HATIKU TERHUBUNG DENGAN TUHAN
(Amz 23:26) Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai sejahtera Allah selalu melimpah dalam diri kita ya..
Saudaraku, Amsal adalah kitab yang penuh dengan didikan, hikmat dan pengajaran yang sangat berguna untuk membentuk hidup yang bermutu, bernilai dan berguna. Kita harus rajin merenungkan kitab Amsal. Banyak hal praktis yang bisa kita temukan, kita renungkan dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kita diajak untuk memberikan hati kita kepada firman TUHAN. Ya, hati ini untuk siapa? Penting sekali untuk merenungkan hal ini. Untuk menjawab pertanyaan itu, maka kita harus tahu, siapa yang menciptakan hati kita? TUHAN, Dialah yang menciptakan segala sesuatu, termasuk hati kita. Maka hati kita harus dipersembahkan untuk TUHAN. Jangan lagi kita memberikan hati untuk dunia ini dan segala hal yamg ada di dalamnya. Jangan memberikan hati hanya untuk perempuan, untuk hobi, untuk pekerjaan, untuk semua ambisi pribadi kita. Jangan, hati kita tidak dirancang untuk hal-hal demikian. Hati kita dirancang untuk TUHAN. Hati kita harus terhubung dengan hati TUHAN. Kita harus satu roh juga dengan Dia. Inilah yang akan membuat hidup kita senantiasa berlimpah di dalam Kristus.
Saudaraku, beberapa orang suka ngomong istilah yang unik, yaitu cuci mata. Apa maksudnya cuci mata? Bagi ibu-ibu, cuci mata itu saat mereka pergi ke mall, liat tas, baju, sepatu dan lain sebagainya sambil belanja. Bagi pria, cuci mata itu ketika jalan-jalan sambil melihat wanita cantik. Wah wah wah… Itulah cuci mata ala dunia. Mata kita pun senang ketika bisa melihat pemandangan indah sambil menghirup udara segara. Betapa indah bisa melihat gunung, bukit dan tamanan yang hijau. Ya, mata kita sangat dimanjakan oleh hal-hal tersebut. Namun lebih dari itu, kita perlu memiliki mata yang senang dengan jalan-jalan TUHAN. Waw, inilah yang hebat, dahsyat dan mulia. Jalan-jalan TUHAN itu menyenangkan karena menuntun kita pada jalan, kebenaran dan hidup. Orang fasik memandang jalan TUHAN sebagai suatu hal yang memberatkan, susah dan mengesalkan. Namun anak-anak TUHAN akan suka dengan jalan-jalan TUHAN. Mereka melihatnya dengan penuh sukacita karena tahu bahwa ujung dari jalan-jalan TUHAN adalah keselamatan. Mari pandang jalan-jalan TUHAN dengan sukacita.
Saudaraku, banyak hal di dunia ini yang memang menyenangkan bagi mata, menyukakan pandangan kita, namun hati tetap merasa kosong dan hampa. Ada orang yang melihat pemandangan indah, bisa jalan-jalan ke luar negeri, bisa ke mall lalu belanja ini dan itu. Apa yang ia lihat mampu ia beli. Namun hatinya kosong. Ia tidak meraskan kepuasan batin. Ia hanya merasakan kesenangan sementara yang tidak bertahan lama. Hilang dalam sekejap dan hanya datang sebentar. Itulah sukacita dari dunia. Tidak memuaskan dan tidak menyenangkan. Sifatnya hanya sementara. Namun ketika ia menyadari hal tersebut, ia datang kepada TUHAN. Ia memberikan hatinya bagi TUHAN dan mulai terbuka dengan apa yang TUHAN mau nyatakan. Lalu ia pun mulai berdoa, suka memuji TUHAN, menyembah Dia, membaca Alkitab dan merenungkannya. Di situ ia merasakan sukacita, mulai merasakan damai yang utuh, dan mengalami kasih TUHAN yang indah. Ia pun mulai bergantung pada TUHAN setiap hari, terus membangun hubungan yang intim dengan TUHAN dan ia mendapati bahwa TUHANlah yang sanggup mengisi hatinya bukan dunia ini.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau memberikan hati saya bagi TUHAN dan bukan bagi dunia.
2. Saya mau melihat jalan-jalan TUHAN dengan senang hati dan sukacita.
3. Saya mau TUHAN mengisi hati saya dan saya mau terus terhubung dengan TUHAN.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. ๐๐๐
Kutipan
Sukacita di hati hanya bersumber dari TUHAN. Mata yang cerah hanya dialami ketika memandang jalan-jalan TUHAN.
16-11-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar