaan untuk hidup berlebihan bisa membuat kita terjebak dalam hutang yang sulit dibayar. Ingat, Tuhan mencukupkan kebutuhan kita dan menghendaki kita bersyukur.


Saudaraku, saya teringat pada kisah seorang teman yang dulu penuh semangat dan berjiwa wirausaha. Karena ingin cepat berkembang, ia pun sering meminjam uang dan memberikan jaminan untuk orang lain tanpa pertimbangan matang. Awalnya terlihat mudah, namun dalam waktu singkat, hutang yang menumpuk menjadi beban besar yang mengganggu ketenangan dan kesejahteraan hidupnya. Lambat laun, keinginannya untuk hidup bebas justru berubah menjadi tekanan yang tak berkesudahan. Contoh ini mengingatkan kita bahwa hutang yang tidak dikelola dengan benar bisa memengaruhi relasi kita, kesehatan mental, bahkan hubungan kita dengan Tuhan. Saat kita diminta menjadi penjamin hutang, pikirkan baik-baik apakah kita sanggup menanggung resikonya. Mengambil tanggung jawab orang lain tanpa pertimbangan yang matang bisa berujung pada beban yang tak terduga.


Saudara, hutang memang tidak selalu buruk, namun firman Tuhan mengajarkan agar kita bijak dan berhati-hati. Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk menjaga kehidupan yang damai sejahtera dan stabil. Ini berarti kita harus bisa mengelola keuangan dengan baik, menghindari komitmen yang berpotensi menjerat, dan hanya mengambil tanggung jawab yang mampu kita pikul. Saat kita hidup dalam batas kemampuan, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, tanpa dibebani oleh keharusan memenuhi tuntutan dunia. Percayalah bahwa Tuhan adalah sumber pemeliharaan kita. Saat kita menyerahkan keuangan dan kebutuhan kita kepada-Nya, Dia akan memberikan jalan dan berkat yang terbaik untuk kita.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau memilih untuk Hidup Sederhana dan Bersyukur

2. Saya mau menimbang dengan Bijak Sebelum Menjadi Penanggung

3. Saya mau mengandalkan Tuhan sebagai Pemelihara Utama

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 😇😊😃


Kutipan

Hiduplah bijak dalam mengelola berkat yang Tuhan berikan, hindari beban hutang yang tak perlu, dan percayalah bahwa Tuhan adalah pemelihara utama kita.


22-10-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT