JANGAN IRI, JANGAN BERGAUL

(Amz 24:1) Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran selalu menyertai kehidupan kita. 


Saudaraku, kita diperingatkan untuk hati-hati terhadap keinginan yang salah. Ada beberapa orang jahat yang kaya raya dan hidup makmur tetapi cara mendapatkan uangnya sangat menyimpang dari kebenaran. Ini sangat berbahaya dan mematikan. Kita tidak boleh iri dengan mereka sebab kalau kita iri maka kita bisa meniru cara mereka yang salah. Kita pengen punya uang banyak kayak mereka kemudian kita pun ikuti cara dan langkah mereka mendapatkan uang tersebut, yaitu lewat menipu. Ini sangat berbahaya. Ada juga orang yang punya tanah begitu banyak ternyata ia mencuri sertifikat tanah warisan dari ayahnya. Kalau kita iri dengan cara jahat seperti itu, maka kita bisa serupa dengan mereka. Maka jangan pernah iri dengan orang jahat. Jangan terjebak dalam cara yang salah. Kita tidak sepatutnya menginginkan apa yang mereka lakukan. Itu adalah contoh buruk dan jahat. Kita bisa membedakan mana yang baik dan benar, karena itu jangan pernah masuk dalam godaan tersebut. Tetaplah benar, tetaplah baik.


Saudaraku, kita juga diajak untuk memilih pergaulan yang baik. Jangan berteman dengan orang jahat sebab hal itu bisa memicu kita untuk iri dengan pencapaian mereka. Ya, mereka bisa mencapai banyak prestasi dengan kecurangan dan cara yang jahat. Kalau kita bergaul dengan mereka, kita bisa ikut-ikutan. Maka, segera putuskan hubungan pergaulan dengan orang-orang jahat dan fasik. Coba kalau kita punya pacar yang jahat, suka bohong dan suka nipu sedangkan kita hidup benar, apa mau kita menikahi dia? Tentu tidak mau. Prioritas memilih pasangan bukan bertumpu pada kekayaan dan prestasi pasangan tetapi pada karakter dan sikapnya. Kalau dia kaya raya tapi karakter buruk, maka putuslah dengan dia. Kalau dia sederhana tapi berlaku jujur dan berkarakter luhur, maka lanjutkan hubungan itu sampai pernikahan. Sama halnya dengan memilih pasangan, begitu pula saat kita memilih teman. Kita harus selektif. Jangan bergaul dengan semua orang. Kita memang harus pilih-pilih teman. Pilih teman yang berhikmat, bijaksana dan menuntun kita dalam kebenaran.


Saudaraku, kita dituntun untuk percaya pada keadilan TUHAN. Orang benar akan menerima upah yang baik sedangkan orang jahat akan menerima akibatnya; mereka akan terima hukuman yang berat. DI dunia, orang jahat yang kaya raya disanjung, dipuji dan dihormati tetapi saat penghakiman, tidak ada seorang pun yang akan memuji mereka. TUHANlah yang akan menghajar, mendakwa dan menghukum orang jahat itu. Jadi, jangan sampai kita tergoda jadi orang jahat. Memang nikmatnya sekarang, namun itu semua sementara. Bagian kekal mereka adalah kebinasaan dan kesengsaraan. Ngeri benar kalau masuk dalam hukuman Allah yang menghanguskan. Ingat, TUHAN selalu adik dan Ia pasti menghakimi dengan benar. Maka, jadilah orang yang benar meski sulit, jadilah orang yang jujur meski alami sengsara sebab mereka yang setia kepada Allah akan diberi mahkota kebenaran dan menerima hidup yang kekal.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau iri dengan orang jahat yang memperoleh kekayaan dengan cara yang menyimpang. 

2. Saya mau bergaul dengan orang yang bijaksana, baik dan benar bukan orang yang jahat, licik dan curang. 

3. Saya mau percaya pada keadilan TUHAN yang pasti menghakimi orang jahat dan memberi upah bagi orang benar.

Tuhan Yesus menolong kita. Amin.. ๐Ÿ˜‡๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜ƒ


Kutipan

Orang jahat enak-enakan di dunia sementara tetapi tersiksa dalam kekekalan sedangkan orang benar alami sengsara sesaat tetapi akan bersukacita selamanya.


23-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT