DENGARKAN, JADILAH BIJAK

(Amz 23:19) Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih TUHAN selalu melimpah atas hidup kita ya.. 


Saudaraku, mendengarkan itu tentu harus pakai telinga. Namun kalau kita mau mendengarkan, ga cukup pakai telinga, tapi kita harus pakai hati. Ya, mendengarkan nasihat itu harus mempersiapkan hati yang tulus dan mau belajar. Jangan kita jadi orang yang mendengarkan tapi tidak fokus, tidak konsentrasi bahkan sudah meremhkan nasihat. Sungguh menyedihkan..! Kita harus memberi telinga kita sekaligus hati kita. Jangan sampai kita cuma mendengar asal-asalan. Jangan sampai masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Kalau begitu, tentu akan sangat memprihatinkan. Selain hati, kita juga harus memberi mata kita untuk melihat yang memberi nasihat. Banyak orang mendengar, tapi matanya sambil main HP. Orang tua bicara kepada anak tetapi anaknya sedang main game atau buka media sosial. Anaknya memang diem, nda bicara, tapi tangannya gerak scrolling HP, artinya pikiran dan hatinya tidak ditujukan kepada orang tua yang memberi nasihat. Hal ini tidak boleh kita lakukan sebab itu sikap yang buruk.


Saudaraku, ayat ini juga memberi kita perintah untuk tidak mendengarkan semua hal tetapi kita harus mendengarkan segala sesuatu yang mengandung hikmat dan bijaksana. Ga perlu dengar gosip, kejelekan orang lain dan berita palsu. Itu semua tidak berguna. Namun kita harus rajin dan tekun mendengarkan nasihat, didikan dan pengajaran yang benar dan bermakna. Ini yang perlu kita usahakan. Ini yang perlu kita terapkan. Ini yang perlu kita cari. Rupa-rupa angin pengajaran begitu banyak menyebar di dunia ini. Banyak yang kedengarannya logis tetapi menyesatkan. Oleh sebab itu kita harus bijaksana dalam menyaring informasi. Jangan telan semua informasi mentah-mentah. Kita harus fokuskan pendengaran kita pada hikmat dan bijaksana. Oleh karena itu, pilihlah komunitas, persekutuan dan kelompok yang sehat, unggul dan membangun.


Saudaraku, kita harus berusaha untuk hidup benar. Kita harus menujukan hati kita kepada TUHAN. Hati kita harus tertuju hanya kepada TUHAN bukan yang lain. Inilah yang harus kita terapkan dengan sungguh-sungguh. Kita harus memegang komitmen di dalam TUHAN. Komitmen itu hal yang harus kita pelihara dan jaga setiap hari. Komitmen akan teruji di tengah tantangan, godaan dan pergaulan yang buruk. Kita harus berusaha penuh untuk tetap hidup benar sekalipun 9 dari 10 orang berlaku curang, berlaku cemar, suka ngomong kasar dan suka menjatuhkan orang lain. Kita tidak boleh jadi mayoritas orang yang hidup dalam keburukan hati. Ketika kesulitan menimpa hidup kita, belajarlah untuk berkata, “TUHAN, topanglah dan tolonglah aku supaya aku tetap setia berjalan dalam kebenaran-Mu.” Jangan putus asa, jangan menyerah. Saat susah menimpa, ada TUHAN yang siap menolong. Tantangan orang benar sangat banyak dan sangat menantang. Itulah kesempatan bagi kita untuk mengandalkan TUHAN setiap hari, setiap saat.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau mendengarkan dengan telinga, hati dan mata. 

2. Saya mau menyaring setiap informasi yang harus saya dengarkan sebab saya mau fokus untuk mendengarkan hikmat, didikan dan pengajaran.

3. Saya mau komitmen untuk hidup benar meski banyak tantangan, godaan dan masalah. 

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. ๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜‡๐ŸŒธ


Kutipan

Tidak semua harus kita dengarkan. Fokuslah untuk mendengarkan firman TUHAN, nasihat, hikmat dan didikan.


11-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT