SUSAH PAYAH MENJADI KAYA
(Amz 23:4) Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
Shalom, Saudaraku… Kasih dan sukacita dari sorga melimpah atas hidup kita..
Saudaraku, dalam hidup ini banyak orang mengejar kekayaan. Banyak yang terjebak dengan pandangan dunia bahwa orang kaya adalah orang yang dihormati, disanjung dan dijunjung tinggi. Dari pandangan dunia ini, banyak orang kerja keras, banting tulang dan berjerih lelah untuk kejar kekayaan, uang dan harta. Hidup hanya seputar mencari kekayaan hingga rela mengabaikan Tuhan, keluarga, pelayanan, persaudaraan, persahabatan, kesehatan dan hal lainnya. Hal ini akan menjadi jerat bagi dirinya sendiri. Dia salah dalam menilai kekayaan dan dijebak oleh pandangan dunia yang menyesatkan. Alkitab dengan jelas memerintahkan kita untuk meninggalkan niat bersusah payah untuk menjadi kaya. Kenapa? Karena susah payah untuk sesuatu yang segera lenyap, fana dan duniawi tidaklah layak kita perjuangkan. Kalau kita susah payah memberitakan Injil, memenangkan jiwa bagi Kristus, melayani Dia dengan sepnuh hati, barulah itu layak kita lakukan karena hal ini punya nilai kekal dan Allah akan memberi upah bagi kita di sorga. Namun bersusah payah untuk menjadi kaya justru akan menuntun kita pada keletihan dan kekosongan pada akhirnya.
Saudaraku, orang yang berusah payah menjadi kaya memiliki kecenderungan untuk serakah. Ia rela menyakiti dan merugikan sesamanya asal dia kaya. Bahkan ia suka berkompetisi, yaitu senang ketika orang lain rugi dan puas ketika diri sendiri untung. Ini berbahaya sekali..! Keserakahan ini dikenal dengan sistem kapitalisme. Orang kapitalis ingin menguasai banyak hal, mendominasi banyak hal demi keuntungan pribadi, keluarga dan kelompok. Ia tidak peduli dengan orang lain. Yang ia pedulikan adalah perut sendiri, rekening pribadi dan segala sesuatu yang mencerminkan individualisme dan egoisme. Orang jenis ini sangat pelit dan tidak peduli dengan aksi sosial. Dia hanya peduli dengan membangun rumahnya semakin bagus dan mewah. Dia tidak peduli dengan lingkungan sekitar yang butuh uluran tangannya dan butuh edukasi darinya. Ia bahkan menganggap hina orang miskin dan menolak untuk membantu mereka yang hidupnya susah. Sungguh jahat orang kaya semacam itu..!
Saudaraku, yang Allah inginkan dari kita adalah bersyukur akan segala hal yang kita miliki. Ini yang perlu kita miliki. Kemewahan bukanlah kekayaan melainkan rasa syukur, itulah kekayaan sejati dalam diri kita. Lebih berbahagia mereka yang hanya tinggal di kontrakan dengan rasa syukur dari pada mereka yang tinggal di perumahan elite 3 lantai namun penuh dengan kebencian dan pertengkaran. Kita harus menyadari bahwa kekayaan sesungguhnya terletak pada rasa syukur bukan pada jumlah harta benda yang kita miliki. Belajarlah bersyukur akan segala sesuatu. Harta tidak hanya soal uang, tetapi pasangan, keluarga, teman, pekerjaan, rumah, gereja, kesehatan dan banyak hal lainnya. Kita harus bersyukur juga untuk organ tubuh yang masih berfungsi dengan baik. Kita bersyukur untuk nafas hidup yang masih TUHAN berikan. Itulah kekayaan yang besar bagi kita. Sambil bekerja, marilah kita kejar panggilan kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang dan tidak fokus mengejar uang dan kekayaan. Kita harus jadi berkat, membawa manfaat dan sukacita bagi banyak orang.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau mengejar kekayaan dan bersusah payah menjadi kaya.
2. Saya tidak mau jadi orang serakah yang hanya mencari keuntungan pribadi dan menganggap hina orang lain.
3. Saya mau bersyukur dalam segala hal sebab itulah kekayaan yang sejati.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 🙏🏽🌸❤️
Kutipan
Bersusah payah menjadi kaya adalah kekeliruan tetapi bersyukur dalam segala hal adalah kekayaan sejati.
29-10-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar