HINDARI PERTEMANAN YANG BERBAHAYA

(Amsal 22:24-25) Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai sejahtera Tuhan selalu ada di hati kita semua.


Saudaraku, ayat ini memberikan nasihat bijak tentang siapa yang sebaiknya kita pilih sebagai teman. Kita mungkin berpikir bahwa sikap orang lain tak akan berdampak besar pada diri kita, namun firman Tuhan mengingatkan bahwa sikap seseorang—khususnya orang yang mudah gusar dan penuh amarah—bisa memengaruhi kita jika kita sering bergaul dengannya. Bayangkan, apa jadinya jika kita terus-menerus bersama seseorang yang mudah marah? Cepat atau lambat, kita bisa terbiasa melihat dan menerima tindakan yang penuh emosi sebagai hal yang biasa. Bahkan, kita bisa ikut-ikutan menjadi pemarah. Terkadang, kita tidak sadar saat pola perilaku buruk orang lain mulai mempengaruhi cara berpikir, berkata, atau bertindak kita. Inilah “jerat” yang dimaksud dalam ayat ini: ketika kita dilingkupi kemarahan dan emosi negatif, kita pun bisa terjebak dalam pola perilaku yang merusak hubungan dan kedamaian hati kita.


Saudaraku, Saya teringat pada seorang teman lama yang dulunya cukup pemalu namun penuh semangat positif. Namun, setelah banyak bergaul dengan orang yang suka memaki dan mudah tersulut emosi, ia mulai berubah. Dalam waktu beberapa bulan, ia menjadi cepat marah, bahkan pada hal-hal kecil. Sayangnya, ini berimbas pada relasinya dengan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Saudara, dari contoh ini kita bisa melihat betapa besar dampak pergaulan terhadap diri kita. Saya pun ndak suka bergaul dengan pemarah. Saya juga memilih untuk tidak berdebat dengan orang yang suka marah dan hobi meluapkan kekesalannya. Kita harus berani untuk meninggalkan lingkungan yang buruk seperti itu. Jangan mau dipengaruhi oleh karakter mereka yang jahat dan buruk. Itu bisa merusak diri kita dan merusakkan kebiasan kita yang baik.


Saudaraku, Firman Tuhan ini menuntun kita untuk memelihara hati kita dari pengaruh buruk dan memilih pergaulan yang baik. Memilih teman yang membawa damai, sabar, dan takut akan Tuhan akan membantu kita untuk tetap berada dalam jalan yang benar. Persahabatan yang sehat akan mengingatkan kita untuk bersikap rendah hati, sabar, dan penuh kasih, sehingga kita semakin berakar dalam firman Tuhan dan memiliki karakter yang berkenan kepada-Nya. Kita harus menularkan aura positif. Kita perlu membawa sukacita buat orang di sekitar kita. Jangan juga kita suka menyinggung perasaan orang lain, jangan menghakimi mereka sebaliknya kita harus mengasihi teman kita, menciptakan suasana yang damai dan tenteram. Jangan biarkan sifat kita menyulut emosi negatif orang lain. Jadilah orang yang suka memuji, menghargai dan menghormati orang lain sehingga mereka pun bisa mengikuti teladan hidup kita yang baik. 


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya akan berhati-hati memilih teman dekat dan bergaul dengan mereka yang membawa kebaikan.

2. Saya akan menjaga hati dari pengaruh negatif, agar sikap marah dan gusar tidak mendominasi hidup saya.

3. Saya mau mengisi relasi saya dengan sikap kasih, kelembutan, dan damai sejahtera, sehingga hidup saya memuliakan Tuhan.

Tuhan Yesus kiranya menjaga hati kita dan memampukan kita menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Amin. 😊😃😇


Kutipan

Pilihlah teman yang membawa damai dan memiliki kelembutan hati agar hidup kita senantiasa memancarkan kasih Tuhan.


21-10-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT