BIJAKSANA LEBIH BAIK DARI PADA KEKUATAN FISIK

(Amz 24:5) Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini..? Kiranya hati dan pikiran kita senantiasa dipenuhi oleh kasih dan kebaikan TUHAN.. 


Saudaraku, kalau boleh milih, mau jadi orang bijak atau orang kuat? Ternyata orang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat. Ya, orang berotot tidak lebih baik dari pada orang yang berhikmat. Kita juga tahu bahwa pekerja yang mengandalkan fisik dibayar lebih murah dari pada karyawan yang menggunakan otaknya. Orang yang mengandalkan tenaga bekerja begitu keras. Mereka berkeringat, bahkan sering bekerja di bawah terik matahari. Mereka perlu tenaga yang besar untuk bisa bekerja. Namun kita bisa melihat realita bahwa mereka dapat bayaran yang tidak lebih besar dari pada karyawan yang bekerja mengandalkan otaknya. Karyawan kerja di ruangan ber-AC, sejuk dan adem, namun mereka dikasih gaji lebih besar. Kenapa? Karena yang diandalkan adalah hikmatnya, bijaksananya dan otaknya. Mereka menggunakan pakaian yang rapi bahkan berdasi. Mereka dapat penghargaan dan penghormatan yang tinggi dari masyarakat. Ini menandakan bahwa bijaksana lebih baik dari pada kekuatan fisik.


Saudaraku, pengetahuan itu lebih utama dari pada kekuatan fisik. Dengan pengetahuan, kita bisa kasih ide, solusi dan masukan yang bisa berdampak positif untuk jangka panjang. Orang yang punya kekuatan bisa mengerjakannya tapi orang berpengetahuan bisa kasih solusi dan arahan. Dalam suatu proyek bangunan, ada kuli, ada juga mandor. Siapa itu kuli? Kuli itu pekerja yang mengandalkan fisiknya, yang bekerja di bawah arahan mandor. Nah, mandor itu yang mengawasi pekerjaan, yang memimpin jalannya proyek. DI atas itu, ada lagi arsitek yang mikir dan bikin rancangan bangunan. Ada juga insinyur sipil yang turut merencakan proyek pembangunan. Arsitek dan insinyur sipil tidak mengutamakan kekuatan fisik tetapi mengutamakan pengetahuan, teori dan kepandaiannya. Kuli bekerja keras dan berkeringat begitu banyak tetapi arsitek tidak berkeringat begitu banyak. Jumlah kuli ada banyak tetapi arsitek hanya sedikit. Ini menandakan banyak orang yang bekerja dengan kekuatannya ketimbang pengetahuannya, banyak yang digaji lebih kecil dari pada yang digaji lebih besar.


Saudaraku, berolahraga supaya memiliki fisik dan tubuh yang kuat sangat penting namun Alkitab menyoroti bahwa pikiran, pengetahuan dan hikmat lebih utama dari kekuatan fisik. Ini yang harus kita prioritaskan. Bukan artinya kita mau menyingkirkan kegiatan olahraga tetapi kita harus lebih utamakan mengasah pikiran kita. Sadarilah bahwa Alkitab adalah sumber pengetahuan dan hikmat. Kita harus disiplin baca Alkitab minimal 10 menit satu hari. Kalau belum disiplin baca Alkitab setiap hari, mari luangkan waktu sedikit demi sedikit. Mulai dari 5 menit, naik jadi 10 menit dan seterusnya. Di sisi lain, mari kita juga rajin membaca buku yang berisi pengetahuan. Kita harus belajar untuk ahli di bidang yang sedang kita tekuni saat ini. Kalau kita guru, pelajari materi secara mendalam. Kalau kita karyawan kantor, belajarlah untuk mengerti masalah yang ada di pekerjaan lalu temukan solusi brilian. Kalau kita ibu rumah tangga, belajarlah untuk efektif dan efisien dalam mengerjakan segala sesuatu. Terus tanam dan tabung hal-hal baik dan benar di dalam pikiran kita sehingga kita bertumbuh jadi pribadi yang berpengetahuan dan berhikmat tinggi.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau memilih untuk lebih bijaksana dari pada lebih kuat. 

2. Saya mau bekerja dan mengedepankan pengetahuan ketimbang kekuatan fisik. 

3. Saya mau disiplin baca Alkitab dan membaca buku yang mengasah pikiran.

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. πŸ˜ƒπŸŒΈπŸ˜‡


Kutipan

Berhikmat lebih penting dari pada memiliki otot; kemampuan berpikir lebih utama dari pada kekuatan fisik.


27-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT