BIKIN HATI ORANG TUA BERSUKACITA
(Amz 23:15) Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita. (Amz 23:16) Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita dalam kondisi sehat, bugar dan semangat ya..
Saudaraku, didikan yang baik dan disiplin akan membentuk anak yang bijak, jujur dan unggul. Hal ini akan menyenangkan hati orang tua. Hal ini akan membuat orang tua bangga terhadap anaknya. Hal ini akan menyukakan hati orang-orang yang peduli kepadanya. Ya, hati yang bijak dan bibir yang jujur tidak hanya bermanfaat untuk anak itu sendiri tetapi mendatangkan berkat buat orang tua dan semua orang yang peduli kepadanya. Ini sungguh indah dan luar biasa. Kita harus menyadari bahwa sukacita besar orang tua adalah anak yang taat, bijaksana, takut akan TUHAN dan berprestasi. Sukacita ini melampaui banyak hal. Orang tua dapat uang banyak sama punya anak yang taat, mana yang paling berharga? Tentu orang tua akan menjawab anak yang taat. Ya, lebih baik punya anak yang taat dari pada uang banyak. Anak yang taat lebih mahal dari pada emas dan perak, lebih dari uang senilai miliaran rupiah. Ini adalah sukacita besar yang membuat wajah berseri-seri.
Saudaraku, kejujuran akan membuat jiwa bersukaria. Ya, kejujuran akan menyatakan integritas seseorang sehingga ia menjadi orang yang dapat dipercaya. Ini penting sekali..! Kita harus membiasakan diri untuk berkata jujur. Hal ini tidak hanya baik untuk diri kita sendiri tapi orang tua juga akan senang ketika anaknya berkata jujur. Lebih baik jujur mengakui kesalahan dari pada kelihatan baik padahal tukang bohong. Kita harus berani untuk jujur, berani untuk berkata benar, berani untuk apa adanya, menjadi utuh dan asli. Jangan jadi orang yang suka membual, suka menipu dan mengemas kalimat dengan kebohongan. Banyak anak membohongi orang tuanya, mengatakan nginap di rumah teman karena tugas padahal keluyuran, main dengan teman, mabuk, narkoba dan seks bebas. Banyak anak menjadi berandal karena berbohong pada orang tua. Sedih sekali. Orang tua sudah percaya dengan perkataan anaknya tetapi anak itu mengkhianati kepercayaan orang tua dengan berlaku buruk dan jahat di balik layar. Mereka bahkan minta uang untuk keperluan sekolah padahal nyatanya untuk membeli roko dan minuman keras. Ngeri benar..!
Saudaraku, kebahagiaan orang tua terjadi ketika anak-anak bertumbuh secara rohani dan moral. Inilah yang sangat penting. Masih ingat dengan kisah Malin Kundang? Dia lahir dari seorang ibu yang miskin dan rendah. Ibu dibesarkan dengan keringat dan air mata oleh ibunya. Ibunya telah berkorban begitu banyak untuk Malin Kundang. Singkat cerita, pas udah besar, Malin Kundang menjadi orang kaya, orang terpandang dan hebat. Ia sekarang telah mapan secara finansial dan telah memiliki seorang istri. Saat ia bertemu dengan ibunya, ia malu mengakui ibunya di depan sang istri. Ia menghina ibunya dan berlaku durhaka terhadap ibunya. Sungguh, hal itu memedihkan hati ibunya dan membuatnya sangat sedih hingga ia mengutuk anaknya menjadi batu. Perhatikan, kemapanan secara finansial yang dibarengi dengan rohani dan moral yang buruk sangat memedihkan orang tua. Kita tidak boleh seperti Malin Kundang. Kita harus seperti Kristus yang hidup benar, taat, bermoral, berkarakter luhur dan jujur sehingga Ia menyenangkan hati Bapa dan berkenan di hadapan-Nya. Hendaknya kita pun semakin serupa dengan Kristus.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau bersukacita dan bergembira karena memiliki anak yang bijak dan jujur.
2. Saya tidak mau menjadi anak yang suka berbohong dan tidak mau menipu orang tua.
3. Saya mau memiliki rohani dan moral yang baik dan bertumbuh sehingga dapat menyenangkan hati orang tua.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 😇😊😃
Kutipan
Bukan kemapanan finansial melainkan rohani dan moral yang benar, itulah yang akan menyenangkan hati orang tua.
08-11-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar