TONGKAT DIDIKAN

-

(Amz 22:15) Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya? Kiranya kita semua dipenuhi oleh kasih dan kebaikan TUHAN ya… 


Saudaraku, manusia itu punya kecenderungan alami kejatuhan. Ya, kita semua terlahir tanpa tahu apa pun. Kita harus belajar banyak hal seiring dengan pertumbuhan kita. Masa muda adalah masa di mana banyak orang mencari jati diri. Mereka mencoba ini dan itu. Mereka jatuh di lubang yang ini dan itu. Banyak orang muda yang alami kejatuhan, terperosok dan terjebak. Mereka alami itu karena kurang pengalaman dan kurang hikmat sehingga mereka menjadi bodoh. Saya pun lakukan banyak kesalahan di masa muda. Banyak anak muda terjebak dengan kecanduan rokok, pornografi, narkoba, seks bebas, kemabukan, menipu, bicara kasar, mengejek dan lain sebagainya. Mereka menjadi bodoh karena diperdaya oleh dunia. Ini sangat berbahaya. Orang muda harus segera menyadari kondisinya yang memprihatinkan agar mereka bisa segera keluar dari jerat setan yang berbahaya.


Saudaraku, kita harus menyadari bahwa tongkat didikan akan menyelamtkan orang dari jerat Iblis. Kita harus bersikap tegas bahkan keras terhadap orang yang sudah jatuh dalam perangkap setan. Jangan kita biarkan mereka nyaman tinggal dalam dosa. Kita harus buat mereka gelisah dengan didikan yang benar. Alkitab sendiri menyatakan bahwa Allah menghajar orang yang dikasihi-Nya. Inilah tongkat didikan. Kelihatannya ga nyaman tetapi sungguh-sungguh mendidik. Seperti orang yang gym agar tubuhnya sehat dan kuat. Mereka harus disiplin, kerja keras, berkeringat, namun setelah 1 tahun berlatih dengan disiplin, badan mereka akan terbentuk dan mereka akan memiliki imunitas tubuh yang bagus. Apa mudah menjalaninya? Tentu tidak. Itu berat dan menantang sekali. Demikian juga dalam hidup ini, kalau kita mau hidup benar, kita harus dididik dengan keras, tegas dan disiplin. Kita harus alami ketidaknyamanan terhadap daging kita. Kita harus digelisahkan agar tidak terjerembab dalam lingkaran setan. Kita harus siap ditegur dan dihajar oleh TUHAN sebab Ia sangat mengasihi kita. Ia mau mendidik kita dengan tongkat-Nya yang membentuk kita jadi pribadi yang lebih baik lagi.


Saudaraku, kita harus sadar bahwa kematangan dan kedewasaan rohani tidak bisa kita terima dengan sendirinya. Perlu ada pembinaan, didikan dan pengajaran yang konsisten dan berlangsung terus-menerus. Kita harus bersedia dimuridkan. Kita harus bersedia untuk belajar. Kita harus rendah hati untuk mendengar, diajar dan dibimbing. Dengan demikian, kita akan menyingkirkan kebodohan dan melekat dengan hikmat serta didikan. Kita akan menjadi pribadi yang lebih unggul. Ya, jauh lebih unggul. Kita akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Oleh sebab itu, jadilah pribadi yang rajin membaca firman TUHAN dan merenungkannya. Mari kita bersekutu bersama saudara seiman. Jangan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah. Kita harus sering berbagi kisah, kesaksian dan pengalaman bersama dengan TUHAN. Hal ini yang akan memicu pertumbuhan kita, semakin dewasa dan semakin matang di dalam TUHAN.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau menjadi orang muda yang bodoh karena masuk dalam jerat Iblis. 

2. Saya mau terima tongkat didikan TUHAN sekalipun harus dihajar dengan tegas dan disiplin. 

3. Saya mau alami kematangan dan kedewasaan secara rohani melalui didikan, bimbingan dan persekutuan.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. 😃😇🙏


Kutipan

Tongkat didikan TUHAN kelihatannya keras dan sakit namun nyatanya akan membentuk kita jauh lebih baik dan lebih matang.


15-10-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya