ANGGUR MERAH, TIPUAN BERACUN

(Amsal 23:31-32) "Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat, tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak."


Shalom, Saudaraku... Bagaimana kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu diberkati dengan damai sejahtera dan hikmat dari Tuhan.


Saudaraku, ayat di atas memperingatkan kita untuk tidak tergoda oleh sesuatu yang terlihat indah di luar tetapi membawa kehancuran di dalam. Anggur merah di ayat ini menggambarkan kenikmatan dunia yang tampak menarik, menggoda, dan memberi kesenangan sesaat, tetapi pada akhirnya menyakiti dan menghancurkan. Anggur merah yang "menarik warnanya" melambangkan hal-hal duniawi yang memikat: kekayaan, kenikmatan, popularitas, atau hiburan yang berlebihan. Namun, seperti ular berbisa, semua itu hanya menawarkan tipu daya. Kita mungkin menikmati sesaat, tetapi setelah itu, dampaknya seperti bisa yang mematikan: rasa bersalah, kehancuran relasi, kehilangan kesehatan, bahkan kehancuran rohani.


Saudaraku, mari kita belajar tidak ttertipu oleh keindahan semu. Dunia ini penuh dengan hal-hal yang kelihatan baik tetapi berujung buruk. Perilaku seperti mabuk-mabukan, seks bebas, penyalahgunaan narkoba, bahkan godaan kemewahan yang berlebihan semuanya terlihat menarik, tetapi akhirnya merusak. Kita harus berhati-hati untuk tidak terjebak. Jangan memilih kenikmatan sesaat yang membawa kehancuran jangka panjang. Apa yang tampak nikmat saat ini mungkin memiliki akibat fatal di kemudian hari. Sama seperti anggur merah yang mengilau, kenikmatan dunia sering kali hanya bersifat sementara tetapi membawa penderitaan yang berkepanjangan.


Saudaraku, mari kita hidup dalam kebenaran. Jadilah bijak dan kendalikan diri. Seperti dikatakan dalam Amsal 23:19, "Dengarkanlah ini, hai anakku, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar." Kita dipanggil untuk hidup dalam hikmat, menjauhkan diri dari jalan yang salah, dan mematuhi kehendak Tuhan. Hidup yang selaras dengan kehendak Tuhan memang tidak selalu mudah. Namun, lebih baik kita menolak hal-hal yang merusak diri daripada membayar harga yang mahal untuk kesalahan kita. Tuhan Yesus memanggil kita untuk menghidupi karakter-Nya: memiliki pengendalian diri, hidup suci, dan menolak godaan dunia ini.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal ini: 

1. Saya tidak akan tergoda oleh hal-hal dunia yang merusak.

2. Saya mau menjauhi kenikmatan sesaat demi kebenaran yang kekal.

3. Saya mau hidup bijak dengan pengendalian diri yang kuat.

Tuhan Yesus mengasihi kita semua.. 😇😊😃


Kutipan:

"Kenikmatan dunia yang tampak indah sering kali adalah racun yang mematikan. Pilihlah kebenaran yang membawa kehidupan."


20-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT